Friday, October 29, 2010

Belajar dari gempa dan kehancurannya

Apa yang akan terjadi dalam hidup manusia tidak pernah ada yang tahu, orang tidak tahu kalau akan terjadi gempa atau badai dalam dirinya karena semua itu kadang diluar nalar manusia.

Beberapa saat yang lalu, kita disibukan dengan banyak kabar tentang gempa dan bencana dan saat ini keadaan lebih baik dan lebit tenang dengan belum terdengar adanya gempa. Semua orang akan menjadi "ngeri" karena gempa itu karena gempa telah meluluh lantakkan kehidupan mereka termasuk keadaan sekitar mereka. Tapi apa yang terjadi setelah gempa.

Gempa bisa mengubah segalanya, dari gempa solidartas muncul, keperpihakan hadir dan semangat juang tumbuh. Setelah gempa, orang keluar dari zona nyaman keadaanya ke zona yang tidak pasti karena hidup harus terus berjuang membangun diri setelah gempa terjadi. Setelah gempa ada yang cepat bangun untuk membangun tapi ada juga yang terlelap dalam mimpi buruknya dan terperosok lebih dalam di sana. Yang pasti setelah kehancuran itu ada banyak yang lebih baik daripada sebelumnya.

"Allah kadang memang menghancurkan dunia seseorang untuk memberikan dunia baru yang lebih baik".

Sama seperti gempa bumi demikianlah juga terjadi gempa dalam hidup seseorang. Bagi orang beriman Gempa ini dipandang berasal dari rencana Allah untuk kehidupan seseorang. Jika orang hidup dalam ketidak syukuran mereka akan menyalahkan keadaan dan Allah serta tidak menyadari kalau dunia baru sedang dimulai sejak gempa itu terjadi.

Saya pernah mengalami gempa dan badai hebat dalam hidup ini yang meluluhlantakkan hidup saya hingga tinggal puing-puing tidak berarti. Tapi setelah gempa itu, saya menemukan jalan baru yang lebih indah setelah jalan sebelum gempa itu karena jalan itu saya bangun bersama Ia yang mengijinkan gempa itu terjadi. Puing-puing itu kembali saya susun menjadi bangunan yang berbeda dari bangunan sebelumnya dengan cara pandang yang berbeda pula.

Pertama aneh tapi lama kelaman terasa lebih indah bahkan mengagumkan terutama bagi saya dan bagi mereka yang melihat keberadaannya setelah terjadi gempa kehidupan ini.
Maka saya selalu yakin kalau setelah tikungan selalu akan ada jalan lain yang lebih indah dalam kehidupan seseorang.

Setelah badai dan gempa kehidupan selalu akan ada hal terindah dalam hidup. Banyak orang telah mengalaminya, setelah jatun, ditingalkan, berani bangkit dan akhirnya tampil lebih percaya diri dan mempesona banyak orang yang melihatnya.

Maka jangan pernah patah semangat dan pupus harapan setelah ada gempa menghajar hidup Anda, yakinlah diri kalau akan ada keindahan baru karena hidup masih bisa ditata dan dibangun dengan lebih leluasa dari awal kehidupan setelah gempa atau badai itu. Sambutlah hari dengan semangat dan keyakinan baru walaupun gempa baru menghantam hidupi dan lihatlah, "Allah menghancurkan duniamu saat ini dan Ia akan menggantikannya dengan dunia baru yang lebih indah dan lebih menawan hati".

Salam dalam syukur, salam dalam cinta, salam dalam keberanian untuk bangkitdan bangun mendirikan rumah kehidpanbaru dengan lebih indah bersama Tuhan setelah gempa dan badai hidup terjadi. Salam dalam pembaharuan dan pembangunan hidup setelah gempa atau badai.

"Lihatlah, Allah sedang merenda hidupmu menjadi kain yang indah serta sedang membangun dirimu menjadi istana yang indah setelah hidupmu dihancurkan oleh badai dunia ini. Sungguh dalam Allah selalu ada pembaharuan dan cinta untuk membangun hidup kita".

"Allah tidak jahat dengan badai itu, tapi Ia sedang menata hidup kita".

Salam dalam cinta membangun dunia baru setelah badai hidup.

dari milis motovasi

10 Menit

Kamar kerja yang amburadul sudah saya rencanakan untuk saya bersihkan sejak setahun lalu, belum juga “ada waktu” mengerjakannya. Saya coba dengan metoda “10 menit”: Setiap Senin dan Kamis saya akan meluangkan 10 menit komitmen saja minimal (boleh lebih kalau saya suka) untuk membersihkannya. Ternyata cukup berhasil. Kadang 10 menit kadang 15 menit saya berhenti dan dengan puas merasa telah mampu menghilangkan kebiasaan menunda saya.

Riset menunjukkan kalau kita hanya komit dengan hal kecil saja, seperti 10 menit, akan memudahkan kita untuk tidak menunda, dan segera menjalankannya. Misalkan ada buku yang belum juga kita baca, kita mau sediakan 10 menit saja maka dengan mudah kita akan rela membacanya, sering malah jadi 2 jam yang tentu saja bagus juga.

Riset terpisah mengatakan kalau kita memikirkan terlalu banyak, maka otak kita tersendat, dan sulit dan malas melakukannya. Kalau kita memakai sikap “just do it” saja dengan mudah akan mampu segera memulainya. Pemikiran yang terlalu banyak sering malah menyumbat otak kita membuat kita berhenti.

10 menit juga dapat dipakai untuk mencari idea segar, dengan memaksakan diri kita untuk menelorkan 20 idea dalam 10 menit. Idea no 1 sampai 10 akan umum, tapi idea2 no 15 sampai 20 mungkin akan ada yang hebat (dan ada yang ngawur juga). Dan investiasi waktu kita 10 menit sangat dapat diterima.

Saat saya lulus MBA saya berkata pada teman saya, untung saya sudah memulai bisnis sejak muda dulu, terlalu banyak tahu justru membuat kita berhenti dan tidak berani memulai sesuatu. Saya yakin lebih sulit bagi lulusan MBA atau S3 untuk memulai bisnis daripada pada lulusan SMA yang selalu memakai konsep “just do it”. Ready – shoot – aim. Menembak dulu baru mencari sasaran. Jalan dulu baru berpikir.

Kombinasi untuk tidak berpikir, dan memendekkan komitmen waktu hanya 10 menit, akan banyak berguna bagi kita untuk memacu melaksanakan sesuatu. Konsep ini dapat anda pakai untuk: meeting dengan anak buah; memulai membaca buku; membersihkan lemari pakaian yang sudah kacau; menulis puisi; menelpon keluarga ditempat jauh; dst.

10 menit tidak akan menyelesaikan persoalan besar, 10 menit tidak cukup untuk membereskan kerjaan anda, 10 menit tidak bisa membuat anda jadi sukses, tapi setidaknya 10 menit akan mempu membuat anda “start” dan memulai sesuatu yang sudah lama tertunda. Selamat memulai.

ditulis ileh Tanadi Santoso
dari milis motivasi

Wednesday, October 27, 2010

PERKAWINAN

Berpasangan engkau telah diciptakan,
Dan selamanya engkau akan berpasangan.
Bersamalah dikau tatkala Sang Maut merenggut umurmu,
Ya, bahkan bersama pula kalian, dalam ingatan sunyi Tuhan.
Namun biarkan ada ruang antara kebersamaan itu,
Tempat angin surga menari-nari di antaramu.
Berkasih-kasihanlah, namun jangan membelenggu cinta,
Biarkan cinta itu bergerak senantiasa, bagaikan air hidup.
Yang lincah mengalir antara pantai kedua jiwa.
Saling isilah piala minumanmu, tapi jangan minum dari satu piala,
Saling bagilah rotimu, tapi jangan makan dari pinggan yang sama.
Bernyanyi dan menarilah bersama, dalam segala sukacita,
Hanya biarkanlah masing-masing menghayati ketunggalannya.
Tali rebana masing-masing punya hidup sendiri,
Walau lagu yang sama sedang menggetarkannya.
Berikan hatimu, namun jangan saling menguasakannya,
Sebab hanya Tangan Kehidupan yang akan mampu mencakupnya.
Tegaklah berjajar, namun jangan terlampau dekat:
Bukankah tiang-tiang candi tidak dibangun terlalu rapat?

oleh Kahlil Gibran
dari milis motivasi

Falsafah lima jari

1.. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
2.. Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
3.. Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghasut jari
telunjuk.
4.. Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga
diberi hadiah cincin.
5.. Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda
waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling sentuh jari
kelingking?) .

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari,
mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota
tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?

Falsafah ini sederhana namun sangat berarti. Kita diciptakan dengan segala
perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi,
saling menolong, saling membantu, saling mengisi, bukan untuk saling
menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh. Sudahkah kasih sayang Anda
hari ini bertambah ^_^


dari milis motivasi

Tuesday, October 26, 2010

Berkarya & Berindah

Kegelisahan dan kesulitan hidup timbul manakala kita terlalu mencintai kehidupan dunia, hingga enggan melakukan ibadah kepada-Nya.
Karena Allah sudah mendesain ritme hidup kita untuk mengabdi dan melakukan ibadah kepadaNya.
Maka ketika hal itu diabaikan, yang akan terjadi adalah disharmoni dan ketidakseimbangan hidup yang berakhir pada ketidakbahagiaan.
Bila ingin hidup lebih bahagia dan penuh makna, tetaplah terus berkarya mengejar prestasi kehidupan dunia, dengan tetap terus berusaha menyempurnakan ibadah kepada-Nya.......

dari milis motivasi

Antena Berkarat

Malam itu, acara menonton televisi dirumah kami agak terganggu. Ribuan semut memenuhi layar televisi kami. Belum lagi bunyi kresek-kresek tak jelas mengganggu telinga. Padahal dua hari yang lalu, setidaknya 80% dari gambarnya masih dapat kami nikmati. Program hiburan favorit yang telah ditunggu-tunggu menjadi sama sekali tidak menghibur. Malam yang seharusnya indahpun, perlahan tapi pasti jadi menjengkelkan.

Jelas bukan salah stasiun televisi. Mereka tentu tetap memancarkan sinyalnya sedemikian rupa. Apalagi tawa riuh tetangga memberitahu kami bahwa televisi mereka baik-baik saja. Kesalahan bukan terletak pada stasiun televisi, bukan juga pada pemancarnya, apalagi pada televisi diruang keluarga, kesalahan ada pada antena televisi kami.

Entah apa penyebabnya antena kami lebih cepat berkarat dari yang seharusnya. “Begini nih kalau beli antena China !”, timpal salah satu dari antara kami menyalahkan. Aku sendiripun tidak mengingat dengan pasti, apakah benar antena yang kami beli memang import dari China. Ucapan itu lebih dari sekedar mencari kambing hitam untuk menyalurkan kekesalan. Lagu lama manusia : mau benar atau salah, yang penting buang sampah !

Namun jika dipikir-pikir, betapa hidup kita seringkali sangat mirip dengan Si Antena Berkarat itu. Cukup banyak penderitaan, pergumulan dan masalah yang timbul hanya karena salah memutuskan. Kita mengira TUHAN diam jauh disana tak peduli, padahal diri-diri kitalah yang harusnya berbenah diri. Ribuan kali bertanya dan mengeluh lewat doa. Kita kira Ia, Sang Pemberi Petunjuk diam seribu bahasa, padahal telinga inilah yang tak mampu mendengar akan suara Surga.

Dunia membutakan mata hati kita, hingga tak mampu melihat kebaikan Nya. Lalu hidup terasa kian sulit. Kehidupan yang seharusnya indah, malah berbalik menghajar kita hingga lebih dari sekedar babak belur. Berputar-putar kelelahan. Compang-camping mengenaskan.

Jelas itu bukan takdir kita. Kita adalah kalifah, pemimpin. Rahmat bagi semesta alam. Bahkan lebih dari itu semua : biji mata TUHAN. Lalu mengapa ini semua terjadi ? Pasti ada sesuatu yang salah !!

Padahal, TUHAN yang Maha Kasih itu dapat dipastikan tetap setia. Tidak hanya menunggu, namun dengan segala inisiatif yang proaktif. Pasti tak terhitung jumlahnya, Ia sudah dan selalu berusaha mengarahkan kita menuju kehidupan yang ‘penuh’ dengan segala kebaikan dan rahmat.

Ternyata memang sesuatu harus dilakukan. Sesuatu yang memang merupakan porsi kita. Dan sesuatu itu adalah : membersihkan diri dari segala karat. Sehingga kita tidak salah pilih, tersesat kemudian menderita, bukan karena tidak dikasihi, bukan karena ditinggalkan, namun hanya karena berkarat.

Mungkin itu adalah satu-satunya cara untuk merasakan kehadiran-Nya. Secara penuh mengalami kebaikan hidup. Dan yang paling penting, membuat kasih TUHAN yang mesra, memeluk kita lalu mengalir bebas, menyelesaikan segala perkara. Sehingga kita dapat menikmati surga di bumi dan surga di surga nanti (*)

ditulis oleh Made Teddy Artiana, S.Kom
dari milis motivasi

Friday, October 22, 2010

Masa Lalu dan Masa Depan

Ada yang bertanya, sejauh mana masa lalu mempengaruhi kesuksesan kita di masa depan?

Sebelum kita menjawab pertanyaan tadi, kita lihat faktanya saja. Ada orang yang memiliki masa lalu kelam, masa lalu yang pahit, dan penuh kegagalan, namun saat ini mampu meraih sukses. Ada juga orang yang sekarang sukses karena masa lalunya penuh dengan kesuksesan. Sebaliknya juga ada, tidak sedikit orang yang memiliki masa lalu indah dan gemilang namun mengalami keterpurukan saat ini.

Anda sudah bisa menebak jawaban pertanyaan tadi bukan? Ini alasannya.

Masa lalu, baik atau buruk, akan meninggalkan kenangan. Baik kenangan indah yang membuat kita semangat. Namun kadang, kenangan indah juga membuat orang terlena. Beruntunglah yang menjadikan kenangan indah sebagai pemicu semangat. Begitu juga, ada orang yang meninggalkan kenangan pahit kemudian dijadikannya sebagai cambuk yang memotivasi dirinya hingga sukses. Namun, tidak sedikit orang yang hilang semangat karena masa lalu yang kelam.

Jadi, terlepas apakah masa lalu kita itu baik atau buruk, yang terpenting ialah bagaimana kita mengambil hikmah kemudian dijadikan sebagai landasan kita untuk melangkah ke depan saat ini. Tidak peduli apakah kenangan itu baik atau buruk, keduanya mengandung hikmah. Selanjutnya, apakah Anda mau memanfaatkan hikmah itu sebagai tindakan saat ini atau tidak?

Kuncinya Ada Pada Saat Ini
Kuncinya ada pada saat ini, bukan masa lalu. Bagimana Anda bersikap dan bertindak sekarang. Bagaimana Anda menyikapi masa lalu kemudian mengambil tindakan untuk menyongsong masa depan.

Itulah yang perlu Anda lakukan saat ini atau sekarang: mengambil hikmah dan bertindak.

dari milis motivasi

Monday, October 18, 2010

Pesan pak Petani

Di belakang rumah saya, lima tahun yang lalu adalah sekedar tanah urugan yang dipastikan tidak subur, maklum diambil dari tanah padas berkapur ditambah bongkaran gedung.

Lalu mulai tumbuh pohon pisang, lalu di bawah pohon pisang mulai kulihat gembur oleh humus dan mikroorganisme yang berkembang biak…

Dan lewat satu tahun yang tadinya dari 2-3 pohon pisang, sekarang telah rindang oleh lebih dari 10 pohon pisang.
Pohon jeruk dari biji buangan anakku, lengkuas jahe yang bersemi ditanam istriku…
Lalu belakang rumahku sekarang menjadi rindang dan subur…

Demikian dalam kebun - ladang kehidupan kita, tidak perlu menyesali apabila mendapati gersang kerontangnya ladang kehidupan kita...

Mulailah menanam
Mulailah menyiram
Mulailah memupuk
Hingga suatu saat ladang kehidupan kita menghijau dan sejuk penuh buah dan bunga…

Apabila keluarga kita terasa gersang kerontang
Mulailah menanam cinta
Mulailan menyiram dengan kesabaran
Mulailah memupuk dengan syukur dan kasih sayang
Maka bunga-bunga kebahagiaan perlahan akan bersemi indah pada saatnya…

Apabila rejeki anda terasa seret
Mulailah menanam kasih sayang pada sesama
Mulailah menyirami dengan berbagi dan sodaqoh
Mulailah memupuk dengan kejujuran dan tawakal
Maka buah rejeki yang penuh keberkahan bersemi indah pada saatnya

… apa yang kita panen adalah tergantung apa yang kita tanam…
Demikian renungan dari Petani

ditulis oleh Supriyadi
dari milis motivasi

Tuesday, October 12, 2010

Bagaimana mendidik anak

Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran


Dorothy Law Nolte.

dari milis motivasi

Filosofi Bambu

Suatu hari dalam kondisi yang putus asa seseorang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, bahkan berhenti dari hubungannya dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasnya. Maka dia pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. “Tuhan, berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti” katanya.

Tuhan memberi jawaban yang mengejutkannya. “Lihat ke sekelilingmu”, kataNya. “Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?” “Ya”, jawabnya.

Lalu Tuhan berkata, “Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, dan pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tapi Aku tidak berhenti merawatnya.”

“Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya.”

“Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. ”

“Lalu pada tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, yang kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani.”

“Tahukah engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu”.

Tuhan berkata, “Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah.” “Saatmu akan tiba”, Tuhan mengatakan itu kepadanya. “Engkau akan tumbuh sangat tinggi.”

“Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?” tanyanya. “Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?” Tuhan balik bertanya. “Setinggi yang mereka mampu?” dia bertanya.
“Ya.” jawabNya “Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai.”

Lalu dia pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Tuhan tidak akan pernah menyerah terhadapnya dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.
dari milis motivasi

Give It a Second Thought

Seorang Indian Amerika menceritakan tentang seorang pemberani yang menemukan sebutir telur burung elang dan lalu menaruhnya di sarang ayam. Anak burung elang yang dierami tumbuh dewasa bersama anak-anak ayam.
Seumur hidupnya, si elang berpikir bahwa ia adalah seekor ayam, dan ia melakukan segala hal yang dilakukan oleh ayam-ayam. Menggaruk-garuk sampah atau tanah untuk mencari bulir-bulir beras dan serangga untuk dimakan. Berkokok. Mengepak-ngepakkan sayapnya seperti ayam dan mencoba terbang namun tak pernah lebih tinggi dari setengah kaki dari tanah (dan hanya seperti itulah layaknya seekor ayam ketika terbang).
Tahun-tahun berlalu. Sang elang pun kini tumbuh tua. Suatu hari, ia melihat seekor burung yang sangat mengagumkan jauh di langit berawan. Terbang dengan keagungan dan gemulai dalam hembusan arus angin yang kuat, membumbung tinggi di angkasa dengan kepakan sayapnya yang kuat dan keemasan.
“Burung yang sangat indah!” ujar si elang kepada tetangganya. “Burung apa itu?”
“Itu adalah seekor elang - pemimpin para burung-burung,” celetuk tetangganya. “Tapi jangan pernah engkau memikirkannya. Kamu takkan pernah bisa menjadi seperti dirinya.”
Maka si elang itu pun tak pernah mencoba memikirkannya kembali dan ia pun mati dengan berpikir bahwa ia adalah seekor ayam.


Terkadang tanpa kita sadari, apa yang membuat kita gagal dalam hidup ini adalah akibat dari perkataan orang disekitar kita yang mencoba meyakinkan kita bahwa kita ‘TIDAK BISA’ melakukan suatu hal.
Jadi tak ada salahnya bila kita bersikap ‘tuli’ terhadap perkataan-perkataan pesimis yang simpang siur. Cobalah untuk selalu berpikir terbuka, tetap berusaha dan berpikir bahwa ‘AKU BISA’.

dari milis motivasi

Menerima Apa Adanya

Seorang pelajar yang baru saja pulang dari medan perang menelepon orangtuanya di rumah. Orangtuanya begitu senang mendengar bahwa anaknya telah kembali. Mereka segera menyuruh pemuda itu untuk pulang ke rumah. Pemuda itupun sudah tidak sabar lagi rasanya untuk berkumpul kembali dengan keluarganya setelah berbulan bulan lamanya ia harus berada di negara lain untuk berperang.

Pemuda itu menanyakan pada orangtuanya apakah ia boleh membawa sahabatnya untuk tinggal bersama sama mereka. Orangtuanya setuju saja lagipula mereka masih punya satu kamar extra di rumah, satu orang tentunya tidak akan begitu merepotkan. ” tetapi sahabatku itu cacat Ia hanya memiliki satu lengan dan satu kaki saja “. Demikian si pemuda itu memberi penjelasan agar orangtuanya tidak terkejut nantinya.

Mendengar hal itu orangtuanya mengurungkan niatnya. Mereka mencoba memberi penjelasan pada putranya, “Tidakkah sebaiknya kita membawa temanmu itu ke panti perawatan korban perang? Kita akan kerepotan mengurus segala keperluannya nantinya. Sudahlah, sebaiknya kamu segera pulang saja. Kami sudah sangat merindukanmu. Besok pagi kami akan segera menjemputmu. Dimana kamu tinggal sekarang?”. Mendengar jawaban orangtuanya, pemuda itu memberikan hotelnya dan menutup telepon dengan kecewa.

Keesokan harinya orangtua pemuda itu menjemputnya di Hotel dan menemukan kabar bahwa pemuda itu telah bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya lewat jendela. Setelah melihat mayat putranya,betapa hancur hati mereka mengetahui bahwa ternyata putranya itu hanya memiliki satu Lengan dan satu kaki.

Seringkali kita lupa bahwa mengasihi adalah menerima diri orang lain SEUTUHNYA tanpa syarat.
Mengasihi suami bukanlah hanya pada saat dirinya begitu gagah dan mapan dengan pekerjaan yang menjanjikan.
Mengasihi isteri adalah menerima dirinya apa adanya dengan kondisi fisik seperti apapun.
Mengasihi anak adalah bisa memuji dan memberinya semangat sekalipun kemampuannya jauh di bawah rata rata anak seumurannya.
Mengasihi Orangtua adalah bangga memiliki mereka sekalipun mereka bukan orangtua yang sempurna.

MENGASIHI ADALAH MENERIMA ORANG LAIN APA ADANYA.

dari milis motivasi

Saturday, October 09, 2010

Semua orang sebenarnya telah hidup dalam impiannya

Kita tidak dapat mengubah mimpi jadi kenyataan, hanya dengan memimpikan cara-cara mencapainya. Kalau kita jujur dalam menilai diri kita sendiri, maka kita akan melihat jalan-jalan yang jelas untuk meluluskan impian itu menjadi kenyataan.

Begitu sebuah impian berhasil menjadi kenyataan, akan memberikan energi kepada kita untuk melahirkan impian-impian berikutnya.

Itu sebabnya, impian selalu berlari lebih cepat, dan selalu berada di depan kita.

Bila impian kita indah, dan kita yang mengejarnya selalu membekali diri kita dengan sikap dan perbuatan2 baik, dengan usaha semaksimal mungkin, serta membekali kita dengan rasa syukur dan ikhlas.
Maka pengejaran mimpi itu dapat menjadi sebuah perjalanan hidup yang ceria, indah, bahagia, ringan, dan bersemangat.

Dalam keceriaan dan semangat itu, tanpa kita sadari sebetulnya kita telah mencapai lokasi yang kemarin ditempati oleh impian kita. Artinya tanpa sadar kita telah mewujudkan impian kita.

Sesungguhnya, hampir semua orang telah dapat mewujudkan impiannya.
Hampir semua orang diantara kita yang telah hidup dalam impian kita.
Hanya saja kecepatan lari impian kita telah meninggalkan tempat yang kita capai itu.
Ini sering membuat kita lupa, bahwa sebenarnya kita telah pernah sampai, kita telah pernah mewujudkan impian kita.

dari milis motivasi

KEKAYAAN YANG TIDAK TERLIHAT

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung, dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.
' Bagaimana perjalanan kali ini?'
' Wah, sangat luar biasa Ayah'
' Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin' kata ayahnya.
' Oh iya' kata anaknya
' Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab.
' saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.
Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.
Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.
Kita memiliki patio sampai ke! halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.
Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.
Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.
Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.'

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.
Kemudian sang anak menambahkan ' Terimakasih Ayah, telah menunjukan kepada saya betapa miskinnya kita.'

Kerabat imelda, Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang. Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.

dari milis motivasi

Wednesday, October 06, 2010

Alangkah indahnya membiasakan diri berbuat nyata

Suatu hari, seorang pemuka agama dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tidak punya tempat berteduh.
Karena sangat sibuk, pemuka agama itu berjanji akan mendoakan wanita tersebut.

Beberapa saat kemudian wanita itu menulis puisi seperti ini :

Saya kelaparan ...
dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya

Saya tergusur ...
dan Anda ke tempat ibadah untuk berdoa bagi kebebasan saya

Saya ingin bekerja ....
dan Anda sibuk mengharamkan pekerjaan yang Anda anggap tidak pantas, padahal halal dan saya membutuhkannya

Saya sakit ...
dan Anda berlutut bersyukur kepada Tuhan atas kesehatan Anda sendiri

Saya telanjang, tidak punya pakaian ...
dan Anda mempertanyakan dalam hati kesopanan penampilan saya,
bahkan Anda menasehati saya tentang aurat.

Saya kesepian ...
dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa

Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat kepada Tuhan
tetapi saya tetap amat lapar, kesepian, dan kedinginan ...

Setelah membaca puisi itu ...
Pemuka agama tadi terharu dan berkata : "kasihan wanita itu" ... lalu sibuk berdoa kembali, dan wanita itu tetap tidak memperoleh tempat berteduh.

Kerabat Imelda, dalam memberi bantuan, kita sering lebih banyak menyampaikan teori, nasihat, atau perkataan-perkataan manis. Namun, sedikit sekali tindakan nyata yang kita lakukan. Berusahalah untuk membantu orang, mengasihi orang, bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan nyata.

dari milis motivasi

Benarkah Tuhan telah memberikan yang terbaik untuk kita ?

Bila Tuhan CEPAT mengabulkan doa kita.
Maka Allah menyetujui bahwa yang kita minta itu memang yang terbaik untuk kita.

Bila Tuhan LAMBAT mengabulkannya.
Artinya Tuhan ingin menguji kita.
Apakah kita akan berusaha keras untuk mengejar/mewujudkan permintaan tsb.
Apakah permintaan kita itu memang benar-benar yang kita inginkan.
Apakah yang kita minta itu benar-benar memang terbaik untuk kita.
Karena yang kita inginkan belum tentu terbaik untuk kita.

Bila Tuhan TIDAK mengabulkan doa kita.
Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya permintaan kita itu telah dikabulkan Allah dengan sesuatu yang lebih indah dan lebih membahagiakan.
Hanya saja kita sering baru menyadarinya setelah bertahun-tahun kemudian.

Tetaplah berprasangka baik pada Tuhan dalam keadaan apapun.
Karena apapun yang sedang dan telah terjadi, sesungguhnya itulah yang terbaik bagi kita.
Sehingga kita berkewajiban untuk SELALU IKHLAS dan MENSYUKURI apa pun kondisi kita.

dari milis motivasi

Monday, October 04, 2010

Spirit dari sebuah pekerjaan kecil

Seorang lelaki tua sepanjang hari menyusuri rel keretatangannya selalu membawa sebuah kuncimemeriksa satu persatu mur penyangga reljika ditemukan mur yang kendor / mau lepas, dengan cekatan baut itu kembali dirapatkan sehingga tertanam dengan sempurna seperti sedia kalatidak pernah terlewatkan satu murpun.

seorang anak muda yang baru dikenalnya mencoba menemani'sudah berapa lama kau lakukan pekerjaan ini pak tua ?'sejak usia 20 tahun pertama kali aku bekerja sebagai tenaga honorer di perusahaan Kerta Api Negeri ini anak muda' sahut pak tua sambil tersenyum.Hah selama itukah bapak melakukan pekerjaan yang sama terus menerus, bapak tidak bosan . . ???'tidak anak muda, aku sangat mencintai pekerjaan ini . . .sampai matipun aku akan tetap melakukan pekerjaan ini' disinilah hidupku !''pasti gaji bapak besar, sehingga bapak betah dengan pekerjaan ini' sang pemuda masih penasaran . .'gajiku hanya cukup untuk makan aku dan istriku di rumah' 'apakah bapak punya anak yang masih harus dibiayai hidupnya ?''anakku semua sudah menjadi orang sukses, sudah tidak memerlukan uangku, bahkan tidak jarang anakku yang memberi uang padaku . . .' sahut pak tua sambil tetap tersenyum.

'mestinya bapak tinggalkan pekerjaan ini, sudah waktunya beristirahat dirumah menikmati hari tua bersama istri' sang pemuda masih penasaran . . . 'bapak terlihat rapuh dan ringkih melakukan pekerjaan ini. . .'

lagi-lagi pak tua tersenyum 'anak muda, aku sangat mencintai pekerjaan ini, tidak mungkin aku meninggalkannya' . . . .'tapi apa yang kau cari pak tua ??? anak sudah menjadi orang sukses, istri setia menunggu di rumah, gaji juga tidak seberapa, lihatlah tubuhmu yang sudah renta !!!'

'anak muda . . . rupanya kau masih belum mengerti juga kenapa aku begitu mencintai pekerjaan ini . . bukan uang yang kucari anak muda' pak tua semakin tersenyum lebar . . .'lalu apa yang kau cari ?? potong sang pemuda dengan cepat .

'Spirit anak muda . . semangat . ..lihatlah, berapa nyawa yang terselamatkan karena pekerjaanku ini . .! bayangkan . . .sehari aja kutinggalkan pekerjaan ini, kamudian ada mur penyangga rell yang lepas . .itu bisa membahayakan perjalanan kereta api, ingatlah satu penumpang di kereta api ini pasti memiliki beberapa orang yang mencintainya , , ... bayangkan lagi jika seandainya kereta api mengalami kecelakaan dan seluruh penumpangnya meninggal, akan ada beberapa ribu orang yang meratapi kepergian orang-orang yang dicintainya . Spirit itulah yang selalu menemaniku bekerja selama ini,

Temukan spirit dalam setiap pekerjaanmu, maka kamu akan menikmatinya .

dari milis motivasi