Tuesday, November 25, 2008

Kenujuran Atau Kemalangan

Ada sebuah cerita Cina kuno tentang
seorang laki-laki tua yang sikapnya
dalam memandang kehidupan berbeda sama
sekali dengan orang-orang lain di desanya.

Rupanya laki-laki tua ini hanya
mempunyai seekor kuda, dan pada suatu
hari kudanya kabur. Para tetangganya
datang dan menaruh belas kasihan
kepadanya, mengatakan kepadanya betapa
mereka ikut sedih karena kemalangan yang
menimpanya.

Jawabannya membuat mereka heran.

"Tapi bagaimana kalian tahu itu
kemalangan?" dia bertanya.

Beberapa hari kemudian kudanya pulang,
dan ikut bersamanya dua ekor kuda liar.
Sekarang si laki-laki tua punya tiga
ekor kuda. Kali ini,
tetangga-tetangganya mengucapkan selamat
atas kemujurannya.

"Tapi bagaimana kalian tahu itu
kemujuran?" dia menjawab.

Pada hari berikutnya, sementara sedang
berusaha menjinakkan salah seekor kuda
liar, anak laki-lakinya jatuh dan
kakinya patah.

Sekali lagi, para tetangga datang, kali
ini untuk menghibur si laki-laki tua
karena kecelakaan yang menimpa anaknya.

"Tapi bagaimana kalian tahu itu
kemalangan?" dia bertanya.

Kali ini, semua tetangganya menarik
kesimpulan bahwa pikiran si tua kacau
dan tidak ingin lagi berurusan dengannya.

Walaupun demikian, keesokan harinya
penguasa perang datang ke desa dan
mengambil semua laki-laki yang sehat
untuk dibawa ke medan pertempuran.
Tetapi anak si laki-laki tua tidak ikut
diambil, sebab tubuhnya tidak sehat!

Kita semua akan menghayati kehidupan
yang lebih tenang kalau kita tidak
terlalu tergesa-gesa memberikan
penilaian kepada peristiwa yang tejadi.
Bahkan apa yang paling kita benci, dan
yang masih menimbulkan reaksi negatif
kalau terpikirkan oleh kita, mungkin
memainkan peranan positif dalam hidup kita

dari milis motivasi

Kisah Para Jenderal

Suatu hari ada seorang prajurit naik pangkat menjadi kopral pada PD II, lalu
dengan bangganya ia memamerkannya pada semua temannya, pada suatu ketika ia
melihat seorang di depannya lalu dengan sombong ia berkata "Hei teman minta
apinya dong!" lalu orang tersebut menyalakan rokok sang kopral lalu pergi
dari situ. Temannya yang sedang berada di situ juga langsung menghampirinya
dan berkata "Apa kau sudah gila? Kau tau siapa orang itu?" Jawab sang kopral
lugu "Tidak!" Lalu temannya berkata "Itu Jendral Eisenhower tau!" Lalu
dengan panik sang kopral mengejar sang jendral lalu meminta maaf
berulang-ulang. Kemudian sang jendral berkata dengan bijak "Tidak apa-apa
nak, kau pasti baru saja naik pangkat, saya mengerti. Tapi camkan baik-baik!
Jangan kau coba melakukan hal itu kepada seorang letnan!"

Alkisah pada sebuah perpustakaan ada Napoleon sedang mencari buku, karena
letaknya tinggi beliau tidak sampai (Napoleon tidak tinggi) lalu melihat
keadaan itu seorang letnan membantu beliau mengambilkan buku tersebut. Lalu
Napoleon berterima kasih, dan letnan itu menjawab "tidak apa-apa Tuan,
kebetulan saya memang lebih tinggi dari pada Tuan", lalu balas Napoleon
dengan sangat serius "Anda tidak pernah lebih tinggi dari pada saya, Anda
memang kebetulan lebih panjang".

Pada waktu perang kemerdekaan amerika serikat, pasukan amerika dan perancis
dibawah Jendral Washington mengalami keadaan yang berat, pada waktu sedang
pindah lokasi di tengah hujan deras ada pohon yang melintang di jalan, lalu
prajurit-prajurit dikerahkan untuk memindahkan pohon tersebut. Setelah agak
lama mencoba pohon tidak bergerak juga, lalu ada seorang membuka bajunya dan
membantu prajurit-prajurit tersebut. Pohon itu berhasil dipindahkan, seorang
prajurit yangmemindahkan pohon tersebut berkata pada temannya "Coba dari
tadi tu orang nolongin kita langsung jalan lagi deh", lalu temannya membalas
"Itu tadi Jendral Washington yang buka baju menolong kita"

dari milis motivasi

Inilah Cinta

Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika wanita muda berpenampilan
menarik dan bertongkat putih itu dengan hati-hati menaiki tangga. Dia membayar
sopir bus lalu, dengan tangan meraba-raba kursi, dia berjalan menyusuri lorong
sampai menemukan kur
si yang tadi dikatakan kosong oleh si sopir. kemudian ia duduk, meletakkan
tasnya dipangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya.
Setahun sudah lewat sejak Susan, 34, menjadi buta. Gara-gara salah diagnosa
dia kehilangan penglihatannya dan terlempar kedunia yang gelap gulita, penuh
amarah, frustrasi dan rasa kasihan pada diri sendiri.
Sebagai wanita yang independen, Susan merasa terkutuk oleh nasib mengerikan
yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya dan menjadi beban bagi
semua orang disekelilingnya.
"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku?" dia bertanya-tanya, hatinya
mengeras karena marah. Tetapi, betapapun seringnya ia menangis atau menggerutu
atau berdoa, dia mengerti kenyataan yang menyakitkan itu penglihatannya takkan
pernah pulih lagi.
Depresi mematahkan semangat Susan yang tadinya selalu optimis. Mengisi waktu
seharian kini merupakan perjuangan berat yang menguras tenaga dan membuatnya
frustrasi. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya. Mark seorang
perwira Angkatan Udara. D
ia mencintai Susan dengan tulus.
Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan
tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad untuk membantunya menemukan kembali
kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk menjadi mandiri lagi.
Latar belakang mi
liter Mark membuatnya terlatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi
dia tahu, ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya.
Akhirnya Susan merasa siap bekerja lagi. Tetapi, bagaimana dia akan bisa ke
kantornya? Dulu Susan biasa naik bus, tetapi sekarang terlalu takut untuk pergi
ke kota sendirian. Mark menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari, meskipun
tempat kerja mereka
terletak dipinggir kota yang berseberangan.
Mula - mula, kesepakatan itu membuat Susan nyaman dan Mark puas karena bisa
melindungi istrinya yang buta, yang tidak yakin akan bisa melakukan hal-hal
paling sederhana sekalipun. Tetapi, Mark segera menyadari bahwa pengaturan itu
keliru membuat mereka t
erburu-buru, dan terlalu mahal. Susan harus belajar naik bus lagi, Mark
menyimpulkan dalam hati. tetapi, baru berpikir untuk menyampaikan rencana itu
kepada Susan telah membuatnya merasa tidak enak.
Susan masih sangat rapuh, masih sangat marah. Bagaimana reaksinya nanti?
Persis seperti dugaan Mark, Susan ngeri mendengar gagasan untuk naik bus lagi.
"Aku buta!" tujasnya dengan pahit. "Bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi?
Aku merasa kau akan meni
nggalkanku" Mark sedih mendengar kata-kata itu, tetapi ia tahu apa yang harus
dilakukan. Dia berjanji
bahwa setiap pagi dan sore, ia akan naik bus bersama Susan, selama masih
diperlukan, sampai Susan hafal dan bisa pergi sendiri.
Dan itulah yang terjadi. Selama 2 minggu penuh Mark, menggunakan seragam
militer lengkap, mengawal Susan ke dan dari tempat kerja, setiap hari. Dia
mengajari Susan bagimana menggantungkan diri pada indranya yang lain, terutama
pendengarannya, untuk menem
ukan dimana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dia menolong Susan berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus dan
menyisakan 1 kursi kosong untuknya. Dia membuat Susan tertawa, bahkan pada
hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan ketika Susan tersandung dari bus, atau
menjatuhkan tasnya yang penu
h berkas di lorong bus. Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama, setelah itu
Mark akan naik taksi ke kantornya.
Meskipun pengaturan itu lebih mahal dan melelahkan daripada yang pertama, Mark
yakin bahwa hanya soal waktu sebelum Susan mampu naik bus tanpa dikawal. Mark
percaya kepadanya, percaya kepada Susan yang dulu dikenalnya sebelum wanita itu
kehilangan pengli
hatannya, wanita yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak
akan pernah menyerah.
Akhirnya, Susan memutuskan bahwa dia siap untuk melakukan perjalanan itu
seorang diri. Tibalah hari senin. Sebelum berangkat, Susan memeluk Mark yang
pernah menjadi kawannya 1 bus dan sahabatnya yang terbaik. Matanya berkaca-kaca,
penuh air mata syukur k
arena kesetiaan, kesabaran dan cinta Mark. Dia mengucapkan selamat berpisah.
Untuk pertama kalinya mereka pergi kearah yang berlawanan.
Senin, Selasa, Rabu, Kamis ... Setiap hari dijalaninya dengan sempurna. Belum
pernah Susan merasa sepuas itu. Dia berhasil ! Dia mampu berangkat kerja tanpa
dikawal. Pada hari Jum'at pagi, seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja.
Ketika dia membayar
ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata :"wah, aku iri padamu". Susan
tidak yakin apakah sopir itu bicara kepadanya atau tidak. Lagipula, siapa yang
bisa iri pada seorang wanita buta yang sepanjang tahun lalu berusaha menemukan
keberanian untk m
enjalani hidup?
Dengan penasaran, dia berkata kepada sopir, "Kenapa kau bilang kau iri
kepadaku?" Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai
seperti itu". Susan tidak mengerti apa maksud sopir itu. Sekali lagi dia
bertanya."Apa maksudmu?" Kau ta
hu minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer
berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kau turun dari bus. Dia memastikan
bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk
ke kantormu. Setelah
itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita
yang beruntung". kata sopir itu.
Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Karena meskipun secara fisik tidak
dapat melihat Mark, dia selalu bisa memastikan kehadirannya. Dia beruntung,
sangat beruntung, karena Mark memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga
daripada penglihatan, hadiah
yang tak perlu dilihatnya dengan matanya untuk meyakinkan diri, hadiah cinta
yang bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan.

Kisah Anjing Pintar

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut
melihat seekor anjing datatng ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu,
tetapi anjing itu kembali lg.

Maka, ia menghampiri anjing itu & melihat ada suatu catatan di mulut anjing
itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya," tolong sediakan 12 sosis dan
satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini."

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar
10 dollar disana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis
dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut
anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah
waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya & berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tsb berjalan menyusuri jalan & sampai ke tempat penyeberangan jalan.
Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat & menekan tombol
penyeberangan, kemudian menunggu dgn sabar dgn kantung plastik dimulut,
sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi
hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.

Anjing tsb kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat " papan
informasi jam perjalanan ".

Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat " papan
informasi jam perjalanan " dan kemudian duduk disalah satu bangku yg
disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya & melihat nomor bus
& kemudian kembali ke tempat duduknya.

Bus lain datang. Sekali lg bus lainnya datang. Sekali lagi si anjing
menghampiri & melihat nomor busnya. Setelah melihat bahwa bus tsb adalah bus
yg benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kekagumanny a mengikuti
anjing itu & naik ke bus tsb.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat
pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun & bergerak ke depan bus, ia berdiri
dgn 2 kakinya & menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar,
kantung plastik masih tergantung di mulutnya.

Anjing tsb berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging. Si
anjing berhenti pd suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil &
meletakkan kantung plastik pd salah satu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari & membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, &
kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tsb. Tdk ada jawaban dr dlm
rumah, jd si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil &
berjalan sepanjang batas kebun tsb. Ia menghampiri jendela & membenturkan
kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik & menunggu di
pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu & mulai
menyiksa anjing tsb, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya. Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tsb," Apa yg kau lakukan
..??!! Anjing ini adalah anjing yg jenius. Ia dapat masuk televisi untuk
kejeniusannya." Pria itu menjawab," Kau katakan anjing ini pintar ...??? Dlm
minggu ini sdh dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kuncinya ..!!!"

Refleksi :
Cerita ini sering terjadi dlm kehidupan kita. Banyak orang yg tdk pernah
puas dgn apa yg telah mereka dpt. Seringkali kita tdk menghargai bawahan
kita yg telah bekerja dgn setia selama bertahun2. Seringkali kita juga tdk
menghargai atasan kita yg dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita
selalu menonjolkan kesalahan & kelemahan tanpa melihat kelebihan & jasa
orang lain.


[Non-text portions of this message have been removed

Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya

Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir
masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang
telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan tentang
stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali
dengan porsi besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari
porselin, plastic, gelas kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya
gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada
para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan,
professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang
indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa
dan murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya
yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi
sumber masalah dan stress yang kalian alami."

Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus,
bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan
sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya, namun kalian secara sadar
mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir
orang lain. Sekarang perhatikan hal ini: hati kita bagai kopi,
sedangkan pekerjaan, uang dan posisi adalah cangkirnya. Sering kali
karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati
kopi yang Tuhan sediakan bagi kita.

Kerabat imelda
Kehidupan yang sesungguhnya adalah hati Anda. Apakah Anda
merasa bahagia dan damai? Apakah Anda mencintai dan dicintai oleh
keluarga, saudara dan teman-teman Anda? Apakah Anda tidak berpikir
buruk tentang orang lain dan tidak gampang marah? Apakah Anda sabar,
murah hati, bersukacita karena kebenaran, sopan dan tidak egois?

Hanya hati Anda dan Tuhan yang tahu. Namun bila Anda ingin menikmati
kopi dan bukan cangkirnya, hal-hal yang tidak semarak ini harus lebih
mengendalikan Anda ketimbang hal-hal semarak seperti pekerjaan, uang
dan posisi Anda!

dari milis motivasi

Tuesday, November 18, 2008

Pemimpin equal Pelayan

Jika ada yang menanyakan hal ini kepada sahabat, jawaban apa yang dijawab? Ya, saya pemimpin, setidaknya bagi diri saya sendiri. Atau mungkin kita menjawab; Bukan, saya bukan pemimpin. Apapun jawaban kita, masing-masing mempunyai interpretasi sendiri dari pengertiannya tentang arti kepemimpinan.

Bagaimana kalau kita katakan seperti ini; Saya adalah pemimpin, saya juga pelayan bagi setiap orang atau sesuatu yang dipercayakan oleh Tuhan kepada saya. Tugas saya bukan untuk memerintah melainkan mengajak mereka yang mempercayai saya mengenai kehidupannya kepada kebaikan. So, PEMIMPIN = PELAYAN bagi yang dipimpinnya. Bolehkah kita setujui hal ini, sahabat?

Saya, yang saat ini berprofesi sebagai karyawan di 2 perusahaan mempunyai atasan, dan juga bawahan dalam struktur organisasi perusahaan. Bagaimana dengan sahabat?

Setiap kita yang berkerja pasti mempunyai keinginan agar atasan kita membantu kita memperbaiki kulitas hidup dan kualitas diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bahkan mayoritas dari kita sangat berharap agar, dia yang menjadi atasan kita mampu menjadi tumpuan diri untuk semua kebutuhan hidup dan keluarga kita. Kalau begitu atasan adalah orang yang harus kita percayai mampu membantu diri kita untuk BERUBAH!

Lihatlah siapa PEMIMPIN tertinggi di Perusahaan kita berkerja? Jika dia kita anggap mampu membantu kita untuk menjadi lebih baik, maka ikutilah. Jika tidak, maka ikutilah hati yang sering berontak untuk mencari PEMIMPIN yang sesungguhnya.

Bukanlah atasan yang harus disalahkan atas segala sesuatu yang menghambat perjalanan hidup kita. Namun, kitalah yang yang harus bertanya, apakah masih mau mempercayakan diri kepada atasan yang tidak menghargai jiwa yang BESAR ini?

Siapakah yang pantas disebut ATASAN? Dan apakah setiap ATASAN kita mampu bersikap seperti PEMIMPIN yang baik?

It's not about the words, it's about the meaning of it!

So, jika diantara anda dipercaya untuk menjadi PEMIMPIN, maka lakukanlah hal terbaik untuk mereka yang telah MEMPERCAYAKAN harapan dan impiannya kepada kita!

dari milis mpotivasi

Monday, November 17, 2008

Membuat Hari Indah

Rasa syukur.. membuat hidup kita indah,
Rasa syukur membuat yang sedikit terasa cukup,
Rasa syukur mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup dan berharga,
Rasa syukur mengubah masalah yang kita hadapi menjadi hikmah yang bernilai,

Rasa syukur mengubah makanan biasa terasa menjadi istimewa,
Rasa syukur dapat mengubah rumah yang sempit terasa lapang dan nyaman,
Rasa syukur mengubah kegagalan menjadi pelajaran berharga,
Rasa syukur mengubah kekeruhan susana menjadi kejernihan,

Rasa syukur membuat sesutu yang tidak enak menjadi enak,
Rasa syukur membuat sesuatu penolakan menjadi penerimaan,
Rasa syukur dapat mengubah rasa benci menjadi kasih sayang,
Rasa syukur membuat kedamaian di hati kita,
Rasa syukur menjadikan hari ini terasa damai,
Rasa syukur membuat masa lalu menjadi kenangan, masa depan adalah harapan,

Ternyata rahasia membuat hidup indah itu hanya rasa syukur dalam hati,
Sudahkah Anda bersyukur hari ini........

Dari milis motivasi

Sunday, November 09, 2008

Prasangka

Dikisahkan, seorang janda miskin hidup berdua dengan putri kecilnya yang masih berusia sembilan tahun. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar demi kelangsungan hidup mereka. Hidup penuh kekurangan membuat si kecil tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya seperti anak-anak kecil lainnya.

Suatu hari di musim dingin, saat selesai membuat kue, si ibu tersadar melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia pun keluar rumah untuk membeli keranjang baru dan berpesan kepada putrinya agar menunggu saja di rumah.
Pulang dari membeli keranjang, si ibu menemukan pintu rumah tidak terkunci dan putrinya tidak ada di rumah. Spontan amarahnya memuncak. Putri betul-betul tidak tahu diri! Cuaca dingin seperti ini, disuruh diam di rumah sebentar saja malahan pergi bermain dengan teman-temannya!

Setelah selesai menyusun kue di keranjang, si ibu segera pergi untuk menjajakan kuenya. Dinginnya salju yang memenuhi jalanan tidak menyurutkan tekadnya demi kehidupan mereka. Dan sebagai hukuman untuk si putri, pintu rumah di kuncinya dari luar. "Kali ini Putri harus diberi pelajaran karena telah melanggar pesan," geram si ibu dalam hati.

Sepulang dari menjajakan kue, mata si ibu mendadak nanar saat menemukan gadis kecilnya tergeletak di depan pintu. Dengan berteriak histeris segera dipeluknya tubuh putrinya yang telah kaku karena kedinginan. Dengan susah payah dipindahkannyalah tubuh putri ke dalam rumah.

"Putri...Putri...Putri..., bangun, Nak! Ini ibu, Nak! Bangun, Nak! Ibu tidak marah kok. Bangun Putri anakku!" Serunya sambil menangis merung-raung dan berusaha sekuat tenaga membangunkan dengan menguncang-guncangkan tubuh si putri agar terbangun. Tetapi putri tidak bereaksi sama sekali.

Tiba-tiba terjatuh dari genggaman tangan si putri sebuah bungkusan kecil. Saat dibuka, ternyata di dalamnya berisi sebungkus kecil biskuit dan secarik kertas usang. Dengan tergesa-gesa dan tangan yang gemetar hebat, si ibu segera mengenali tulisan putrinya yang masih berantakan tetapi terbaca jelas.

"Ibuku tersayang, Ibu pasti lupa hari istimewa Ibu ya. Ini Putri belikan biskuit kesukaan ibu. Maaf Bu, uang putri tidak cukup untuk membeli yang besar dan maaf lagi Putri telah melanggar pesan Ibu karena meninggalkan rumah untuk membeli biskuit ini. Selamat ulang tahun, Bu. Putri selalu sayang, Ibu!" Dan meledaklah tangis sang ibu.


Prasangka sering mendatangkan petaka adalah kalimat yang cocok dengan kisah tadi.. dan penyesalan biasanya datang menyusul di belakang itu.. Begitu banyak masalah dan problem di dunia ini muncul karena prasangka negatif . Maka.. butuh kedewasaan dalam mengendalikan pikiran agar kebiasaan berprasangka tidak kita layani begitu saja dan sedapat mungkin kita hilangkan. Kita ganti dengan berfikir positif sekaligus hati-hati dengan demikian memungkinkan hubungan kita dengan orang lain akan menjadi harmonis dan membahagiakan.

ditulis Andre Wongso
dari milis motivasi

Hening dan Bertanya

Dunia kerja dan bisnis hanya berisi kesibukan kerja, kerja dan kerja. Seolah waktu diburu dengan kesibukan dan pekerjaan. Pikiran dipenuhi dengan pekerjaan dan berbagai persoalan. Ini bisa membuat stress pikiran dan tubuh kita.

Maka ambilah waktu berhenti bekerja sejenak, bersantai sejenak. Keheningan dapat membuat santai dan ketenangan dari gangguan pikiran tiada henti.

Persiapak diri dan pikiran untuk memasuki keheningan, kemudian tanyakan kepada diri sendiri, apakah hidup Anda selama ini sudah sesuai dengan keingina lubuk hati terdalam. Betulkah kehidupan seperti itu yang Anda inginkan selama ini.

Bertanyalah lebih jelas dan temukan atas jawaban pertanyaan Anda, dalam keheningan.
Para penanya yang cerdas dan berhasil menemukan jawaban atas pertanyaannya dalam kejernihan, pada umumnya kariernya akan lebih cepat melesat dan sukses…

Ditulis oleh eko jalu susanto
Dari milis motivasi

Wednesday, November 05, 2008

KISAH SEEKOR BELALANG

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu
hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut.
Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya.
Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun
dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi
dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal
kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”.
Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau
selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam
bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”. Saat itu
si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang
membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain
yang hidup di alam bebas.

Renungan :

Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga
mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk,
hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan
teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung
dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih
sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka
voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda
separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih
mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa Anda
bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda mau
menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah Anda ingin membebaskan
diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda
anggap diluar batas kemampuan Anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk
berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita
alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun
yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila
Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan
terbayar.

Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup
pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan
untuk Anda.

dari milis motivasi