Tuesday, September 23, 2008

Indahnya Memaafkan

Jum'at, pukul 12. 00:
Di masjid sebelah kantor, aku menyimak dengan seksama seorang khotib berceramah tentang kesabaran seorang Nabi Ayyub 'alaihissalam.
Fragmen kehidupan yang mengajarkan bagaimana menyikapi suatu ujian tanpa harus berteriak lantang "Engkau begitu kejam Tuhan, mengapa?"
Karena kesemuanya, didasari kesadaran dan ketundukan, yang membuat kata kesabaran tiada memiliki garis batas hingga "Sang Pembuat Mekanisme Ujian" memisahkan antara ruh dan jasad makhluk-Nya
Jum'at, pukul 12. 15:
Di tengah sholat jum'at, ditingkah suara syahdu imam sholat membacakan beberapa ayat al-qur'an, tiba -tiba cairan hangat memenuhi kelopak mata, entah mengapa.....
Jum'at, pukul 14. 00:
" Mas, minta tolong spanduknya diambilkan jam setengah tiga ya, karena saya sudah balik ke lamongan. Kemarin janji pembuatnya harusnya spanduk itu selesai sebelum jum'at, tolong ya... " nyaring terdengar suara salah seorang temanku dalam suatu kepanitiaan di ujung telepon
"Ok, Insya Alloh, nanti sepulang kerja saya ambil......" jawabku
Jum'at, pukul 15. 00:
"Maaf Mas, spanduknya belum jadi, nanti ya jam setengah lima, ini lagi banyak pesenan juga mas, gimana?" kata seorang wanita umur tiga puluhan, isteri sang pembuat spanduk
Ini sudah yang kesekian kali pemesanan spanduk, di tempat yang sama, tidak tepat waktu. Aku mengatur nafasku, mencoba untuk tidak marah, betapa pun rencananya sesegera mungkin aku berangkat naik bus ke lamongan.
"Ok mbak, saya tunggu sampai jam setengah lima, tapi tolong diantar ke kantor saya di alamat ini " pintaku sembari menyodorkan selembar kertas yang berisi alamat kantorku
" Aku maafkan Ya Robb, sekalipun entah ini yang keberapa kali orang itu tidak menepati janjinya " gumamku mencoba mengalihkan amarahku dengan doa-doa lirihku dalam perjalanan kembali ke kantor
Jum'at, Pukul 17. 00:
Hujan deras mengguyur kota surabaya, aku panik, hingga tiba-tiba HP ku berdering.
" Maaf mas, ini masih dalam perjalan, di sini hujan lebat, tungguin ya......" suara memelas isteri pembuat spanduk mengabarkan keterlambatan-untuk yang kesekian kalinya-mengantarkan spanduk
"Ok, gak papa mbak, saya tunggu...." jawabku mulai merasa iba
Jum'at, setelah sholat maghrib:
Hujan masih begitu deras, memandikan bumi, aku semakin panik, bukan saja karena spanduk yang belum datang, tetapi karena jam segitu angkutan menuju ke terminal Oso Wilangun sudah tidak ada lagi, padahal malam itu aku harus tiba di lamongan untuk menyiapkan talkshow esok hari
Aku membuka mushaf-ku, membaca beberapa ayat suci al-qur'an untuk mengusir kepanikanku, bismillah......
" Ya ALLAH, andaikan aku tadi ikhlas memaafkan kesalahan si pembuat spanduk, maka tolonglah hamba-Mu ini dengan meredakan hujan saat ini juga dan mudahkanlah aku untuk berangkat ke Lamongan... " kembali do'a aku bumbungkan ke udara yang semakin dingin.
Ajaib, subhanallah...
Hujan seketika itu, reda. Sejenak kemudian sang pembuat spanduk datang, dan sembari memohon maaf, ia menyodorkan spanduk pesanan kami
"Segala puji syukur bagi-Mu Ya Rabb, Tuhan sekalian alam... "
Fffiiuh...pantas ada sahabat di zaman Rasulullah SAW yang disebut oleh beliau sebagai ahli surga sampai tiga kali, ternyata amalannya "hanyalah" setiap malam menjelang tidur ia memaafkan dosa-dosa orang yang mendzoliminya seharian itu
"Astaghfirullah... " kalimat pendek yang menemani perjalanan malam itu ke kampung halamanku......
ditulis oleh M. Eko Awan Sabila dari milis motivasi

Anda Bisa Bila Anda Berpikir Anda "Bisa"

Seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai
sepanjang 4 meter, ketika dia dewasa dia tidak akan melangkah keluar
dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan
seutas benang. Itu bukan cerita, itu kisah nyata. Kita sebagai manusia
yang berakal budi ternyata juga mengalami trauma yang sama.

Teman saya sejak kecil tidak berani mengendarai sepeda, ketika kami
remaja dan suka keliling kota dengan sepeda motor, dia selalu
dibonceng teman lainnya, setelah kami dewasa beberapa teman mulai
memakai mobil untuk aktivitasnya, tapi teman saya itu tetap tidak
berani mengendarai apapun.

Anda jg pasti punya teman yg tidak pernah mau mencoba mengendarai
sepeda/sepeda motor, apalagi mobil, selalu takut & merasa bahwa
mengendarai motor atau mobil adalah sesuatu yg sangat sulit. Istri
teman saya bisa mengendarai mobil, setiap hari dia menggunakan mobil
untuk antar jemputnya ke dan dari sekolah, tapi dia hanya berani
menggunakannya di dalam kompleks ( Kelapa Gading Jakarta ), selama
lebih dari 5 tahun tidak pernah sekalipun dia berani mengendarai mobil
keluar dari Kelapa Gading.

Suatu hari anaknya sakit dan masuk rumah sakit di Sunter diluar Kelapa
Gading, dan suaminya sedang tugas di luar kota. Terpaksa dia
mengendari mobilnya pergi ke rumah sakit tersebut, dan sejak saat itu
dia berani mengendarai mobilnya kemana saja, termasuk pulang pergi ke
bandung.

Ada staff di bagian keuangan yang sudah bekerja 5 tahun, tidak pernah
bisa meraih promosi jabatan karena disana adalah jabatan fungsional
yang buntu dengan jenjang karir, ketika saya tawarkan jabatan di
bagian marketing, dia tidak berani mengambilnya karena merasa tidak
mampu menjadi orang marketing.

Ada seorang salesman yang sudah bekerja 10 tahun, prestasinya bagus,
disegani teman temannya, bahkan jadi tempat bertanya atasannya. Ketika
ditawari jabatan supervisor dia menolak karena dia takut dengan
pekerjaan administrasi dan takut kalau nanti suatu hari naik lagi jadi
distrik manager yang sarat dengan tugas tugas di atas meja, dia merasa
tidak bisa mengerjakan pekerjaan adminitrasi.

Ada seorang manager yang mendapatkan tawaran posisi sebagai country
manager di sebuah negara maju di eropa, dia mencoba menjalankannya
selama 1 bulan disana, lalu bulan depannya dia kembali dan menolak
jabatan tersebut, padahal fasilitas dan gaji yang diterima sangat
menggiurkan. Ketika saya tanya mengapa dia menolak, dia menjawab bahwa
disana sulit sekali cari makan, dia tidak bisa kenyang kalau hanya
makan roti, kentang, daging, pizza. Harus Nasi, hanya nasi yang bisa
membuat dia kenyang.

Dear DS-er sekalian, coba anda lihat diri anda sendiri, adakah seutas
benang yang menghambat diri anda saat ini? Putuskan benang itu,
bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung anda.
Anda pasti bisa kalau anda berpikir anda bisa, anda akan gagal kalau
anda selalu berpikir anda akan gagal. Peluang demi peluang muncul
setiap hari, dan karena selama ini anda menutup mata anda, telinga
anda, pikiran anda, diri anda, hidup anda, maka peluang itu menjadi
bukan peluang, lewat begitu saja.

Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau anda masih gamang, lalu
berlari cepat setelah anda lebih yakin lagi. Jangan sia siakan setiap
peluang untuk maju, untuk berhasil, demi diri anda sendiri dan orang2
yg anda cintai.

dari milis motivasi

Sebuah Realita Kehidupan

saat aku meloncat dari gedung

Kulihat pasangan yang kutahu saling mencintai di lantai 10 sedang bertengkar dan saling memukul.
Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lt.9
Di lt.8 Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya.
Di lt.7 Novi sedang minum obat anti depresi.
Di lt.6 Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari
Di lt.5 Mr. Wong yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya
di lt.4 Rosa bertengkar lagi dengan pacarnya.
Di lt.3 pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya
Di lt.2 Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu


Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang
Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri
Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk

Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku…
Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.



Keravt Imelda/ Bersyukurlah atas dirimu apa adanya… karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan “terkejut” dengan rahasia hidup mereka”
Dan..
Cintailah dirimu, walaupun seberapa berat masalah yang menimpamu. Kamu tetaplah berharga di mata-Nya. dan Kamu bisa menjadi alat yang dipakai-Nya, untuk memberikan manfaat bagi umat manusia. Kamu bisa menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membutuhkannya.

dari milis motivasi

Refleksi hati

saya kerap berdiskusi dg seorang kandidat doktor UIN Malang, pd suatu kes4an beliau mengeluarkan statement, "seekor kuda layak disebut kuda dewasa jk sudah masuk umur 11 bulan, ttp tdk dg manusia, meski sudah jompo sekalipun klo manusia tdk mau belajar tuk jd dewasa tdk mau menempa dirinya tuk jd dewasa maka sikap dan cara pikirnya pun akan tetap kekanak-kanakan, begitu juga sebaliknya, walau masih umur belasan tahun tp krn usaha kerasx tuk tapaki kehidupan, mau menempa diri, bukan tdk mustahil kedewasaanx melebihi org jompo sekalipun"

setelah sy pikir-renungkan benar jg apa disampaikan tsb. banyak kita jumpai disekitar kita org yg sudah embah2-sudah ompong tp tdk pernah mau jd dewasa, sy jd ingat ulama besar Imam Syafi'i ketika bulan ramadhan disiang hari mengisi pengajian, kemudian sang imam minum, melihat sang imam minum ada jamaah yg menegur "bukankah skrg ramadhan, apakah anda tdk puasa wahai imam?" sang imam kemudian menjawab sambil tersenyum, "saya kan belum baligh, jd belum wajib berpuasa"

luar biasa! belum baligh tp sudah menjadi rujukan banyak org... itulah salah satu contoh kedewasaan yg tdk bisa diukur dg usia.

dari milis motivasi

Keutamaan Sedekah

Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?''
Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu. ''

Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah.

Sabda Rasulullah SAW,
''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.''

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan,
''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''

Kerabat Imelda/ Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.


dari milis motivasi

Cobaan Adalah Kasih Sayang Allah

Ujian adalah gambaran hidup yang Allah tunjukkan kepada kita. Bahwa beliau sebenarnya sangat cinta kepada hambaNya. Terkadang beliau Yang Maha Pemberi Rezeki dikurangi pendapatan kita, karena sebenarnya Yang Maha Pengasih rindu dengan Munajat doa dari hamba. Karena beliau ingin agar kita mengingatNya. Mungkin selama ini karena kesibukan bisnis, kerja dan usaha yang dijalani, melalaikan kita untuk berdzikir, berdoa dan berkhalwat dengan beliau.
Mungkin juga tiba-tiba tanpa ada asbab yang jelas. kita diberikan sakit, bahkan sampai harus di opname. Barangkali, itu adalah cara beliau membuat kita untuk beristirahat sejenak. Bukankah selama ini pekerjaan yang kita lakukan untuk mebahagiakan istri dan anak-anak tercinta. Dan juga ada diantara kita yang belum berkeluarga ingin menafkahi orang tua nya. Dan sayangnya… ternyata harta, uang, kendaraan, rumah dan pakaian saja tidak cukup. Mereka juga butuh kasih sayang, kedekatan, dan tempat untuk mencurahkan isi hatinya...
Perhatikan, berapa banyak saudara kita diluar sana. Pagi-pagi azan shubuh dikumandangkan mereka telah siap-siap untuk berangkat kerja, karena takut ketinggalan kereta atau bis. mereka juga menhindari terlambat sampai dikantor. Sementara itu di rumah/ buah hati nya masih terlelap diangkasa raya bersama mimpi-mimpi indahnya.
Sore hari jam 17.00 pulang kerja, ditengah jalan bertemu dengan keramaian mobil dan kendaraan umum sedang berbaris berdesakan menuju tujuannya masing-masing. Sampai dirumahpun bidadari kecil sudah lelap tidur kembali, karena kelelahan bermain di sore hari. Inilah saatnya Allah yang Maha Baik istirahatkan kita, untuk mengisi waktu yang berharga bersama mereka.
Kerabat imelda/ bisa jadi hal yang kita benci, itulah terbaik disisi Allah SWT// Dan bisa jadi, hal yang kita senangi, adalah Perintah Tuhan yang Maha Bijak untuk kita jauhi.

ditulis oleh rahmadysah dari milis motivasi

Sunday, September 14, 2008

Mereka yg Berdaya Juang...

Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie Curie gagal sebanyak 48 kali. “Sesungguhnya perlu 100 tahun lagi untuk menemukan elemen ini, dan selama saya masih hidup saya tidak akan menghentikan penyelidikan ini”.

Thomas Alfa Edison dalam proses menciptakan bola lampu gagal 9999 kali. “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok”.


Bagaimana dengan kita?
Semoga kita dpt mengambil inspirasi dr mereka yg berdaya juang, jika kita belum berhasil menemukan sesuatu yg sangat berarti bagi masyarakat dunia, setidaknya kita mampu memompa semangat kita untuk menyelesaikan tugas2 keseharian kita dikala semangat lagi kendur, dikala virus malas sedang menyerang.

Sebagai muslim kita mengenal istilah pahala copy paste, jika kita memberi kebaikan kepada seseorang, kemudian seseorang tsb menyampaikan kebaikan tsb, maka kita akan mendapat pahala copy paste (artinya pahala yg sama persis) dari apa yg telah dilakukan orang tersebut.

Lihatlah pak thomas di atas, dg ketekunannya akhirnya berhasil menemukan bola lampu yg hingga sekarang bermanfaat buat seluruh umat manusia, siapa yg luput dari jasa pak thomas? pasti seluruh umat manusia merasakan hasil karya pak thomas.
rumah2 mereka diterangi oleh lampu hasil temuan pak thomas. berapa pahala copy paste yg akan didapat oleh pak thomas jika seluruh dunia pakai? bahkan bisa jadi hingga kiamat nanti bola lampu tsb masih digunakan.

Hanya Alloh semesta alam yg lebih tau...

dari milis motivasi

Pemain Piano Berjari Empat Yang Luar Biasa

Tahukah kalian di bumi ini terlahir seorang perempuan yang sangat
berbakat, pemain piano yang sangat handal tapi hanya berjari empat.
Betul, cuman berjari empat. Dua jari di tangan kiri, dan dua jari di
tangan kanan. Namanya adalah "Hee Ah Lee", lahir di korea, 22 thn yang
silam. Sebelum kelahirannya, Mamanya telah menyadari kecacatan sang
janin. Sang Dokter mengatakan karena terapi pengobatan yang
dijalaninya, Anaknya tidak akan terlahir normal. Tapi sang Ibu tetap
memilih untuk melahirkan Hee Ah Lee . Akhirnya sang Bayi pun terlahir
dengan tangan yang cacat berjari empat saja dan kaki yang puntung.

Sewaktu duduk dibangku TK, sang Ibu memutuskan agar Hee Ah Lee belajar
piano. Dengan dua alasan, Agar tangan dan jari sang Anak menjadi kuat
sehingga bisa memegang pensil untuk menulis. Alasan lainnya, jika ia
bisa menguasai piano, ia akan bisa menguasai lainnya. Untuk enam bulan
awalnya Hee Ah Lee belajar di sebuah tempat sekolah piano, dan tidak
lama kemudian disuruh keluar. Karena pihak sekolah merasa tidak
sanggup mengajarnya. Butuh waktu tiga bulan, antara sang Ibu & Anak
berkonfontrasi agar sang Anak mau belajar piano. Sang Ibu sempat
frustasi dan melempar "Hee Ah Lee" kecil ke lantai.

Perjuangan sang Ibu pada akhirnya membuahkan hasil , satu tahun
kemudian Hee Ah Lee mulai menunjukkan kebolehannya. Ia memenangkan
kejuaraan piano di sekolah TK nya. Ia berumur 7 tahun sewaktu
memenangkan "National Handicap Conquest Contest ; dan
penghargaannya sendiri langsung diberikan oleh Presiden korea waktu
itu.

Kini Hee Ah Lee telah berumur 23 tahun, dan ia telah menggelar lebih
dari 200 konser piano di berbagai pelosok dunia. Namanya telah dikenal
dimana-mana, dan telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.




dari milis motivasi

Wednesday, September 03, 2008

Sang Sufi

Tersebutlah seorang penganut tasawuf bernama Nidzam al-Mahmudi. Ia tinggal di sebuah kampung terpencil, dalam sebuah gubuk kecil. Istri dan anak-anaknya hidup dengan amat sederhana. Akan tetapi, semua anaknya berpikiran cerdas dan berpendidikan. Selain penduduk kampung itu, tidak ada yang tahu bahwa ia mempunyai kebun subur berhektar-hektar dan perniagaan yang kian berkembang di beberapa kota besar. Dengan kekayaan yang diputar secara mahir itu ia dapat menghidupi ratusan keluarga yg bergantung padanya. Tingkat kemakmuran para kuli dan pegawainya bahkan jauh lebih tinggi ketimbang sang majikan. Namun, Nidzam al-Mahmudi merasa amat bahagia dan damai menikmati perjalanan usianya.
Salah seorang anaknya pernah bertanya, `Mengapa Ayah tidak membangun rumah yang besar dan indah? Bukankah Ayah mampu?""Ada beberapa sebab mengapa Ayah lebih suka menempati sebuah gubuk kecil," jawab sang sufi yang tidak terkenal itu. "Pertama, karena betapa pun besarnya rumah kita, yang kita butuhkan ternyata hanya tempat untuk duduk dan berbaring. Rumah besar sering menjadi penjara bagi penghuninya. Sehari-harian ia Cuma mengurung diri sambil menikmati keindahan istananya. Ia terlepas dari masyarakatnya. Dan ia terlepas dari alam bebas yang indah ini. Akibatnya ia akan kurang bersyukur kepada Allah."
Anaknya yang sudah cukup dewasa itu membenarkan ucapan ayahnya dalam hati. Apalagi ketika sang Ayah melanjutkan argumentasinya, "Kedua, dengan menempati sebuah gubuk kecil, kalian akan menjadi cepat dewasa. Kalian ingin segera memisahkan diri dari orang tua supaya dapat menghuni rumah yang lebih selesa. Ketiga, kami dulu cuma berdua, Ayah dan Ibu. Kelak akan menjadi berdua lagi setelah anak-anak semuanya berumah tangga. Apalagi Ayah dan Ibu menempati rumah yang besar, bukankah kelengangan suasana akan lebih terasa dan menyiksa?"
Si anak tercenung. Alangkah bijaknya sikap sang ayah yang tampak lugu dan polos itu. Ia seorang hartawan yang kekayaannya melimpah. Akan tetapi, keringatnya setiap hari selalu bercucuran. Ia ikut mencangkul dan menuai hasil tanaman. Ia betul-betul menikmati kekayaannya dengan cara yang paling mendasar. Ia tidak melayang-layang dalam buaian harta benda sehingga sebenarnya bukan merasakan kekayaan, melainkan kepayahan semata-mata. Sebab banyak hartawan lain yang hanya bisa menghitung-hitung kekayaannya dalam bentuk angka-angka. Mereka hanya menikmati lembaran-lembaran kertas yang disangkanya kekayaan yang tiada tara. Padahal hakikatnya ia tidak menikmati apa-apa kecuali angan-angan kosongnya sendiri.
Kemudia anak itu lebih terkesima tatkala ayahnya meneruskan, "Anakku, jika aku membangun sebuah istana anggun, biayanya terlalu besar. Dan biaya sebesar itu kalau kubangunkan gubuk-gubuk kecil yang memadai untuk tempat tinggal, berapa banyak tunawisma/gelandangan bisa terangkat martabatnya menjadi warga terhormat? Ingatlah anakku, dunia ini disediakan Tuhan untuk segenap mahkluknya. Dan dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua penghuninya. Akan tetapi, dunia ini akan menjadi sempit dan terlalu sedikit, bahkan tidak cukup, untuk memuaskan hanya keserakahan seorang manusia saja."


dari milis motivasi

Tukang Fitnah dan Seorang Gadis

Ada seorang tukang fitnah yang jatuh cinta kepada seorang gadis tetangganya. Suatu hari, keluarga gadis itu mengutusnya ke kampung lain untuk suatu keperluan. Mengetahui hal itu si tukang fitnah pun mengikutinya, lalu melontarkan bujuk rayunya kepada wanita itu.
Gadis itu berkata, "Jangan kau lakukan ini! Sebenarnya cintaku padamu melebihi cintamu kepadaku, akan tetapi aku takut kepada Allah SWT."
Laki-laki itu berkata, "Kau takut pada Allah, sementara aku tidak takut kepada-Nya?" Akhirnya laki-laki itu pulang dengan perasaan penuh tobat kepada Allah SWT. Dalam perjalanannya ia didera rasa haus yg mencekik tenggorokannya. Dalam kondisi kritis itu tiba-tiba dia bertemu dengan utusan dari seorang nabi Bani Israil dan ditanya, "Mengapa kau ini?"
"Haus," jawabnya.
Utusan itu berkata, "Ke sinilah, kita berdoa kepada Allah agar awan menaungi kita hingga sampai tujuan."
Laki-laki tukang fitnah itu berkata, "Aku tidak mempunyai amal kebajikan."
Utusan nabi itu berkata, "Aku yg berdoa dan engkau tinggal mengaminkan."
Berdoalah utusan itu dan si tukang fitnah itu mengaminkannya.
Tidak lama kemudian datang awan menaungi mereka hingga mereka tiba di kampung tujuan. Setelah sampai, si tukang fitnah memasuki rumahnya, sedangkan awan itu mengikutinya. Sebelum utusan itu pulang dia berkata, "Engkau telah mengaku tidak mempunyai amal kebajikan, padahal ketika aku berdoa dan engkau mengaminkannya, serta merta awan itu menaungi kita, kemudian aku mengikutimu agar engkau memberitahuku apa sebenarnya yg telah terjadi denganmu."
Lalu tukang fitnah itu menceritakan kisahnya kepada utusan itu. Maka berkatalah utusan nabi itu, "Orang yg bertobat kepada Allah mendapat kedudukan yg tidak seorangpun menyamai kedudukannya."

dari milis motivasi

Tuesday, September 02, 2008

Membuka Pintu Surga

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang telah seharian penuh mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.

Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali.

Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah. Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang laki-laki tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?''

Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar. Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.Ali pun bergegas berangkat ke pasar.

Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menginfaqkan hartanya di jalan Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan."

Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu. Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya.Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menginfaqkankan harta karena Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."

DARI MILIS MOTIVASI

Kisah Sepatu dan Sandal

Disebuah toko sepatu di kawasan perbelanjaan termewah di sebuah kota , nampak di etalase sebuah sepatu dengan anggun diterangi oleh lampu yang indah. Dari tadi dia nampak jumawa dengan posisinya, sesekali dia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi dengan warna coklat tua semakin menambah kemolekan yang dimilikinya.

Pada saat jam istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakkan sepasang sandal jepit tidak jauh dari letak sang sepatu.

"Hai sandal jepit, sial sekali nasib kamu, diciptakan sekali saja dalam bentuk buruk dan tidak menarik", sergah sang sepatu dengan nada congkak.

Sandal jepit hanya terdiam dan melemparkan sebuah senyum persahabatan.

"Apa menariknya menjadi sandal jepit ?, tidak ada kebanggaan bagi para pemakainya, tidak pernah mendapatkan tempat penyimpanan yang istimewa, dan tidak pernah disesali pada saat hilang, kasihan sekali kamu", ujar sang sepatu dengan nada yang semakin tinggi dan bertambah sinis.

Sandal jepit menarik nafas panjang, sambil menatap sang sepatu dengan tatapan lembut, dia berkata

"Wahai sepatu yang terhormat, mungkin semua orang akan memiliki kebanggaan jika memakai sepatu yang indah dan mewah sepertimu. Mereka akan menyimpannya di tempat yang terjaga, membersihkannya meskipun masih bersih, bahkan sekali-sekali memamerkan kepada sanak keluarga maupun tetangga yang berkunjung ke rumahnya". Sandal jepit berhenti berbicara sejenak dan membiarkan sang sepatu menikmati pujiannya.

"Tetapi sepatu yang terhormat, kamu hanya menemaninya di didalam kesemuan, pergi ke kantor maupun ke undangan-undangan pesta untuk sekedar sebuah kebanggaan. Kamu hanya dipakai sesekali saja. Bedakan dengan aku. Aku siap menemani kemana saja pemakaiku pergi, bahkan aku sangat loyal meski dipakai ke toilet ataupun kamar mandi. Aku memunculkan kerinduan bagi pemakaiku. Setelah dia seharian dalam cengkeraman keindahanmu, maka manusia akan segera merindukanku. Karena apa wahai sepatu?. Karena aku memunculkan kenyamanan dan kelonggaran. Aku tidak membutuhkan perhatian dan perawatan yang spesial. Dalam kamus kehidupanku, jika kita ingin membuat orang bahagia maka kita harus menciptakan kenyamanan untuknya", Sandal jepit berkata dengan antusias dan membiarkan sang sepatu terpana.

"Sepatu ! Sahabatku yang terhormat, untuk apa kehebatan kalau sekedar untuk dipamerkan dan menimbulkan efek ketakutan untuk kehilangan. Untuk apa kepandaian dikeluarkan hanya untuk sekedar mendapatkan kekaguman." Sepatu mulai tersihir oleh ucapan sandal jepit.

"Tapi bukankah menyenangkan jika kita dikagumi banyak orang", jawab sepatu mencoba mencari pembenar atas posisinya.

Sandal jepit tersenyum dengan bijak "Sahabatku! ditengah kekaguman sesungguhnya kita sedang menciptakan tembok pembeda yang tebal, semakin kita ingin dikagumi maka sesungguhnya kita sedang membangun temboknya"

Dari pintu toko nampak sang pramuniaga tergesa-gesa mengambil sandal jepit karena ingin bersegera mengambil air wudhu. Sambil tersenyum bahagia sandal jepit berbisik kepada sang sepatu

"Lihat sahabatku, bahkan untuk berbuat kebaikanpun manusia mengajakku dan meninggalkanmu"

Sepatu menatap kepergian sandal jepit ke mushola dengan penuh kekaguman seraya berbisik perlahan "Terima kasih, engkau telah memberikan pelajaran yang berharga sahabatku, sandal jepit yang terhormat".

DARI MILIS MOTIVASI