Monday, December 11, 2006

Do You Know

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi oranglain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?


Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung?

Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?

Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?

Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat).

Juga,jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya

dari milis motivasi

Hidupmu Pilihanmu

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, " Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu.Bagaimana kamu dapat melakukannya? " Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya.""Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya.

Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut.Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku? " Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan."Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup.""Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan.""Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya' jawabku.. Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku katakan, ' Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya. Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

dari milis motivasi

Friday, December 08, 2006

Istriku

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Aku takkan pernah bisa memahami istriku. Begitu kami tinggal serumah, ia mulai memeriksa lemari-lemari dapurku, dan ia tampak kaget. "Kau tidak punya kertas alas untuk rak! Kita mesti beli kertas alas dulu sebelum aku memindahkan barang-barang pecah belahku kesini." "Untuk apa kertas alas?" tanyaku tak mengerti. "Supaya pecah belahnya tetap bersih," sahutnya tegas. Aku tidak mengerti bagaimana debu bisa otomatis tidak hinggap lagi di pecah belah yang dialasi kertas biru yang lengket itu. Tapi aku tahu sebaiknya aku diam saja. Lalu suatu hari aku lupa menurunkan tutup toilet."Dalam keluargaku tutup toilet tidak pernah dibiarkan terbuka," omel istriku."Tidak sopan." "Dalam keluargaku yang seperti itu tidak dianggap tidak sopan,"kataku malu-malu."Keluargamu kan tidak punya kucing."Selain itu, aku belajar cara memencet tube pasta gigi, handuk mana yang boleh dipakai sesudah mandi, dan di mana mesti meletakkan sendok-sendok kalau aku yang menata meja. Tak kukira diriku begitu tidak beradab.

Ya, aku tidak akan pernah bisa memahami istriku.Ia memberi label menurut abjad pada stoples-stoples bumbunya, mencuci piring-mangkuk sebelum memasukkan semuanya ke mesin pencuci piring, dan memilah-milah cucian kotor ke dalam beberapa tumpukan sebelum memasukkannya kemesin cuci. Nah, bisa Anda bayangkan?Ia memakai piama kalau tidur.Kupikir di Amerika Utara sudah tidak ada lagi orang yang memakai piama untuktidur. Ia juga mempunyai sebuah mantel yang membuat ia tampak seperti Sherlock Holmes. "Aku bisa membelikanmu mantel baru," aku menawarkan."Tidak. Mantel ini warisan dari nenekku," sahutnya tegas, mengakhiri percakapan.

Sesudah kami punya anak-anak, tingkahnya jadi semakin aneh. Ia memakai piama sepanjang hari, sarapan pada pukul satu tengah hari, selalu membawa tas popok seukuran minivan, dan bicaranya pun pendek-pendek.Ia menggendong bayi kami ke mana-mana - di punggung, di depan, di pelukannya, disandarkan di bahunya. Ia tak pernah meletakkan bayi kami, hingga ibu-ibu lain geleng-geleng kepala melihatnya, sebab mereka biasanya menaruh bayi di dalam boks, atau di kursi khusus kalau di dalam mobil. Betapa anehnya istriku, selalu menggendong-gendong bayi kami. Ia juga memilih untuk menyusui sendiri anak itu, meski teman-temannyamengatakan itu tidak perlu. Kalau bayi kami menangis, ia selalu menggendongnya, walaupun orang-orang mengatakan menangis itu baik untuk bayi."Bagus untuk paru-parunya kalau ia menangis," kata mereka."Lebih bagus lagi kalau hatinya tersenyum," sahut istriku.

Suatu hari seorang temanku tertawa sinis melihat stiker yangditempelkan istriku di bagian belakang mobil kami. Tulisan di stiker itu berbunyi: "Menjadi Ibu yang Tinggal di Rumah Merupakan Pekerjaan yang Membutuhkan Kasih Sayang." "Pasti istriku yang menempelkannya di situ," kataku. "Istriku wanita karier," temanku membanggakan istrinya. "Istriku juga," sahutku dengan tersenyum. Suatu kali, aku mesti mengisi kartu-kartu untuk jaminan. Kuberi tanda silang dikotak "Ibu Rumah Tangga" untuk menunjukkan pekerjaan istriku. Ternyata aku salah besar. Begitu melihatnya, istriku langsung mengoreksi. "Aku bukan ibu rumah tangga, juga bukan seorang istri. Aku ini seorang ibu." "Tapi tidak ada kategori itu di situ," kataku agak gugup."Tambahkan saja," katanya.Maka aku pun menambahkannya.

Lalu, suatu hari, beberapa tahun kemudian, kulihat ia berbaring dengan tersenyum di tempat tidur, ketika aku akan berangkat bekerja."Ada apa?" tanyaku."Tidak ada apa-apa. Segalanya menyenangkan. Semalam aku tidak perlu bangun sama sekali untuk menenangkan anak-anak. Dan mereka juga tidak minta tidur bersamakita." "Oh," kataku, masih belum mengerti. "Baru kali ini aku bisa tidur nyenyak sepanjang malam, setelah empat tahun."Masa? Empat tahun? Lama sekali. Aku sama sekali tidak menyadarinya. Kenapa ia tidak pernah mengeluh? Kalau aku pasti sudah mengeluh.

Suatu hari, secara tak sengaja aku mengucapkan sesuatu yang membuat ia lari ke kamarnya dan menangis. Aku menyusulnya untuk minta maaf. Ia tahu permintaan maafku tulus, sebab pada saat aku mengatakannya aku jugamenangis."Aku memaafkanmu," katanya. Dan Anda tahu? Ia benar-benarmemaafkanku. Ia tak pernah mengungkit-ungkit hal itu lagi. Tidak juga ketika iasedang marah. Padahal bisa saja ia memakai itu sebagai senjata. Ia memaafkanku dan melupakan yang sudah lalu.Tidak, aku tidak akan pernah bisa memahami istriku. Dan Anda tahu? Semakin lama kelakuan anak perempuan kami semakin mirip dengan ibunya. Kalau kelak ia menjadi seperti ibunya, suatu hari nanti akan ada satu lagi pria yang beruntung didunia, bersyukur ada yang menaruh kertas alas di dalam rak-raknya.

(Steven James - A Second Chicken Soup for the Woman's Soul)

dari milis motivasi

Tuesday, December 05, 2006

Arti Cinta

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Apa itu cinta.... Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo' akannya walaupun dia tidak berada disisi kita. Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan,dua tangan untuk memegang,dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati padaseseoranguntuk kita mencarinya.

Itulah Cinta ... Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya. Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untukmembangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia tersebut. Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya. Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis,ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawaritu menusuk jari.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati,sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpaberkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati. Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambutoleh para pecinta PALSU.
Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya. Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepadaperempuan artinya alam,cinta kepada diri artinya bijaksana,cinta kepada mati artinya hidup dan cintakepada Tuhan artinya Takwa. Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti,pasti ia akan mati kelaparan.Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.
Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah
dari milis motivasi

Thursday, November 16, 2006

Makna Kehidupan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan, tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.

Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kamu tidak akan pernah mulai. Mulailah sekarang...mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang juga memiliki suka-duka. Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya. Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah hati seorang wanita.

Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga Persahabatan sejati layaknya kesehatan,nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya. Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga kita.Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain... tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah. Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.

Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan, kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja, tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu....tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

Bila Kamu mengisi hati kamu ....dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.


dari milis motivasi

Sabar Menghadapi Cobaan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Pernahkah kita merasa bahwa Tuhan sedang menguji kita? Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Tuhan.

Jarang sekali kalau kita dapat rahmat melimpah dan kebahagiaan kita teringat bahwa itu pun merupakan ujian dan cobaan dari Tuhan.

Ada di antara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula di antara kita yang tegar menghadapinya.

Bukankah Tuhan tidak pernah memberikan beban yang melampui kemampuan manusia? Jadi jika kita menghadapi suatu masalah hadapilah masalah tersebut dengan penuh kepasrahan kepada-NYA.

Hanya karena Dia-lah segala sesuatu ada dan tidak ada.

Setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Tuhan. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani.

Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan lainnya. Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah?

Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi ke "orang pintar" agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke "kursi" yang lebih empuk? Bukankah karena takut kehabisan harta kita jadi enggan berbagi rejeki kepada sesama?

Bersabarlah. Karena orang sabar akan selalu mendapat rahmat dan karunia Tuhan. Memang tidak mudah menjadi orang sabar, biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, "Yah.. Sabar kan ada batasnya." Atau lidah kita berseru, "Sabar sih sabar.. Saya sih kuat tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?"

Memang, manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-pembenar an yang ia ciptakan sendiri.Karena kita semua adalah adalah milik Tuhan dan kepadaNya-lah kita akan kembali.

Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa, kita berasal dari-Nya, dan baik suka maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya.

Ujian apapun itu datangnya dari Tuhan, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Tuhan. Apakah kita rela bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba hilang?

Apakah kita rela bila proyek yang sudah di depan mata, tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita, dan diberikan kepada saingan kita? Apakah kita menjadi iri dan dengki kita bila melihat tetangga kita sudah membeli TV baru, mobil baru atau malah rumah baru?

Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan?

Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Bila kita mampu mengingat dan mengerti arti kalimat tersebut, di tengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Tuhan akan memberikan "hadiah" yang setimpal di hari penghakiman nanti.

Sudah siapkah kita menerima "hadiah" yang akan di berikan oleh Tuhan di hari penghakiman nanti?


dari milis motivasi

Belajar Mencintai

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan dari film yang mungkin sangat tepat :
"Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil"

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu.

Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak...

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

dari milis motivasi

Tiga Orang Tuli Dan Guru Bisu

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

Pada suatu ketika, hiduplah seorang penggembala miskin. Setiap hari ia menggiring domba-dombanya ke bukit mencari rumput segar. Dari sana ia memandangi desa tempat ia tinggal bersama keluarganya. Ia tuli, tetapi itu tak jadi masalah baginya. Suatu hari istrinya lupa mengirim bungkusan makan siangnya; juga tidak menyuruh anak mereka untuk membawakannya. Sampai tengah hari kiriman itu tidak datang juga. Si penggembala itu berpikir, "Aku akan pulang dan mengambilnya. Aku tidak dapat berdiam di sini sepanjang hari tanpa sepotong makanan." Namun ia tidak dapat meninggalkan domba-dombanya. Tiba-tiba ia memperhatikan seorang pemotong rumput di tepi bukit. Ia menghampirinya dan berkata, "Saudaraku, tolong jaga domba-dombaku ini dan awasi jangan sampai tersesat atau berkeliaran. Aku akan kembali ke desa karena istriku begitu bodoh lupa mengirim makan siangku."

Ternyata pemotong rumput itu juga tuli. Ia tidak mendengar satu kata pun yang diucapkan, dan sama sekali salah paham terhadap maksud si penggembala. Katanya, "Mengapa aku harus memberi rumput untuk ternakmu? Sedangkan aku sendiri memiliki seekor sapi dan dua ekor kambing di rumah. Tidakkah kau lihat, aku ini harus pergi jauh demi mencari rumput bagi ternak-ternakku. Tidak, tinggalkan aku. Aku tidak ada urusan dengan orang sepertimu yang hanya ingin enaknya sendiri mengambil milikku yang cuma sedikit ini." Ia menggerakkan tangannya dan tertawa kasar. Si penggembala tidak mendengar apa yang dikatakan oleh si pemotong rumput. Katanya, "Oh, terima kasih kawan, atas kebaikkan dan kesediaanmu. Aku akan segera kembali. Semoga keselamatan dan berkah tercurah atas dirimu. Engkau telah meringankan bebanku." Ia segera berlari ke desa menuju gubuknya yang sederhana. Di sana ia mendapati istrinya sakit demam dan sedang dirawat oleh para istri tetangga.

Kemudian, si penggembala itu mengambil bungkus makanan dan berlari kembali ke bukit. Ia menghitung domba-dombanya dengan cermat. Semuanya masih lengkap seperti semula. Ia lalu melihat si pemotong rumput masih sibuk memotong rumput segar. Si penggembala ini berkata pada dirinya sendiri, "Ah, betapa luar biasa pribadi si pemotong rumput ini. Benar-benar dapat dipercaya. Ia sudah menjaga domba-dombaku agar tidak terpencar bahkan tidak mengharapkan terima kasih dariku. Aku akan memberinya domba pincang ini. Sebenarnya domba pincang ini akan kusembelih sendiri, namun biarlah aku berikan pada si pemotong rumput itu agar bisa jadi makan malam yang lezat bagi keluargnya. Ia pun memanggul domba pincang yang dimaksud di atas bahunya, menuruni bukit dan berteriak pada si pemotong rumput, "Wahai saudaraku!, ini hadiah dariku, karena engkau telah menjaga domba-dombaku selama aku pergi. Istriku yang malang menderita demam, itulah mengapa ia tidak mengirimkan aku makan siang. Pangganglah domba ini untuk makan malammu nanti malam; lihat domba ini kakinya pincang dan memang akan aku sembelih!" Tetapi disisi lain, si pemotong rumput tidak mendengar kata-katanya dan berteriak marah, "Penggembala busuk! Aku tidak tahu apapun yang terjadi selama kau pergi. Jadi jangan salahkan aku atas kaki pincang dombamu! Sedari tadi aku sibuk memotong rumput, dan tidak tahu mengapa hal itu terjadi! Pergilah, atau aku akan memukulmu!"

Si penggembala itu amat heran melihat sikap marah si pemotong rumput, tetapi ia tidak dapat mendengarkan apa yang dikatakannya. Tiba-tiba ada seorang melintas di antara mereka dengan menunggang seekor kuda yang bagus. Si penggembala menghentikan si penunggang kuda itu dan berkata, "Tuan penunggang kuda yang mulia, aku mohon katakan padaku apa yang diucapkan oleh pemotong rumput itu. Aku ini tuli, dan tidak tahu mengapa ia menolak pemberianku berupa seekor domba ini, malah marah-marah seperti itu." Si penggembala dan si pemotong rumput mulai saling berteriak pada si penunggang kuda untuk menjelaskan kemauannya masing-masing. Si penunggang kuda itu turun dan menghampiri mereka. Ternyata penunggang kuda itu pun sama tulinya. Ia tidak mendengar apa-apa yang kedua orang itu katakan. Justru, ia ini sedang tersesat dan hendak bertanya dimana dirinya saat ini. Tetapi ketika melihat sikap keras dan mengancam dari ke dua orang itu, akhirnya ia berkata, "Benar, benar, saudara. Aku telah mencuri kuda ini. Aku mengakui, tetapi aku tidak tahu kalau itu milik kalian. Maafkan aku, karena aku tidak dapat menahan diriku dan bertindak mencuri." "Aku tidak tahu apa-apa tentang pincangnya domba ini!" teriak pemotong rumput.

"Suruh ia mengatakan padaku mengapa pemotong rumput itu menolak pemberianku, " desak i penggembala, "aku hanya ingin memberikannya sebagai penghargaan tanda terima kasihku." "Aku mengaku mengambil kuda. Aku akan kembalikan kuda ini. "kata penunggang kuda," tapi aku tuli, dan tidak tahu siapa di antara kalian pemilik sesungguhnya kuda ini." Pada saat itu, dari kejauhan, tampak seorang guru tua berjalan. Si pemotong rumput lari menghampirinya, menarik jubah lusuhnya dan berkata, "Guru yang mulia, aku seorang tuli yang tidak mengerti ujung pangkal apa yang dibicarakan oleh kedua orang ini. Aku mohon kebijaksanaan anda, adili dan jelaskan apa yang mereka teriakkan." Namun, si Guru tua ini bisu dan tidak dapat menjawab, tapi ia mendatangi mereka dan memandangi ketiga orang tuli tersebut dengan penuh selidik. Sekarang ketiga orang tuli itu menghentikan teriakan mereka. Guru itu memandangi sedemikian lama dan dengan tajam, satu per satu hingga ketiga orang itu merasa tidak enak. Matanya yang hitam berkilauan menusuk ke dalam mata mereka, mencari kebenaran tentang persoalan tersebut, mencoba mendapatkan petunjuk dari situasi itu.

Tetapi ketiga orang tuli itu mulai merasa takut kalau-kalau guru tua itu menyihir mereka atau mengendalikan kemauan mereka. Tiba-tiba si pencuri kuda meloncat ke atas kuda dan memacunya kencang-kencang. Begitu juga si penggembala, segera mengumpulkan ternaknya dan menggiringnya jauh ke atas bukit. Si pemotong rumput tidak berani menatap mata guru tua itu, lalu ia mengemasi rumputnya ke dalam kantong dan mengangkatnya ke atas bahu dan berjalan menuruni bukit pulang ke rumahnya. Guru tua itu melanjutkan perjalanannya, berpikir sendiri bahwa kata-kata merupakan bentuk komunikasi yang tidak berguna, bahwa orang mungkin lebih baik tidak pernah mengucapkannya!

Sumber "Jalan Sufi" / "The Way of Sufi"
dari milis motivasi

Tiga Orang Tuli Dan Guru Bisu

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

Pada suatu ketika, hiduplah seorang penggembala miskin. Setiap hari ia menggiring domba-dombanya ke bukit mencari rumput segar. Dari sana ia memandangi desa tempat ia tinggal bersama keluarganya. Ia tuli, tetapi itu tak jadi masalah baginya. Suatu hari istrinya lupa mengirim bungkusan makan siangnya; juga tidak menyuruh anak mereka untuk membawakannya. Sampai tengah hari kiriman itu tidak datang juga. Si penggembala itu berpikir, "Aku akan pulang dan mengambilnya. Aku tidak dapat berdiam di sini sepanjang hari tanpa sepotong makanan." Namun ia tidak dapat meninggalkan domba-dombanya. Tiba-tiba ia memperhatikan seorang pemotong rumput di tepi bukit. Ia menghampirinya dan berkata, "Saudaraku, tolong jaga domba-dombaku ini dan awasi jangan sampai tersesat atau berkeliaran. Aku akan kembali ke desa karena istriku begitu bodoh lupa mengirim makan siangku."

Ternyata pemotong rumput itu juga tuli. Ia tidak mendengar satu kata pun yang diucapkan, dan sama sekali salah paham terhadap maksud si penggembala. Katanya, "Mengapa aku harus memberi rumput untuk ternakmu? Sedangkan aku sendiri memiliki seekor sapi dan dua ekor kambing di rumah. Tidakkah kau lihat, aku ini harus pergi jauh demi mencari rumput bagi ternak-ternakku. Tidak, tinggalkan aku. Aku tidak ada urusan dengan orang sepertimu yang hanya ingin enaknya sendiri mengambil milikku yang cuma sedikit ini." Ia menggerakkan tangannya dan tertawa kasar. Si penggembala tidak mendengar apa yang dikatakan oleh si pemotong rumput. Katanya, "Oh, terima kasih kawan, atas kebaikkan dan kesediaanmu. Aku akan segera kembali. Semoga keselamatan dan berkah tercurah atas dirimu. Engkau telah meringankan bebanku." Ia segera berlari ke desa menuju gubuknya yang sederhana. Di sana ia mendapati istrinya sakit demam dan sedang dirawat oleh para istri tetangga.

Kemudian, si penggembala itu mengambil bungkus makanan dan berlari kembali ke bukit. Ia menghitung domba-dombanya dengan cermat. Semuanya masih lengkap seperti semula. Ia lalu melihat si pemotong rumput masih sibuk memotong rumput segar. Si penggembala ini berkata pada dirinya sendiri, "Ah, betapa luar biasa pribadi si pemotong rumput ini. Benar-benar dapat dipercaya. Ia sudah menjaga domba-dombaku agar tidak terpencar bahkan tidak mengharapkan terima kasih dariku. Aku akan memberinya domba pincang ini. Sebenarnya domba pincang ini akan kusembelih sendiri, namun biarlah aku berikan pada si pemotong rumput itu agar bisa jadi makan malam yang lezat bagi keluargnya. Ia pun memanggul domba pincang yang dimaksud di atas bahunya, menuruni bukit dan berteriak pada si pemotong rumput, "Wahai saudaraku!, ini hadiah dariku, karena engkau telah menjaga domba-dombaku selama aku pergi. Istriku yang malang menderita demam, itulah mengapa ia tidak mengirimkan aku makan siang. Pangganglah domba ini untuk makan malammu nanti malam; lihat domba ini kakinya pincang dan memang akan aku sembelih!" Tetapi disisi lain, si pemotong rumput tidak mendengar kata-katanya dan berteriak marah, "Penggembala busuk! Aku tidak tahu apapun yang terjadi selama kau pergi. Jadi jangan salahkan aku atas kaki pincang dombamu! Sedari tadi aku sibuk memotong rumput, dan tidak tahu mengapa hal itu terjadi! Pergilah, atau aku akan memukulmu!"

Si penggembala itu amat heran melihat sikap marah si pemotong rumput, tetapi ia tidak dapat mendengarkan apa yang dikatakannya. Tiba-tiba ada seorang melintas di antara mereka dengan menunggang seekor kuda yang bagus. Si penggembala menghentikan si penunggang kuda itu dan berkata, "Tuan penunggang kuda yang mulia, aku mohon katakan padaku apa yang diucapkan oleh pemotong rumput itu. Aku ini tuli, dan tidak tahu mengapa ia menolak pemberianku berupa seekor domba ini, malah marah-marah seperti itu." Si penggembala dan si pemotong rumput mulai saling berteriak pada si penunggang kuda untuk menjelaskan kemauannya masing-masing. Si penunggang kuda itu turun dan menghampiri mereka. Ternyata penunggang kuda itu pun sama tulinya. Ia tidak mendengar apa-apa yang kedua orang itu katakan. Justru, ia ini sedang tersesat dan hendak bertanya dimana dirinya saat ini. Tetapi ketika melihat sikap keras dan mengancam dari ke dua orang itu, akhirnya ia berkata, "Benar, benar, saudara. Aku telah mencuri kuda ini. Aku mengakui, tetapi aku tidak tahu kalau itu milik kalian. Maafkan aku, karena aku tidak dapat menahan diriku dan bertindak mencuri." "Aku tidak tahu apa-apa tentang pincangnya domba ini!" teriak pemotong rumput.

"Suruh ia mengatakan padaku mengapa pemotong rumput itu menolak pemberianku, " desak i penggembala, "aku hanya ingin memberikannya sebagai penghargaan tanda terima kasihku." "Aku mengaku mengambil kuda. Aku akan kembalikan kuda ini. "kata penunggang kuda," tapi aku tuli, dan tidak tahu siapa di antara kalian pemilik sesungguhnya kuda ini." Pada saat itu, dari kejauhan, tampak seorang guru tua berjalan. Si pemotong rumput lari menghampirinya, menarik jubah lusuhnya dan berkata, "Guru yang mulia, aku seorang tuli yang tidak mengerti ujung pangkal apa yang dibicarakan oleh kedua orang ini. Aku mohon kebijaksanaan anda, adili dan jelaskan apa yang mereka teriakkan." Namun, si Guru tua ini bisu dan tidak dapat menjawab, tapi ia mendatangi mereka dan memandangi ketiga orang tuli tersebut dengan penuh selidik. Sekarang ketiga orang tuli itu menghentikan teriakan mereka. Guru itu memandangi sedemikian lama dan dengan tajam, satu per satu hingga ketiga orang itu merasa tidak enak. Matanya yang hitam berkilauan menusuk ke dalam mata mereka, mencari kebenaran tentang persoalan tersebut, mencoba mendapatkan petunjuk dari situasi itu.

Tetapi ketiga orang tuli itu mulai merasa takut kalau-kalau guru tua itu menyihir mereka atau mengendalikan kemauan mereka. Tiba-tiba si pencuri kuda meloncat ke atas kuda dan memacunya kencang-kencang. Begitu juga si penggembala, segera mengumpulkan ternaknya dan menggiringnya jauh ke atas bukit. Si pemotong rumput tidak berani menatap mata guru tua itu, lalu ia mengemasi rumputnya ke dalam kantong dan mengangkatnya ke atas bahu dan berjalan menuruni bukit pulang ke rumahnya. Guru tua itu melanjutkan perjalanannya, berpikir sendiri bahwa kata-kata merupakan bentuk komunikasi yang tidak berguna, bahwa orang mungkin lebih baik tidak pernah mengucapkannya!

Sumber "Jalan Sufi" / "The Way of Sufi"
dari milis motivasi

Tuesday, October 31, 2006

Kaidah Kehidupan


Marah adalah kondisi dimana lidah bekeja lebih cepat dibandingkan pikiran.

Kita tak bisa mengubah masa lalu, tapi bisa menghancurkan masa kini karena mencemaskan masa depan.

Mencinta dan Anda akan dicinta.

Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang membiarkan Tuhan yang menentukan pilihan.

Semua orang tersenyum dengan bahasa dengan bahasa yang sama.

Pelukan adalah hadiah besar. Satu ukuran cocok untuk semua orang. Bisa diberikan kapan saja dan mudah saling tukar.

Semua orang pelu dicintai, terutama ketika mereka tidak pantas menerimanya.

Nilai sejati dari manusia adalah kekayaan yang ditanamkannya di akhirat.

Semua orang punya keindahan, tapi tidak semua orang bisa melihatnya.

Penting bagi orangtua untuk hidup sesuai apa yang mereka ajarkan.

Berterima kasih kepada Tuhn untuk segala yang Anda miliki, percaya pada Tuhan untuk semua yang Anda perlukan.

Jika Anda mengisi hati dengan penyesalan masa lalu dan keceamsan-kecemasan hari esok, Anda tak punya hari ini untuk disyukuri.

Kenangan bahagia tak pernah membosankan. Hidupkan kebali sesering yang Anda inginkan.

Rumah adalah tempatdimana kita paling sering menggerutu, tapi sering diperlakukan terbaik.

Manusia melihat penampilan luar, Tuhan melihat hati.

Pilihan yang Anda buat hari ini biasanya akan mempengaruhi hari esok.

Luangkan waktu untuk tertawa, karena tertawa adalah musik jiwa.

Jika seseorang menjelekkan Anda, anggap saja tak seorang pun akan percaya kepadanya.

Cinta dikuatkan dengan menyelesaikan konflik bersama.

Cinta adalah satu-satunya hal yang bisa dibagi-bagi tanpa menjadi berkurang.

Hal terbaik yang bisa dilakukan orangtua untuk anak-anak mereka adalah saling mencinta satu sama lain.

Kata kasar tak akan mematahkan tulang, tapi menyakiti hati.

Untuk keluar dari kesulitan, biasanya seseorang harus menjalaninya.

Kebahagiaan dapat dikuatkan orang lain, tapi tak pernah tergantung pada orang lain.

Untuk setiap menit Anda marah dengan seseorang, Anda kehilangan 60 detik kebahagiaan yang tak akan diraih kembali.

Lakukan apa yang bisa Anda lakukan, menurut apa yang Anda lakukan, dengan apa yang Anda miliki, dan dimana Anda berada.

Hadiah terbaik untuk diberikan :
- Kepada teman à kesetiaan
- Kepada musuh à pemaafan
- Kepada atasan à pelayanan
- Kepada anak à teladan
- Kepada orangtua à cinta dan kesediaan
- Kepada semua orang à cinta
- Kepada Tuhan à hidup kita.

dari kisah inspirasional tabloid Aura

Sarang Laba-Laba Ajaib

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM


Suatu hari di suatu masa, seorang serdadu muda yang pasukannya kalah dalam sebuah pertempuran dahsyat dikejar pasukan musuh. Ia berusaha keras berlalri secepat kilat untuk menyelamatkan nyawanya. Tapi pasukkan musuh terus mengejar dan jaraknya makin dekat. Serdadu muda itu sangat takut. Ia lalu berlalu berlari ke hutan dan terus berlari.

Ketika sampai di jalan berbatu, ia melihat sebuah sebuah gua menganga di depannya. Karen amusuh makin dekat dan mulai kehabiasan tenaga, serdadu itu tak punya pilihan lain kecuali bersembunyi di dalam gua. Dengan susah payah dia merangkak ke dalam gua yang gelap. Dalam keadaan putus asa, ia juag berjabji, jika Tuhan menyelamatkannya, ia akan berbuat baik seumur hidupnya.

Sambil terus berdoa di dalam hati, matanya menatap ke mulut gua untuk melihat apakah musuh sudah tiba. Di saat itulah, ia melihat seekor laba-laba berjalan membuat sarang dimulut gua. Sambil terus mengamati benang-benang halus yang terus terjalin mengelilingi mulut gua, serdadu muda itu makin putus asa. “Saya berdoa minta perlindungan dan dibebaskan dari kejaran musuh, tapi Tuhan malah mengirim laba-laba. Bagaimana mungkin laba-laba menyelamatkan saya?”katanya dalam hati.

Sesaat kemudian, ia medengar musuh yang mengejarnya sudah tiba dan berada di sekitar gua dan berada di sekitar gua. Jantungnya berdetak makin keras. Ia merasa musuhnya pasti akan menemukannya dan lelu membunuhnya. Tiba-tiba seorang serdadu musuh dengan senapan siap ditembakkan berjalan menuju ke mulut gua. Serdadu muda itu semakin meringkuk dengan tujuan agar musuh tidak menemukannya di dalam gua sambil berfikir keras bagaimana cara menyelamatkan diri. Detak jantungnya makin deras dan tak terkendali.

Sementara itu, salah satu serdadu musuh yang mengejar berkingkat-jingkat mendekati mulut gua. Ketika sampai ke mulut gua, ia melihat sarrang laba-laba yang kini terjalin sempurna di mulut gua. Ia lalu berjalan mundur dan berkata dengan suara keras kepada komandannya. “Rasanya tak mungkin ada orang di dalam gua. Kalau dia masuk ke dalam gua, sarang laba-laba itu pasti rusak.”

Sesudah itu, ia lalu mengusulkan kepada komandannya untuk mencari di tempat lain. Serdadu muda itu selamat dan memenuhi janjinya dengan bekerja melayani sesama.
**
Tuhan menolong kita dengan berbagai cara. Kadang, Tuhn menolong dengan cara yang sama sekali di luar dugannya kita.


dari kisah inspirasional tabloid Aura

Kisah Nasruddin : Pasangan Ideal

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Suatu hari, Mulla Nasruddin jalan-jalan dengan seorang teman sambil ngobrol. “Besok saya menikah, Mulla,”kata temannya dengan nada gembira. “Bukankah perkawinan itu menyenangkan? Apakah Mulla pernah berfikri untuk menikah?” tanyanya.Nasruddin tersenyum dan berkata, “Di masa muda, tiada yang saya pikirkan selain menikah. Pada kenyataannya, begitu inginnya mendapatkan istri sempurna sampai saya keliling dunia untuk mencarinya. “Di Damaskus, saya bertemu dengan sorang wanita cantik yang spiritual, baik, dan menyenangkan. Tapi dia tak punya pengetahuan umum dan pengetahuan tentang dunia. Di Isphahan, saya bertemu dengan perempuan yang baik, cantik,cdan berpengetahuan luas, tapi dia tidak tertarik pada kehidupan spiritual.”

“ Mulla selanjutnya pergi kemana saja?”tanya temannya. Masruddin kembali tersenyum “Saya lupa kemana saya, tapi saya bertemu dengan seseorang perempuan yang benar-benar cantik, spiritual, baik, dan berpengetahuan luas tapi dia tidak bisa berkomunikasi dengan bai. Akhirnya saya ke Kairo dan disana sesudah mencari kesana sini, saya menemukan calon sempurna. Dia memiliki segala sesuatu. Dia memiliki segala sesuatu yang saya inginan dalam diri seorang ostri. Dia benar-benar sempurna. “Lalu kenapa Mulla tidak menikah sengannya?” “Itulah,”kata Nasruddin sambil menggeleng-gelengkan kepada. “Dia juga mencari suami sempurna.”
dari kisah inspirasional tabloid Aura

Janji Kepada Diri Sendiri

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM


Untuk menjadi begitu kuat sampai tidak ada suatu apa pun yang dapat mengganggu ketenangan pikiran Anda.

Untuk bicara tentang kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran, kepada semua orang yang ditemui.

Untuk membuat semua teman Anda merasa, ada sesuatu di dalam diri mereka.

Untuk memandang sisi terang dari segala sesuatu dan membuat optimisme Anda menjadi kenyataan.

Untuk hanya memikirkan yang terbaik, hanya bekerja untuk yang terbaik, dan hanya mengharapkan yang terbaik.

Untuk bergembira atas sukses orang lain sama seperti Anda gembira atas sukses sendiri.

Untuk melupakan kesalahan-kesalahan masa lalu dan bertekad secara gigih mencapai prestasi yang lebih besar di masa depan.

Untuk setiap saat menapilkan wajah yang gembira dan memberikan senyum manis kepada setiap makhluk hidup yang ditemui.

Untuk memberikan begitu banyak waktu untuk perbaikan diri senriri sampai Anda tak punya waktu untuk mengkritik orang lain.

Untuk menjadi terlalu besar untuk cemas, terlalu bermartabat untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk merasakan kehadiran masalah.

Untuk memikirkan hal-hal baik tentang diri sendiri dan menyatakan kepada dunia, bukan kata-kata lantang, tapi dengan kebajikan besar.

Untuk percaya bahwa seluruh dunia berpihak kepada Anda sejauh Anda menampilkan yang terbaik dari yang ada di dalam diri Anda.


dari kisah inspirasional tabloid Aura

Kisah Tragis Penunggang Kuda

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Seorang Kaisar yang hidup di suatu masa, suatu hari berkata kepada seorang anggota barisan berkudanya yang terkenal termapil dan sangat tangkas dalam berkuda, akan memberikan semua wilayah yang berhasil ditempuh si pengunggang kuda. Tawara Kaisar langsung diterima. Dengan gesit di penunggang kuda itu melompat ke atas kudanya. Lalu memacu kudanya untuk lari secepat mungkin agar bisa menjangkau wilayah seluas mungkin.

Si pengunggang uda itu tak mau kehilangan waktu sedikit pun dan mau terus saja menunggang kudanya. Kendati pun lapar dan lelah, ia tak mau berhenti untuk maka, minum dan istirahat. Ia terus memacu kudanya tanpa mengenal lelah. Sampai akhirnya badannya tak sanggup lagi dan dia jatuh tersungkur ke tanah. Ia sangat lelah, samapai bernafas pun susah.

Dalam keadaan sekarat, pengunggang kuda itu bertanya kepada dirinya sendiri. “ mengapa saya memaksa diri begitu keras untuk mendapatkan tanah yang seluas mungin?. Sebentar lagi saya akan meninggal . saya tak akan bisa menikmati tanah seluas ini. Untuk menguburkan diri saya hanya perlu tanah sedikit saja.”
***
Dalam perjalanan hidup ini, kadang kita terlalu memaksa diri seperti penunggang kuda tersebut. kita sekeras mungkin untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih besar, kedudukan yang lebih tinggi, dan mendapatkan penghargaan kita mengabaikan kesehatan. Tidak menyediakan waktu untuk keluarga. Tidak menikmati keindahan yang ada di sekitar kita dan meninggalkan honi atau kegemaran kita, kita terus kerja keras sampai suatu hari, ketika melihat kebelakang, kita sadar, kita benar-benar tidak memerlukan sebanyak itu. Hanya saja, di saat itu, kita tak bisa lagi memutar balik jarum jam untu meraih kembali apa yang hilang.

Hidup bukan hanya saja untuk cari uang, mendapatkan kekuasaan dan penghargaan. Jangan hidup untuk kerja, tapi kerja untuk hidup. Cari keseimbangan antara bekerja, rekreasi, waktu untuk keluarga dan untuk diri sendiri. Tentukan prioritas. Hidup ini singkat. Hidup itu rapuh. Hargai hidup dan jangan sia-siakan. Tujuan hidup adalah untuk bahagia. Nikmati keindahan dan kebahagiaan hidup. Kehilangan hidup berarti kehilangan smuanya. Selamat menikmati hidup.

dari kisah inspirasional tabloid Aura

Monday, September 18, 2006

Meramal Masa Depan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM
Suatu hari seorang peramal bertanya kepada seorang laki-laki yang mendatanginya untuk diramal masa depannya. Ia bertanya mengapa laki- laki tersebut begitu tertarik ingin mengetahui masa depannya. "Yah… supaya aku bisa melakukan banyak hal," sahut si laki-laki. "jadi, aku bisa mengubah hal-hal yang tidak aku inginkan terjadi." "Tapi, dengan begitu, mereka tidak akan menjadi bagian masa depanmu," kata si peramal. "Yah, barangkali aku hanya ingin tahu masa depanku, supaya bisa mempersiapkan diri menghadapi apa-apa yang bakal terjadi." "Kalau hal-hal baik yang terjadi, tentunya akan menjadi kejutan yang menyenangkan, " kata si peramal, "Kalau hal-hal buruk yang terjadi, dan kau sudah tahu sejak semula, belum apa-apa kau sudah menderita jadinya." "Aku ingin tahu tentang masa depan karena aku laki-laki," kata si laki-laki tersebut pada si peramal. "Dan laki-laki menjalani hidup mereka dengan berpatokan pada masa depan."

Peramal itu ahli dalam meramal menggunakan metode ranting-ranting kayu; dia melemparkan ranting-ranting itu ke tanah, kemudian menafsirkannya berdasarkan posisi jatuhnya. Tapi hari itu dia tidak melemparkan ranting-ranting tersebut, melainkan menbungkusnya dalam selembar kain, dan memasukkannya kembali ke dalam tasnya. "Aku mencari nafkah dengan meramal masa depan orang-orang. " Katanya. "Aku menguasai ilmu membaca ranting-ranting, dan aku tahu cara menggunakan mereka untuk menembus ke tempat segala sesuatunya telah tertulis. Di sana aku bisa membaca masa lampau, menemukan apa-apa yang telah terlupakan, dan memahami pertanda-pertanda yang ada di masa sekarang. "Kalau orang-orang datang berkonsultasi padaku, aku bukannya membaca masa depan mereka; aku sekedar menebak. Masa depan adalah milik Tuhan, dan hanya Dia-lah yang bisa mengungkapnya, dalam keadaan-keadaan tertentu. Bagaimana caraku menebak masa depan?

Berdasarkan pertanda- pertanda yang ada sekarang ini. Rahasianya ada pada saat sekarang ini. Kalau kau menaruh perhatian pada saat sekarang, kau bisa memperbaikinya. Dan kalau kau memperbaiki saat sekarang ini, apa yang akan datang juga akan lebih baik. Lupakan soal masa depan, jalani setiap hari sesuai ajaran-ajaran yang telah kau terima, yakinlah bahwa Tuhan mengasihi hamba-Nya. Setiap hari membawa keabadian bersamanya." Si laki-laki tersebut bertanya, dalam keadaan-keaadaan apa Tuhan bersedia membukakan masa depannya. "Hanya kalau Dia sendiri hendak mengungkapnya. Dan Tuhan jarang sekali mengungkap masa depan. Kalaupun Dia melakukannya, alasannya hanya satu: masa depan itu telah digariskan untuk diubah.

dari milis motivasi

Kemarahan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Kemarahan adalah suatu kondisi dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran. Anda tak bisa mengubah masa lalu, tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan. Kasihilah … maka Anda akan dikasihi. Tuhan selalu memberikan yang terbaik pada mereka yang menyerahkan pilihannya pada Dia. Semua orang tersenyum dalam bahasa yang sama.Rangkulan adalah pemberian yang besar … satu cocok untuk semua. Ini dapat diberikan di setiap kesempatan dan mudah dipertukarkan. Setiap orang memerlukan kasih … khususnya mereka yang tidak pantas menerimanya. Ukuran kekayaan seseorang adalah seberapa banyak yang telah ia investasikan untuk kehidupan kekalnya.

Tertawa ceria adalah sinar matahari Tuhan. Segala sesuatu memiliki keindahan tetapi tidak semua orang bisa melihatnya. Adalah penting bagi para orang tua untuk hidup sesuai dengan yang diajarkannya. Berterimakasihlah pada Tuhan untuk segala sesuatu yang telah Anda miliki, PERCAYAKAN pada Tuhan segala sesuatu yang Anda perlukan. Bila Anda mengisi hati Anda dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, Anda tak memiliki hari ini untuk Anda syukuri. Memori indah tak pernah lekang … hidupkan kembali sesering Anda mau. Manusia melihat pada tampilan di luar tetapi Tuhan melihat tampilan di dalam. Pilihan yang Anda berikan hari ini biasanya akan berpengaruh pada hari esok. Beri waktu untuk tertawa karena itu adalah musik untuk jiwa.

Bila seseorang berbicara buruk tentang Anda, berlakulah sedemikian hingga tak ada orang yang percaya. Kesabaran adalah seperti bila Anda melambatkan mobil Anda sementara Anda ingin menginjak pedal gas. Kasih akan diperkuat bila dikerjakan bersama dengan konflik. Hal terbaik yang orang tua dapat lakukan untuk anak-anak mereka adalah dengan saling mengasihi. Kata-kata kasar tidak kan mematahkan tulang tetapi akan meremukkan hati. Untuk keluar dari kesulitan, biasanya orang harus melewatinya.

Kasih adalah satu-satunya hal yang dapat dibagi tanpa berkurang. Kebahagiaan dapat dipertinggi oleh orang lain tetapi tidak bergantung pada orang lain. Untuk setiap menit Anda marah pada seseorang, Anda kehilangan 60 detik kebahagiaan Anda yang tak akan Anda peroleh kembali. Kerjakan yang Anda bisa, untuk mereka yang Anda bisa, dengan apa yang Anda miliki, dan dimana Anda berada.

Pemberian terbaik yang dapat Anda berikan adalah:
Untuk teman Anda – loyalitas;
Untuk musuh Anda – pengampunan;
Untuk majikan Anda – pelayanan;
Untuk anak Anda – teladan yang baik;
Untuk orang tua Anda – terimakasih dan kepatuhan;
Untuk pasangan Anda – kasih dan kesetiaan;
Untuk seluruh manusia – amal Anda;
Untuk Tuhan – hidup Anda.
dari milis motivasi

Tuesday, September 12, 2006

Menyiram Pohon Cinta

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM
Ada cerita menarik dari sahabat karib kami, yang diceritakan kemarin dirumahku. Dia curhat tentang masa lalunya.. bagaimana proses jadiannya bersuamikan pria yang mendampinya sampai kini, di usianya yang telah melewati masa pensiun. Waktu dia remaja, dia adalah gadis desa yang menjadi impian pemuda dikampungnya. Syahdan, ada seorang remaja yang menyenanginya, cintapun berbalas. Kenangan manis mereka buat bersama, sayangnya jarum jam terus bergerak, tak ada pertemuan yang tidak diakhiri dengan perpisahan, demikian juga dengan cinta mereka, pun akhirnya tertutup karena sang remaja telah berganti usia menjadi pemuda. Sesuai kodratnya, dia harus bekerja atauberniaga. Ke kotalah yang akhirnya menjadi tujuannya.
Bulan purnama berganti, sang pemuda hanya bisa berkirim surat melalui perantaraan sahabatnya yang pulang mudik, demikian pula bulan ke dua, ke tiga dan seterusnya surat diantar oleh kurir yang sama. Di awali dari perkenalan sebagai kurir, berbasa-basi, dan kunjungan rutin,akhirnya bersemilah cinta di antara mereka. Cinta antara sang kurir danpenerima surat. Lupa janji setia dengan pemuda yang merantau demi masa depan. Cerita cinta pertama tidak mesti harus berakhir dengan pelaminan, cinta ke dua sang mempelai wanita, membawa kebahagiaan perkawinan mereka,sampai di hari tua.
Bagi pemuda yang merantau mencari kerja menyiapkan masa depanpun berakhir bahagia, dia menjadi seorang pilot, dan berkeluarga. Di kampungnya, setahunlalu pada saat reuni SMA, mereka berjumpa, dan ada satu hikmah tersembunyi diantara manis dan pahitnya cinta mereka. Ibarat pohon, yang perlu disiram secara berkala, cinta pun perlu perhatian rutin, siapa yang rajin menyirammaka berhak atas buah.. atas bunga yang pohon berikan, atas cinta yang diberikan.
Pohon tidak hanya memberikan pelajaran kepada insan yang dimabuk kepayang cinta, pohon bisa juga memberikan pelajaran kepada insan yang dimabuk kepayang kepada Sang Pencipta. Ibaratnya akar pohon adalah praktek keagamaan dan dasar-dasar keagamaan, yang memusatkan perilaku yang terlihatoleh mata, maka cabang-cabang pohon adalah dimensi spiritualnya (seperti yang dijelaskan tentang zen pada Budhisme, Jnana-yoga pada hindu, gnostiksufis pada tasawuf) membawa perilakunya naik menuju kepada Sang Pencipta yang dilambangkan dengan buahnya.
Keberagaman spiritual yang dimiliki oleh masing-masing agama, itu ibaratsungai yang meng"ular", dan melewati antar negara, dan di klaim bahwa sungaiitu miliknya, tetapi esensinya tetap satu sungai dan satu muara. Kenapa harus kita bertikai apabila satu muara?
Oleh : Ferry Djajaprana
dari milis motivasi

Wednesday, September 06, 2006

HARGA SEBATANG LIDI

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Tahukah anda mengapa sebatang sapu lidi begitu murah harganya? Begitu murahnya sampai-sampai ia jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga. Padahal anda tahu, ia harus dipetik dari pepohonan kelapa yang ditanam di dusun-dusun jauh di pedalaman. Ia pun harus diserut, dihaluskan, diikat kuat agar mudah digunakan dan tak melukai tangan. Ia harus diangkut oleh banyak kendaraan, melewati banyak pasar, dan naik turun timbangan penawaran.

Karena, ia dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah. Ia dijalin oleh wanita-wanita yang tak menghitung laba rugi. Ia juga dipikul oleh bahu-bahu legam pria yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli. Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya. Mereka pun tak mengkalkulasi butir-butir keringatnya. Maka, mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita cerap sekarang ini, terselip cerita tentang pengorbanan yang jauh lebih berharga ketimbang harga seluruh sapu lidi yang bisa kita beli.
dari milis motivasi

Pohon Masalah

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Seorang pemrogram komputer yang saya pesan untuk memperbaiki PC di rumah datang terlambat. Katanya, di tengah jalan ban mobilnya kempes. Ketika sedang memperbaiki komputer, bor listriknya macet tak mau berfungsi. Akibat berbagai masalah tadi, ia kehilangan waktu kerjanya hampir dua jam. Rupanya penderitaannya tak hanya berhenti di sini. Persis saat mau pulang, mendadak mesin mobilnya ogah distart dan mogok.

Agar tidak kemalaman, saya mengantarkannya pulang. Dalam perjalanan ia tampak termenung sedih atas kesialan yang bertubi-tubi menimpanya hari itu. Sesampainya di depan rumahnya, tiba-tiba ia berhenti sebentar di depan sebuah pohon kecil yang tumbuh di halaman depan. Ia menyentuh ujung- ujung cabang pohon itu dengan kedua tangannya. Setelah itu, raut mukanya menampakkan perubahan besar. Begitu pintu rumah terbuka, wajah yang semual lesu kusam itu mendadak penuh senyuman.

Dengan riang dan hangat ia memeluk kedua anaknya serta mencium sang istri yang menyambutnya. Karena penasaran, sebelum berpamitan saya bertanya apa yang dia lakukan dengan pohon tersebut? "Oh, itu adalah pohon masalah saya," jawabnya. Menyadari lawan bicaranya kebingungan, pria ini melanjutkan bicara. "Saya sadar, ada banyak persoalan muncul dalam pekerjaan. Namun, yang pasti segala permasalahan itu bukan milik orang rumah, baik anak maupun istri saya.

Itulah sebabnya, sore hari setiap pulang dari kantor, sebelum masuk rumah saya selalu menaruh semua masalah atau problem pekerjaan di pohon ini. Keesokan harinya, saya ambil untuk di bawa ke kantor lagi." "Anehnya", lanjutnya sambil tersenyum, "di pagi hari ketika saya ambil lagi masalah-masalah tersebut dari pohon, rasanya tidak lagi seberat ketika saya taruh kemarin sore."

dari milis motivasi

Monday, September 04, 2006

Aku Bisa

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Bilah Anda berpikir bahwa Anda telah ditaklukan, maka sebenarnya Anda telah kalah.

Bila Anda berpikir bahwa Anda tidak mampu,Maka Anda memang lemah.

Bila anda ingin menang, tapi anda berpikir Bahwa Anda tidak bisa menang, Maka pastilah Anda tidak bakal menang.

Bila Anda berpikir bahwa Anda akan menderita rugi, Maka Anda akan benar – benar rugi.

Karena dimanapun seluruh jagad ini, Sukses itu hanya berpangkal dari kemampuan seseorang, Yang mewujudkan jalan pikirannya.

Bila Anda berpikir bahwa kedudukan Anda akan tersisi dalam masyarakat,Maka Anda akan mengalami perlakuan yang dimikian.Karena itu Anda harus berpikir dalan usaha meningkatkan derajat.

Anda harus yakin benar akan diri Anda sendiri, Sebelum Anda memenangkan suatu hadiah.Pertarungan dalam medan juang hidup ini Memang tidak selamanya mendatangkan keuntungan Bagi yang kuat ataupun cepat.Akan tetapi lambat atau cepat orang yang menang itu, Adalah orang yang berpikir bahwa dia sanggup bisa.

dari milis motivasi

Antara Kamu Dan Sang Pencipta

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu memikirkan diri sendiri, namun demikian ...ampunilah mereka.

Bila kamu baik hati, orang mungkin menuduh kamu egois, atau punya mau, namun demikian ...tetaplah berbuat baik.

Bila kamu sukses, kamu akan menemui teman-teman yang tidak bersahabat, dan musuh-musuh sejati kamu, namun demikian ... teruskan kesuksesan kamu.

Bila kamu jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu kamu; namun demikian ... tetaplah jujur dan tulus hati. Hasil karya kamu selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang dalam semalam; namun demikian ... tetaplah berkarya.

Bila kamu menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada yang iri; namun demikian ... syukurilah kebahagiaan kamu.

Kebaikan kamu hari ini gampang sering dilupakan orang; namun demikian ... teruslah berbuat kebaikan.

Berikanlah yang terbaik dari kamu dan itu pun tidak akan pernah memuaskan orang, namun demikian ...tetaplah memberi yang terbaik.

Hingga pada akhirnya ....Perkaranya adalah antara kamu dan Sang Pencipta ... dan bukan antara kamu dan mereka


dari milis motivasi

Wednesday, August 30, 2006

Kemarin, Hari ini, dan Hari Esok

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Hari ini adalah hari esok yang saya cemaskan kemarin. Dan hari ini ternyata begitu menyenangkan, sampai saya heran, mengapa saya mencemaskannya kemarin. Karena itu, hari ini saya tak akan mencemaskan hari esok, mungkin juga tak ada hari esok. Jadi hari ini saya akan hidup seakan tak ada hari esok. Dan saya akan melupakan hari lalu.

Hari ini adalah hari esok yang sya rencanakan kemarin. Dan hampir semua rencana untuk hari ini tidak berjalan seperti yang saya pikirkan kemarin. Jadi hari ini saya lupakan hari esok dan hanya buat rencana untuk hari ini. tapi tidak terlalu berat. Hari ini saya akan membahagiakan orang lain. Saya akan bilang kepada kekasih betapa saya mencintainya. Saya akan berhenti merencanakan hari esok dan berencana membuat hari ini sebagai hari terbaik dari hidup saya.

Hari ini adalah hari esok yang saya takutkan kemarin. Ternyata hari ini tak ada yang menakutkan. Karena itu, hari ini saya akan menghilangkan rasa takut pada sesuatu yang belum diketahui. Saya akan merangkul sesuatu yang tidak diketahui sebagai pengalaman pembelajaran yang pebuh dengan peluang yang menyenangkan. Hari ini tak akan seperti kemarin, saya tak akan takut dengan esok.

Hari ini adalah hari esok yang saya impikan. Dan sebagian dari impian kemarin menjadi kenyataan hari ini. Karen aitu, hari ini saya akan meneruskan mimpi tentang hari esok. Dan mungkin banyak dari impian yang saya impikan hari ini akan menjadi kenyataan di hari esok.

Hari ini adalah hari esok dari kemarin di mana saya tetapkan tujuan-tujuan. Beberapa dari tujuan itu tercapai hari ini. karena itu hari ini saya akan menetapkan tujuan yang sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan hari esok. Dan jika hari esok seperti hari ini saya pasti akan bisa mencapai tujuan-tujuan saya disuatu hari nanti.
dari Kisah Inspirasional Tabloid Aura

Gema kehidupan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Seorang ayah mengajak anaknya jalan-jalan ke gunung. Karena asyik menikmati pemandangan, anaknya tersandung batu dan jatuh, da kakinya luka. “Aduuuuuhh!” serunya. Tiba-tiba ia mendengar kembali seruannya dari suatu tempat di gunung, “Aduuuuuhh!”. Karena merasa aneh dan ingin tahu, si anak lalu berseru lantang, “Siapa kamu?”. Kembali ia mendengar suara yang mengulang pertanyaannya, “Siapa kamu?”. Si anak jengkel karena suara itu kembali mengulangi pertanyaannya. Dengan marah ia berkata, “Kamu pengecut!” Suara itu kemblai mengulang seruannya, “Kamu pengecut!”

Si anak heran, lalu bertanya kepada ayahnya, “Mengapa bisa begitu?” Ayahnya tersenyum dan berkata, “Coba perhatikan baik-baik, nak!” Swsudah berkata begitu, si ayah berseru kepada gunung, “Saya kagum padamu!” Dan suara itu kembali terdengar, “Saya kagum padamu!” SI Ayah berseru sekali lagi “Kamu hebat!” Suara itu kembali terdengar, “Kamu hebat!”.

Si anak heran. Ayahnya lalu menjelaskan, suara yang berulang itu disebut gema dan hidup juga seperti itu. hidup memberikan kemabli segala sesuatu yang kita katakan atau lakukan. Hidup kita adalah pantulan dari tindakan-tindakan kita. Jika kita ingin mendapatkan banyak kebaikan dan kasih sayang dalam hati kita. Jika kita tekun meningkatkan kemampuan, kita akan menjadi orang yang tangguh. Hal ini berlaku sesuatu, dalam segala aspek.

Hidup memberikan kembali segala sesuatu yang kita berikan. Hidup bukan suatu kebetulan, tapi cerminan dari sikap dan perilaku kita.
dari Kisah Inspirasional Tabloid Aura

Tuesday, August 29, 2006

Rahasia Surga dan Neraka

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

seorang pendeta tua melakukan meditasi zazen (duduk bersila dalam keheningan) di tepi jalan. kedua tangan dilipat dipangkuan dengan mata dipejamkan. keheningan mendalam yang dirasakan tiba-tiba dihentikan suara keras menggemuruh dari seorang samurai. "Kakek tua! Ajari saya tentang surga dan neraka!" katanya dengan nada memerintah.

pendeta tua itu tidak merespon, seakan tidak mendengar suara itu. tapi secara perlahan, ia membuka matanya sambil tersenyum kecil. samurai itu menunggu tak sabar. ia menjadi kesal ketika pendeta tua itu belum juga merespon. "Anda ingin tahu rahasia surga dan neraka?" kata pendeta tua itu pada akhirnya. "Coba bercermin dulu. Penampilanmu berantakan. Tangan dan kakimu ditutupi debu dan tanah. Rambutmu tidak disisir. Napasmu bau. Pedangmu berkarat tak terawat. Kamu jelek dan pakaianmu aneh. Dan kamu ingin bertanya tentang surga dan neraka kepada saya?".

samurai itu menjadi sangat marah, lalu mencabut pedangnya dan diangkat tinggi-tinggi dikepala. wajahnya berubah menjadi merah karena darahnya yang mendidih. urat nadi besar-besar tampak dilehernya. Ia memantapkan ayunan dan siap menebas kepala sang pendeta tua dari bahunya. saat ia menurunkan pedangnya, pendeta tua itu berkata lembut. "Itulah neraka".

seketika itu juga si samurai tersentak, terpesona dan kagum dengan kakek lembut yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk memberikan pelajaran berharga kepadanya. ayunan tangannya terhenti. Hatinya dipenuhi belas kasih dan cinta. Matanya tampak berkaca-kaca tergenanga air mata terimakasih dan bahagia. "Dan ini," kata pendeta tua itu , "adalah surga".

dari Kisah Inspirasional Tabloid Aura

Thursday, August 24, 2006

CINTA

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Untuk temanku yang masih sendiri.
Cinta itu seoerti kupu-kupu, semakin dikejar, semakin jauh. Tapi, jika kamu membiarkannya terbang, dia akan datang dengan sendirinya. Cinta dapat membuatmu bahagia, tapi cinta juga sering menyakitkan. Tapi cinta akan menjadi special ketika kamu memberikannya pada orang yang pantas mendapatkannya. Jadi, santai saja dan pilih yang terbaik.

Untuk temanku yang masih menunggu kepastian.
Cinta bukanlah menjadi orang lain yang sempuran. Cinta adalah menemukan seseorang yang menuntunmu menjadi yang terbaik.

Untuk temanku yang suka mempermainkan cinta.
Jangan pernah katakan ‘Aku cinta kamu’ jika kamu tak peduli.
Jangan pernah bicara soal perasaan jika perasaan itu tak ada.
Jangan pernah menyentuh hati seseorang jika kamu hanya menyakitinya.
Jangan pernah melihat matanya jika semua yang lakukan adalah bohong.
Hal yang paling jahat yang bisa laki-laki lakukan pada peremupan adalah membiarkannya jatuh, tetapi laki-laki tidak benar-benar ingin menangkapnya. Dan itu terjadi pada keduanya.

Untuk temanku yang telah menikah.
Cinta bukanlah soal ‘Ini salahmu’, tetapi ‘Aku minta maaf’.
Bukan ‘Dimana kau, tetapi ‘Aku disini’.
Bukan ‘Bagaimana ini bisa terjadi’, tetapi ‘Aku mengerti’.
Bukan juga ‘Andai kau ada disini’, tetapi ‘Syukurlah kau ada’.

Untuk temanku yang bertunangan.
Kecocokan bukan dikur dari berapa lama berhubungan. Tapi seberapa kalian mengerti satu sama lain.

Untuk temanku yang patah hati.
Patah hati itu tergantung padamu. Patah hati akan dirasakan selama kamu memang mau, dan dalam sedalam kamu membiarkannya. Tantangannya, adalah bukan bertahan atas patah hati, tapi bagaimana bisa belajar darinya.

Untuk temanku yang naïf.
Cara untuk jatuh cinta adalah, jatuhlah tapi jangan terjun. Konsisten tapi janga persisten. Berbagilah dan adillah. Mengertilah dan jangan coba meminta. Sakitlah, tapi jangan pernag menahan rasa sakit itu.

Untuk temanku yang posesif.
Akan sangat sakit melihat orang yang kita cintai bahagia bersama orang lain. Tapi akan lebih menyakitkan lagi ketika tahu bahwa orang yang kamu cintai tidak bahagia bersamamu.

Untuk temanku yang takut mengakui.
Cinta menyakitkan jika kamu memutuskan cinta. cinta lebih menyakitkan jika seseoarang memutuskanmu. Tapi cinta paling menyakitkan ketika orang yang kamu cintai tidak tahu perasaanmu.

Untuk temanku yang masih bertahan.
Hal yang menyedihkan tentang hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang, dan kamu jatuh cinta kepadanya, tapi pada akhirnya, cinta itu tidak benar-benar ada. Dankamu telah menyia-nyiakan waktumu bersama orang yang tidak pantas mendapatkan cintamu. Jika dia tidak pantas, dia juga tidak akan pantas mendapatkannya setahu, atau bahkan sepuluh tahun dari sekarang. Jadi, lepaskanlah dia….

dari milis motivasi

Monyet

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Seorang professor mengadakan penelitian terhadap beberapa ekor monyet. Monyet A dan monyet B dimasukkan ke sebuah ruangan tertutup yang didalamnya diletakkan sebtanag tiang, dimana pada puncak tiang itu terdapat setandan pisang. Moyet A mulai memanjat tiang itu, pada saat yang bersaan sang professor menyiramkan air sehingga terpelesetlah monyet A dan jatuh. Monyet A berusaha untuk memanjat lagi, tapi karena licin, kembali dia terjatuh, begitu seterusnya, sehingga monyet Amenyerah.

Kemudian giliran monyet B, melakukan hal yang sama dengan monyet A, berulang kalimencoba dan jatuh, menyerah jugalah monyet B, sang professor memasukkan monyet C ke dalam ruangan tersebut. MOnyet C ingin memanjat tiang tersebut, sebelum hal ini terjadi, monyet A dan monyet B dengan semangat menasehati monyet C untuk tidak mengalami hal yang konyol yaitu terpeleset dan jatuh.

“percuma kamu memanjat tiang itu, kami berdua sudah mencoba berulang kali tetapi selalu gagal “. Akhirnya monyet C menuruti nasehat kedua monyet itu, dia tidak berusaha mencoba memanjat lebih dahulu. Kemudian sang professor mengeluarkan monyet A dan B, dimasukkannyalah monyet D dan monyet E. Monyet D dan monyet E ingin sekali memanjat tiang itu, tetapi monyet C mencoba menasehati mereka untuk tidak sekali-kali memanjatnya kalau tidak ingin terpeleset dan jatuh. Monyet D mendengar dan mematuhi nasehat tersebet, dia tidak merusaha untuk memanjat.

Tapi lain halnya dengan monyet E, dia tidak mendengarkan nasehat itu, dia tidak terpengaruh dengan nasehat itu, dia mulai mencoba untuk memanjat, “apa salahnya mencoba” piker monyet E karena sang professor tidak memberi air lagi pada tiang itu, monyet E akhirnya dapat mencpai puncak dan mendapatkan pisang.

Moral cerita ini adalah ada beberapa karakter yang dapat kita jumapi..

Monyet A dan Monyet B
Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter dengan mudahnya menyerah kalah dan dengan mudahnya mempengaruhi orang lain untuk tidak berusaha, menanamkan input-input negative kepada orang lian. Padahal 99% kita yang merasa gagal sebetulnya belum tentu gagal hanya saja kita cepat menyerah. Sangat disayangkan bahwa dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh orang-orang hebat yang potensial tetapi terlalu cepat menyerah. Banyak dari kita yang keburu mati sebelum mencoba menggali seluruh potensi yang ada pada diri kita.

Monyet C dan Monyet D
Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter mudah sekali percaya dengan input-input negative yang dia terima, tanpa mau bersusah-susah untuk meraih kesuksesan, orang yang takut gagal, padahal belum mencoba. Kita cenderung mengikuti falsafah Jan Spoelman “ Kalau ragu, lebih baik, tidak usah dilakukan”. JIka kita tidak pernah mencoba, kita sudah pasti tidak akan pernah berhasil. Kita berjuang bukan dengan kepandaian, tetapi dengan kegigihan.

Monyet E
Ibaratnya adalah orang yang mempunyai karakter tidak mudah terpengaruh dengan input-input negative, orang yang selalu berjuang untuk mendapatkan kesuksesan, berani mencoba, tidak takut gagal. Tidak ada seorang pun di sunia iniyang tidak pernah mengalami kegagalan. Orang yang sukses selalu bangkit kembali meskipun sudah jatuh. Kalau kita ingin berhasil, kita harus berani mengabil RESIKO.

dari milis motivasi

LEPASKAN KEPAHITAN

Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet. Pada suatu hari, tatkala mereka tengah bermain, tampak oleh mereka sebuah toples kaca berleher panjang dan sempit yang bagian bawahnya tertanam di tanah. Di dasar toples itu ada kacang yang sudah dibubuhi dengan aroma yang disukai monyet. Rupanya toples itu adalah perangkap yang ditaruh di sana oleh seorang pemburu.

Salah seekor monyet muda mendekat dan memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang-kacang tersebut. Akan tetapi tangannya yang terkepal menggenggam kacang tidak dapat dikeluarkan dari sana karena kepalan tangannya lebih besar daripada ukuran leher toples itu. Monyet ini meronta-ronta untuk mengeluarkan tangannya itu, namun tetap saja gagal.

Seekor monyet tua menasihati monyet muda itu: `Lepaskanlah kepalanmu atas kacang-kacang itu! Engkau akan bebas dengan mudah! Namun monyet muda itu tidak mengindahkan anjuran tersebut, tetap saja ia bersikeras menggenggam kacang itu.Beberapa saat kemudian, sang pemburu datang dari kejauhan. Sang monyet tua kembali meneriakkan nasihatnya: `Lepaskanlah kepalanmu sekarang juga agar engkau bebas!Monyet muda itu ketakutan, namun tetap saja ia bersikeras untuk mengambil kacang itu. Akhirnya, ia tertangkap oleh sang pemburu.

Demikianlah, kadang kita juga sering mencengkeram dan tidak rela melepaskan hal-hal yang sepatutnya kita lepaskan: kemarahan, kebencian, iri hati, ketamakan, dan sebagainya. Apabila kita tetap tak bersedia melepas, tatkala kematian datang menangkap kita, semuanya akan terlambat sudah. Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah?Bukankah dunia akan menjadi lebih indah jika kita bisa melepaskan "kepalan" kita dan membagi kebahagiaan dengan orang lain?
dari milis motivasi

Hal Yang Mengikatmu

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Seorang pengunjung Rumah Sakit Jiwa melihat salah seorang penghuni/pasien sedang berayun-ayun maju mundur diatas kursi sambil terus menerus dengan suara lemah penuh kelegaan menggumam, "Lulu, Lulu...""Masalah apa yang dihadapi orang ini?" tanyanya kepada dokter.

"Lulu adalah wanita yang menolak cintanya!" jawab dokter.Ketika mereka meneruskan berkeliling, mereka sampai pada salah satu sel, yang penghuninya terus-menerus memukul-mukulkan kepalanya pada tembok sambil berteriak, "Lulu ! Lulu! Lulu!""Orang ini punya masalah dengan Lulu juga?" tanya pengunjung itu. "Ya!" jawab dokter, "Dialah yang menikah dengan Lulu!"

Hanya ada dua penderitaan dalam hidup: tidak memperoleh hal yang mengikatmu dan memperoleh hal yang mengikatmu

From The Second Edition "THE PRAYER OF THE FROG" by Anthony de Mello

dari milis motivasi

Tuesday, August 22, 2006

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
dari milis motivasi

Monday, August 14, 2006

Janji a touching story from India

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM
Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran, "berapa lama lagi kamu baca Koran itu? Tolong kamu ke sini Dan Bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan." Aku taruh Koran Dan melihat anak perempuanku satu2nya,namanya Sindu tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya Ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India /curd rice). Sindu anak yang manis Dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu Dan istriku masih kuno mereka percaya sekali kalau makan curd rice Ada "cooling effect". Aku mengambil mangkok Dan berkata, "Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah." Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku.
Tangis Sindu mereda Dan IA menghapus air Mata dengan tangannya Dan berkata, "boleh ayah akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta..." agak ragu2 sejenak... "...akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan Ku?" Aku menjawab, "Oh pasti sayang". Sindu tanya sekali lagi, "betul ayah?" "Yah pasti.." sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan Dan lembut sebagai tanda setuju. Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama,istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, "janji" kata istriku. Aku sedikit khawatir Dan berkata: "Sindu jangan minta komputer atau barang2 lain yang Mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang." Sindu menjawab, "jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 Mahal kok."
Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan Dan kelihatannya sangat menderita dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri Dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya. Setelah Sindu melewati penderitaannya dia mendekatiku dengan Mata penuh harap Dan semua perhatian (aku ,istriku Dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada Hari Minggu.
Istriku spontan berkata, "permintaan Gila, anak perempuan dibotakin,tidak mungkin!" Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga Kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan Kita. Aku coba membujuk: "Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak." Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, "tidak Ada 'yah, tak Ada keinginan lain," kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu, "tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami." Sindu dengan menangis berkata, "ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu Dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa Kita harus memenuhi janji Kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala ) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri." Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku, "janji Kita harus ditepati." Secara serentak istri Dan ibuku berkata, "apakah aku sudah Gila?" "Tidak," jawabku, "kalau Kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri." "Sindu permintaanmu akan kami penuhi." Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar Dan matanya besar Dan bagus.
Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya Dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari Mobil sambil berteriak, "Sindu tolong tunggu saya." yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak aku berpikir mungkin "botak" model jaman sekarang.
Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari Mobil Dan berkata, "anak anda,Sindu benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia." Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai melelh dipipinya " bulan lalu Harish tidak masuk sekolah,karena chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek oleh teman2 sekelasnya. Nah, Minggu lalu Sindu datang ke rumah Dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan Dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia." Aku berdiri terpaku Dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
dari milis motivasi

Rahasia Kebahagiaan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Aku teringat sebuah cerita nenekku pada waktu Aku kecil, yang dapat menjadi pelajaran untuk kita semua, demikian ceritanya :

Ada seorang anak yatim piatu yang tak punya keluarga dan tak ada yang mencitainya. Pada suatu hari, saat ia sedang berjalan-jalan di padang rumput sambil merasa sangat sedih dan kesepian, ia melihat seekor kupu-kupu kecil terperangkap dalam semak berduri. Semakin kuat kupu-kupu itu berjuang untuk membebaskan diri, semakin dalam duri menusuk tubuhnya yang rapuh. Dengan hati-hati anak yatim piatu itu melepaskan kupu-kupu itu dari perangkapnya.

Kupu-kupu itu tidak terbang, tapi berubah menjadi peri yang cantik. Anak kecil itu menggosok matanya karena tak percaya. "Untuk kebaikan hatimu," peri baik itu berkata pada si anak "Aku akan mengabulkan permintaanmu." Si anak kecil berpikir sejenak lalu menjawab, "Aku ingin bahagia!" Peri itu berkata, "Baiklah," lalu mencondongkan tubuhnya pada si anak dan berbisih di telinganya. Lalu peri baik itu menghilang.

Saat anak kecil itu tumbuh dewasa, tak ada orang lain yang sebahagia dirinya. Semua orang menanyakan rahasia kebahagiaannya. Ia hanya tersenyum dan menjawab "Rahasia kebahagiaanku adalah aku mendengarkan nasihat seorang peri baik waktu aku masih kecil."

Waktu ia sudah tua dan akan menemui ajal, tetangganya berkumpul di kamarnya, takut kalau rahasia kebahagiaannya akan dibawa mati. "Katakanlah pada kami," mereka memohon "Katakanlah apa yang dikatakan peri baik itu," Wanita tua cantik itu hanya tersenyum dan berkata, "Ia memberitahuku bahwa semua orang, tak peduli mereka tampak semapan apapun, setua atau semuda apapun, sekaya atau semiskin apapun, mereka memerlukanku."
dari milis motivasi

Sunday, August 13, 2006

Pernahkah Kamu Merasa Bosan?

Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia.

Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca.
Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas. Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu. Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya.

Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu. Kini menggenggam dan membuang batu telah menjadi kebiasaannya.

Suatu hari secara tak sadar, batu yang dicari itu tergenggam dalam tangannya. Namun karena ia telah terbiasa membuang batu ke laut, maka batu ajaib itupun tak luput terbang ke laut dalam. Lelaki miskin itu melanjutkan 'permainannya' memungut dan membuang batu. Ia kini lupa apa yang sedang dicarinya.

Teman, pernahkah kita merasakan kalau hidup ini hanyalah suatu rentetan perulangan yang membosankan? Dari kecil, kita sebenarnya sudah dapat merasakannya, kita harus bangun pagi-pagi untuk bersekolah, lalu pada siangnya kita pulang, mungkin sambil melakukan aktifitas lainnya, seperti belajar, nonton TV, tidur, lalu pada malamnya makan malam, kemudian tidur, keesokkan harinya kita kembali bangun pagi untuk bersekolah, dan melakukan aktifitas seperti hari kemarin, hal itu berulang kali kita lakukan bertahun-tahun !! Hingga akhirnya tiba saatnya
untuk kita bekerja, tak jauh beda dengan bersekolah, kita harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke kantor, lalu pulang pada sore/malam harinya, kemudian kita tidur, keesokan harinya kita harus kembali bekerja lagi, dan melakukan aktifitas yang sama seperti kemarin, sampai kapan?

Pernahkah kita merasa bosan dengan aktifitas hidup kita?Kalau ada di antara teman²ku ada yang merasakan demikian, dengarkanlah nasehatku ini :"Bila hidup ini cuman suatu rentetan perulangan yang membosankan, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menemukan nilai baru di balik setiap peristiwa hidup."Artinya, jangan melihat aktifitas yang kita lakukan ini sebagai suatu kebiasaan atau rutinitas , karena jika kita menganggap demikian, maka aktifitas kita akan amat sangat membosankan !!

Cobalah maknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, mungkin kamu akan menemukan suatu yang baru, sesuatu yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya, "Setiap hari merupakan hadiah baru yang menyimpan sejuta arti."
dari milis motivasi

Wednesday, August 02, 2006

Memberi, ketika dibutuhkan

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.

Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".

Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur, disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar... katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?" Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.

Lihatlah... bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya.... ?
dari milis motivasi

Keledai dan Sumur

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun dan ditutup karena berbahaya, jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekopi tanah ke dalam sumur

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah ! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik !!!

GUNCANGKANLAH !!!!

"Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini !" Have a good day for u !
dari milis motivasi

Thursday, July 27, 2006

Imbalan yang Setimpal

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Pada suatu hari, ayahku menyewa tiga orang pemuda untuk membantunya menyimpan panen jerami. Sorenya, dia mengumpulkan ketiganya untuk memberikan upah. "Berapa yang harus dibayar, John?" tanya ayah kepada pemuda pertama yang dipekerjakannya. "55 dolar, Pak Burres," jawab John. Ayah menuliskan cek senilai 55 dolar untuknya. "Terima kasih atas jerih payahmu, John," kata ayahku dengan hormat.

"Berapa yang harus kubayar, Michael?? tanya ayah kepada pemuda kedua, yang jumlah jam kerjanya sama dengan John. "Anda harus membayar 75 dolar", kata Michael. Dengan terkejut, ayahku bertanya perlahan, "Bagaimana cara menghitung sampai jumlahnya sebegitu, Michael?" "Begini", kata Michael, "saya menghitung sejak saya masuk ke dalam mobil untuk berangkat ke tempat kerja, sampai saya tiba di rumah, ditambah bensin dan uang makan". "Uang makan ? meskipun makanan sudah disediakan?" "Yep", jawab Michael.

"Oh, begitu", kata ayahku sambil menuliskan cek senilai 75 dolar yang diminta. "Kalau kau bagaimana, Nathan?" tanya ayah. "Berapa yang harus kubayar?" "Bapak bayar 38 dolar dan 50 sen, Pak Burres," kata Nathan. Sekali lagi ayahku kaget pada perbedaan jumlah yang diminta. Pemuda ketiga ini, seperti dua yang lain, dipekerjakan untuk pekerjaan yang sama dan telah bekerja sejumlah waktu yang sama (dan berasal dari kota kecil yang sama, yang hanya beberapa mil jauhnya). Ayahku meminta penjelasan. "Dan bagaimana kau menghitung sampai jumlahnya sebegitu, Nathan?"

"Yah", kata Nathan, "saya tidak minta upah untuk waktu istirahat siang, karena istri Bapak memasak dan menyiapkan makan siang. Saya tidak bayar bensin karena saya datang bersama teman-teman saya. Jadi jumlah jam kerja saya cukup untuk diberi upah 38,50 dolar." Ayahku lalu menuliskan cek senilai 100 dolar.

Ayah lalu memandang ketiga pemuda itu, yang terdiam oleh perbuatan ayahku, semua agak bingung dengan jumlah yang berbeda dalam cek mereka masing-masing. "Saya selalu membayar orang sesuai dengan nilainya, Nak. Dari tempat asalku, kami menyebutnya imbalan yang setimpal." Dia memandang ketiga pemuda di hadapannya dengan bijak, dan dalam gaya kebapakannya yang khas menambahkan, "Nilai-nilai dalam diri seseorang menciptakan nilai orang tersebut."

Bettie B. Youngs

dari milis motivasi

Kupon Dalam Bambu

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Alkisah ada seorang pengemis yang gemar membeli kupon berhadiah. Suatu hari bukan main gembiranya dia, karena nomor undiannya keluar sebagai pemenang pertama. Hadiah uang baru dapat diambil setengah bulan kemudian.Karena tidak memiliki tempat penyimpanan yang aman, maka kupon yang menang itu di simpan dalam mangkok bambu sedekahnya yang menyertai kemanapun dia pergi. Sejak hari itu, Si pengemis seolah-olah merasa dirinya begitu
agung. Karena saking gembira,dia menjadi lupa diri, berjalan pun penuh lagak. Sehabis mengemis,dia meluangkan waktunya untuk melamun dan mengkhayal bagaimana mengatur uangnya kalau sudah menerima hadiah nanti. Membeli sebuah rumah mewah, ada AC, televisi, kulkas dan lainnya yang tak satu pun ketinggalan. Lalu sebuah mobil sedan, mencari seorang isteri.....Wah! kehidupan demikian sungguh nikmat sekali. Tenggelam dalam suasana khayal, dia lalu membenci kehidupannya sebagai pengemis yang telah hidup susah selama bertahun-tahun, lalu ia pun mengekspresikan kebenciannya dengan mencampakkan mangkok bamboo sedekahnya ke dalam sungai, "Saya sudah kaya,untuk apalagi bambu usang ini?" Memang sudah nasibnya, waktu pengemis itu pergi menerima hadiahnya, ia baru teringat kupon berhadiahnya tersimpan dalam mangkok bambunya. Dia menjadi terpaku, semua impian indah hilang tak berbekas.
dari milis motivasi