Friday, April 30, 2010

Memperhatikan, Bukan Sekadar Melihat


ANDA sudah menonton film Bangkok Dangerous? Bintang Nicolas Cage bermain dalam film aksi yang dibuat pada 2008 itu. Film yang merupakan remake dari film Hongkong ini menggali kisah sisi manusiawi seorang pembunuh bayaran. Syahdan Cage memainkan peran sebagai Joe, pembunuh bayaran berdarah dingin. Satu tugasnya membawanya pergi ke Bangkok, Thailand.

Di kota Tuk-tuk, dia menyewa Kong, seorang pencopet jalanan. Tak banyak perintah buat si tukang copet itu. Waspadalah, waspadalah. Begitu ujar si Joe. Persis seperti kata Bang Napi. Dia harus awas. Dan perhatikan keadaan sekitar. Semua benda yang berada disekitarnya dapat dimanfaatkan untuk dijadikan petunjuk. Joe memberi contoh. Dia memberi tahu Kong tentang aksi lelaki berbaju merah yang membuntutinya. Padahal dia mengetahui hal itu hanya dengan melihat spion sebuah sepeda motor yang diparkir tak jauh dari mereka.

Perhatikan. Itulah kata kuncinya. Bukan sekadar melihat. Untuk memperhatikan jelas harus dilakukan dengan melihat. Namun 'memperhatikan' sesungguhnya mengandung makna yang jauh. Yakni melihat dengan cermat atau memperhatikan se¬gala sesuatu dengan tepat. Ditambah penekanan 'de¬ngan seksama', yang berarti memperhatikan dengan serius. Dalam banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, kita memang dituntut untuk memperhatikan keadaan sekitar dengan baik. Apakah itu di lingkungan kantor, rumah, ataupun tempat lainnya.

Ambil contoh misalnya, Anda hapal berapa jumlah tukang tambal ban yang berada di jalan yang Anda lewati tiap harinya dari rumah menuju kantor dan sebaliknya? Baik disisi kanan, maupun disisi kiri. Kalau Anda tidak hapal jumlah dan berada dilokasi mana saja, dapat dimaklumi. Tetapi seandainya Anda mengalami kempes atau bocor ban, apakah Anda dapat mengingat dimana tukang tambal ban terdekat? Hal ini menjadi penting ketika faktor efisiensi waktu, lebih-lebih soal keamanan, menjadi hal yang sangat utama.

Anda yang tinggal di Jakarta, mungkin sudah sering melewati terowongan Jalan Casablanca. Berapa kali di pagi atau malam hari selepas kerja, terlihat beberapa motor dan mobil mengalami kempes atau bocor ban. Seorang kawan mengalami bocor ban motor. Apakah bocornya ban karena ulah penebar ranjau paku atau bukan, tetap saja ban motornya harus diperbaiki. Sebenarnya ia seorang biker, hampir tiap hari melewati jalan tersebut. Aneh sekali bila dia tidak ngeh dimana tukang tambal ban terdekat. Nah, ditambah keengganannya untuk bertanya, membuat ia harus mendorong motornya sejauh kira-kira ratusan meter. Padahal andai saja dia bertanya, tukang tambal ban terdekat berada tak jauh. Bukan hanya tenaga yang banyak terbuang, waktu pun banyak tersita.

Dengan memperhatikan situasi sekitar, kita juga akan mengetahui apa yang harus dilakukan. Anda tentu tidak dituntut untuk mengetahui atau menghapal segala sesuatunya. Tetapi, minimal Anda mengetahui untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan bila situasi dan kondisi mengharuskan hal itu. Apalagi ditambah saat ini dengan kemajuan teknologi. Segala sesuatunya menjadi lebih mudah.

Seorang kawan yang tengah bekerja dikantor mendapat laporan dari pengasuhnya bila anaknya mengalami luka parah di dahinya ketika sedang bermain. Maka tindakan pertama yang dilakukannya adalah menelpon tetangga sebelah untuk meminta tolong membawakan anaknya ke rumah sakit terdekat untuk segera ditangani. Bisa dibayangkan bila ia tak menyimpan nomor telepon tetangganya. Padahal kecepatan waktu disini sangat penting.

Itulah mengapa pentingnya Anda memperhatikan keadaan sekitar. Tak hanya melihat
saja.

ditulis oleh Sonny Wibisono
dari milis motivasi

Thursday, April 29, 2010

Mencintai Tanpa Syarat

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.
mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak..... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .
dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."
Anak2ku .... Jikalau pernikahan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah......tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..
sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang,
kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..
dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..
disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak Suyatno bercerita.

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam pernikahannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan.
Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama.. dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"

dari milis motivasi

Jantung yang terbuka

Orangtuaku jatuh cinta pada pandangan pertama, dan mereka telah menjalani kehidupan cinta selama lebih dari lima puluh dua tahun. Mereka bukan saja merasa nyaman terhadap satu dan lainnya atau sekadar saling bertoleransi terhadap kekurangan masing-masing. Mereka masih saling sungguh-sungguh saling jatuh cinta, berikut semua gairah, sakit hati, serta gejolak emosi lainnya.
Ayah selalu suka menggoda daripada romantis, dan ia telah membanjiri kami dengan cerita-cerita eksploitasinya. Misalnya, petama kali ia dan ibu saling bicara adalah setelah perang dunia II, setelah ayak kembali dari Jepang. Ia sedang mengendarai mobil baru kakaknya ke kota ketika ia melihat ibu memasuki toko furnitur. Ia segera berhenti, melompat keluar dari mobil dan berhasil memasuki toko tepat di belakang ibu. Ibuku yang saat itu berusian dua puluh enam tahun, dan sedang berpikir untuk mencari apartemen, dan meminta kepada pemilik toko untuk menunjukan satu set tempat tidur tunggal, yang telah ia lihat seminggu sebelumnya. Ayah, yang baru sekedar mengenal ibu, melagkah kesisinya dan berkata, “Ah Maude, masa kita tidur di tempat tidur tunggal?”
Tiga bulan kemudian mereka menikah, dan mereka memang tidur di atas dua tempat tidur tunggal itu sampai mereka mampu membeli tempat tidur ganda. Lima puluh tiga tahun kemudian mereka masih tidur di tempatt tidur yang sama.
Pada usia tujuh puluh delapan, ayah menjalani bedah jantung. Ibu yang berusia tujuh puluh enam tahun menghabiskan setiap malam di rumah sakit, dan setiap siang di sisi tempat tidurnya. Hal pertama yang ayah katakan ketika mereka melepas selang tenggoroknya adalah hal yang paling romantis yang pernah kudengar. Ia berkata “Maude, kau tahu apa yang dokter temukan ketika membedahku? Ia menemukan namamu terukir di jantungku.”

dari chicken soup for the soul

Tuesday, April 27, 2010

Yang Penting Bukan Apakah Anda Terjatuh, Tetapi Apakah Anda Bangkit Kembali

Jatuh bangun didalam merintis sebuah bisnis adalah suatu hal yang biasa. Untung, atau rugi, merupakan menu sarapan setiap hari yang dihadapi oleh seorang pengusaha. Bisa dibayangkan, bahwa untuk menjadi sukses, dan berada di puncak kesuksesan sebuah piramida bisnis, maka sebuah bisnis harus mampu melewati berbagai cobaan dan rintangan yang sangat-sangat luar biasa banyaknya. Dan karena itulah banyak orang berfikir bahwa berbisnis adalah sesuatu hal yang rumit dan sangat beresiko tinggi.

Namun perhatikanlah, bahwa semakin tinggi kita berada di puncak piramida bisnis, maka semakin besar pulalah permasalahan yang menghalangi kita. Ibarat semakin tinggi pohon, maka semakin kencang pula angin yang menerpa. Dan hal inilah yang membuat para pengusaha-pengusaha sukses yang sudah bertengger di puncak pohon kesuksesannya, mampu bertahan diatas sana karena ia telah mengantongi ilmu yang tidak diragukan lagi pengalamnnya.

Maka bagi anda yang kini sedang dalam keadaan bertahan atau dalam kondisi diambang kehancuran, jangan patah semangat, gunakan seluruh kemampuan yang anda miliki untuk merubah cerita sejarah bisnis anda. Dan ketika hal terburuk yang terjadi, maka bergembiralah, maka akan ada hal baik yang telah menanti anda. Hanya saja, maukah anda bangkit, dan mengambil kesempatan kedua, untuk bertarung lebih baik lagi. Saya ingat akan sebuah pepatah, bahwa kedelai pun tak akan masuk dilubang yang sama, maka kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan dengan kesempuranaan akal dan fikiran, maka saya yakinkan anda, bahwa “ Kesuksesan Anda hanya sejauh Sikap anda ! ”.


Jadi : “ Yang penting bukan apakah anda terjatuh, tetapi apakah anda bangkit kembali.


ditulis oleh Iwan Agustian
dari milis motivasi

Jaminan

Kita seringkali menginginkan sebuah jaminan dalam kehidupan. Kita seringkali mendambakan garansi yang sama untuk kehidupan pribadi kita. Kita ingin mencoba sesuatu yang baru, tapi kita penuh rasa takut. Kita ingin mengetahui bahwa kita tidak akan membuang-buang energy. Kita ingin mencoba sebuah karier yang baru atau menerapkan sebuah ide baru, tapi kita membutuhkan kepastian untuk menjamin resikonya. Kita mencari penentraman hati bahwa kita lebih baik mengambil sebuah kesempatan. Tanpa penentraman hati, mudah bagi kita untuk menarik diri dan tidak mengambil sebuah kesempatan.

Kita harus belajar berdansa bersama kehidupan, bahkan tanpa sebuah jaminan. Kita harus meraih ke balik rasa takut kita dan menerima semua resiko untuk menemukan jalan pemenuhan diri. Karena hal-hal yang hebat tidak disokong oleh jaminan, tapi oleh resiko dan keberanian. Kita harus menerima kehidupan seperti apa adanya, bukan seperti apa seharusnya.

dari milis motivasi

Friday, April 23, 2010

Kekuatan Wanita

Kekuatan seorang Wanita adalah….
Bukan terletak pada Kariernya, Jabatannya, Profesinya.
Bukan pada kekuasaannya, Pendidikannya, Gelar2nya
Bukan pula terletak ketika dia menjadi Polisi, Tentara, Atlet, dll

Akan tetapi, Kekuatan Seorang wanita,
adalah ketika ia menjadi Seorang istri….
Dan menjadi seorang Ibu…

Ketika dia Menjadi Seorang Istri
Ketika dia “melepaskan” Keluarga yang sudah membesarkannya
Ketika dia “melepaskan” teman-temannya, sahabat-sahabatnya
Ketika dia “melepaskan” para mantan kekasihnya
Ketika dia “melepaskan” kariernya, posisinya, Jabatannya
Ketika dia “melepaskan” Hal-hal yang dulu disukainya
Malah memilih untuk melakukan pekerjaan rumah tangga
Mencuci baju dan menyeterika
Mengelap dan membersihkan perabotan
Menyapu dan mengepel lantai
Mengosek WC, dan lain-lain
Membuat tangannya yang halus lentik menjadi agak kasar dan berkuku pendek
Belajar memasak, yang kadang baru dilakukan seumur hidupnya
Ketika dengan sabar, “Makan hati” melihat kemalasan suaminya
Ketika dengan sabar, berusaha memahami mertua, walaupun benci setengah mati
Hanya untuk bersama suaminya
Membangun Keluarga Baru yang Mandiri

Ketika dia menjadi Seorang Ibu
Ketika bersusah payah untuk hamil
Ketika berbahagia mengetahui dirinya hamil
Ketika mulai mengalami mual dan “morning sickness”
Ketika memaksakan minum susu, walaupun tidak suka
Menjaga pikiran dan perkataanya, biar tidak “kualat”
Ketika kakinya mulai bengkak, bahkan Varises
Ketika Wajahnya mulai berjerawat dan hidungnya membesar
Ketika tubuhnya mulai membengkak dan susah bergerak
Ketika bersusah-payah mengandung bayinya selama 9 bulan lebih
Akan tetapi dia tetap berusaha melakukan pekerjaan rumah tangga
Bahkan tetap “melayani” suaminya yang tak tahu diri...
Ketika mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelahiran sang bayi
Baju, botol susu, ranjang, bedongan, peralatan mandi, kamarnya, dll

Ketika Ketakutan waktu mau melahirkan karena mau dioperasi Cesar
Ketika kedinginan sampai giginya gemeletuk karena ketakutan mau dioperasi
Ketika berusaha bangun secepatnya, sambil menahan sakit karena luka bekas operasi
Ketika berusaha memerah susu dan menyusui sampai sakit, karena keluar susunya sedikit
Bahkan sampai puting susunya lecet dan berdarah
Ketika kurang tidur, karena selalu bangun tengah malam untuk menyusui
Maupun untuk membersihkan tahi dan kencing waktu mengganti popok
Ketika tetap menggendong bayi sampai tidur walaupun dirinya sendiri lelah karena kurang tidur
Ketika bersusah payah memberikan makanan yang bergizi dan susu yang mahal
Ketika menghemat uang belanja pribadi, untuk kebutuhan keluarga
Ketika dengan sabar, mengajarkan anak berjalan, mengajak main, menggendong anak kemana-mana
Mengantarkan anak sekolah
Mencarikan dan membelikan mainan untuk anak
Semua dilakukan untuk keluarga
Bahkan sampai melupakan diri sendiri

Dan ketika anak-anaknya sudah besar
Dia harus melepaskan mereka
Agar mereka bisa berkembang dan berkeluarga sendiri
Dan diapun kembali kepada suaminya
Yang sudah mulai tua, buncit dan membotak
Hanya untuk setia sampai mati
Dalam susah maupun senang, kaya maupun miskin
Sehat maupun sakit, waras maupun gila
Sampai Maut memisahkan mereka

Hormati dan Hargailah para Wanita
Karena tanpa mereka, tidak ada satupun Manusia yang dilahirkan!


ditulis oleh
Arifin Yoshodharmo

dari milis motivasi

Wednesday, April 21, 2010

Kisah Sang Raja dan Pria Sekantung Emas

Alkisah, seorang raja membangun sebuah jalan raya yang megah untuk rakyatnya. Setelah jalan itu selesai, sang raja memutuskan untuk mengadakan kontes. Dia mengundang seluruh rakyatnya untuk ambil bagian. Tantangan bagi mereka adalah siapakah yang bisa melalui jalan raya itu dengan cara yang paling baik. Pada hari kontes, orang-orang datang dengan kereta yang indah, dan ada sebagian yang datang mengenakan baju olah raga.

Sepanjang hari orang-orang melintasi di jalan raya itu. Setiap orang yang tiba di penghujung jalan mengeluh pada sang raja bahwa ada tumpukan tinggi batu dan puing ditinggalkan di suatu tempat di jalan, dan tumpukan itu menghalangi dan menghambat perjalanan mereka.

Di akhir hari, seorang pria melalui garis finish dengan kelelahan menghampiri sang raja. Pria itu letih dan kotor, tetapi dia berbicara kepada raja dengan penuh hormat dan menyerahkan sekantung emas.
Dia menjelaskan, "Di jalan tadi aku berhenti untuk menyingkirkan tumpukan batu dan puing yang merintangi jalan. Aku menemukan kantung ini di bawah salah satu batu besar tadi, dan aku ingin Naginda mengembalikan kepada pemilik yang sah".

Sang raja menjawab, "Kaulah pemilik yang sah itu".

Pria itu menjawab, "Oh, bukan, ini bukan milikku. Aku tidak pernah memiliki uang sebanyak ini".

"Oh, sebaliknya," kata raja, "kau berhak atas emas ini, karena kau memenangkan kontesku. Orang yang melintasi jalan dengan cara yang paling baik adalah orang yang membuat jalan itu lebih lancar bagi orang-orang yang lewat berikutnya".


Renungan :
Kisah diatas membuat kita berpikir. Sudahkah kita membuat jalan lebih lancar bagi orang lain ? Sudahkah kita membantu menyingkirkan puing-puing yang menghalangi jalan orang lain ? Atau apakah kita berpura-pura tidak melihat puing itu ? Atau, yang lebih buruk, apakah kita hanya mengeluh tentang semua "puing" yang kita temukan di jalan dan tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi ?

Apakah kita melewatkan kantung emas itu karena kita tidak menyingkirkan "puing" untuk orang lain ?
Pernahkah kita ingin mengetahui berapa banyak kantung emas yang kita lewatkan karena tidak cukup peduli menyisihkan waktu untuk memindahkan atau menyingkirkan puing-puing di sepanjang jalan demi kenyamanan orang lain ?

dari milis motivasi

Seorang Gadis dan Seprei Kusutnya

Alkisah, ada seorang ibu yang memiliki anak perempuan yang pemarah. Sang putri suka sekali mengeluh tentang hampir semua hal di sekitarnya. Maka, pada suatu hari ibu itu memutuskan untuk mengusutkan seprei tempat tidur putrinya lalu membiarkan begitu saja. Ketika gadis itu pulang dari sekolah, dia kesal sekali melihat tempat tidurnya berantakan. Dia pun menemui ibunya dan bertanya siapa yang membuat tempat tidurnya seperti itu. Ibu, kata ibunya, Sekarang, rapikan sepreimu. Dia menurut.

Hari berikutnya si ibu melakukan hal yang sama dan ketika gadis itu pulang dari sekolah dan melihat tempat tidurnya, dia tahu itu perbuatan ibunya lagi. Keesokan harinya hal yang sama terjadi. Nah, si gadis jadi sangat penasaran.

Dia pergi menemui ibunya dan bertanya mengapa ibunya mengacak-acak tempat tidurnya. Putriku, mengapa kau membenci tempat tidur yang kusut itu ?, tanya si ibu. Berantakan, Bu dan kamarku jadi kelihatan tidak rapi dan kacau, jawab si anak.

Nah, kata si ibu, persis seperti seprei kusut itulah parasmu setiap kali kau merengut dan mengeluh. Wajah cantikmu berubah jadi seperti tempat tidurmu yang berantakan. Hilang semua keelokannya !, demikian nasehat bijak si ibu. Tetapi kalau kau memutuskan untuk berhenti merengut dan mengeluh dan mulai tersenyum lagi, wajahmu akan kembali secantik tempat tidurmu yang apik dan sepreimu yang rapi !

Renungan :

Tanyalah pada diri kalian sendiri. Apakah aku membawa-bawa seprei kusut di wajahku ? Apakah orang suka melihat seprei yang kusut atau yang rapi di wajahku ? Sudahkah wajahku kehilangan kecantikannya hanya karena aku memutuskan untuk mengacak-acak sepreiku dan berhenti tersenyum ? Sejelek apa kelihatannya semua seprei kusutku ?

dari milis motivasi

Tuesday, April 20, 2010

Humor

Pelajaran tentang humor memberikan makna belajar mengundang keringanan dan hiburan ke dalam situasi yang mungkin akan menjadi bencana. Bila kita memandang kesulitan-kesulitan yang menimpa diri kita atau kekhilafan yang kita perbuat, maka humor akan sangat membantu. Bila kita belajar mentertawakan kecelakaan-kecelakaan yang menimpa kita, maka kita akan mampu mengubah situasi yang dianggap buruk menjadi kesempatanuntuk belajar sesuatu tentang kekonyolan tingkah laku manusia, terutama tingkah laku kita sendiri.

Tertawa memiliki manfaat buat kesehatan baik mental dan fisik. Tertawa bisa mengendurkan ketegangan dan meredam stres, dan mengeluarkan endorfin dalam sistem tubuh kita yang bertindak sebagai pengangkat semangat alamiah.

Tertawa mengajari kita untuk meringankan hati dan tidak terlalu serius memandang diri sendiri, bahkan dalam keadaan paling serius sekalipun.

Jadikan ijinkan diri kita tertawa, dan kita akan tercengang betapa suatu krisis bisa berubah menjadi komedi bila kita memasukkan humor di dalamnya.

dari milis motivasi

Resep Bahagia Setiap Hari

1 cangkir kesederhanaan
Pernakah kita sadari bahwa hidup bisa begitu rumit kadang-kadang. Dan kerumitan itu muncul karena kita yang membuatnya, walaupun sebagian besar dari kita sangat ingin untuk menjalaninya se-simple mungkin. Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri setiap kali kita ingin membuat satu keputusan. Bayangkan apa yang terjadi pada diri kita 3 sampai 6 bulan ke depan saat keputusan itu kita buat. Jika memang lebih banyak mengundang dilema, lebih baik ubah ordinat keputusan kita menjadi sesuatu yang sederhana.

1 sendok makan “saat ini”
Jika saja kita mau sadar betapa banyak waktu yang sudah kita buang hanya untuk menguatirkan sesuatu yang belum terjadi, maka kita akan tau ke mana larinya waktu yang terbuang percuma. Karena itu, sekecil apapun aktivitas atau tindakan yang kita jalankan, cobalah untuk menikmati momennya secara penuh. Apa yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang nyata. Jadi nikmati dengan sempurna, carpe diem!

1 genggam kesabaran.
Banyak diantara kita pasti sering mendengar, “Orang sabar disayang Tuhan.” Mungkin saat mendengarnya kita akan mengernyitkan dahi. Tapi jika memang kesabaran memberi energi positif, mengapa kita harus menolak hal itu dari daftar rutinitas sehari-hari? Saat kita sabar, kita akan bisa berpikir lebih tenang hingga segala masalah bisa terpetakan dengan baik. Dan ini akan memberikan kita jalan keluar yang menguntungkan semua pihak.

½ cangkir senyuman.
Sebaris senyuman di wajah akan menyebarkan energi positif dalam diri kita dan orang-orang yang kita jumpai. Sebab senyuman membuat wajah kita terlihat ceria serta menyenangkan. Dan semua orang suka dengan orang-orang menyenangkan.

0 gram kritikan menjatuhkan.
Percaya atau tidak, banyak wanita yang tidak bisa memberikan kritikan dengan baik. Alhasil segala bentuk rekomendasi yang disampaikan bernada kritik yang menjatuhkan. Padahal setiap orang berhak mendapat masukan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. Dan masukan akan menjadi motivasi ketika disampaikan dengan baik. Ingatlah bahwa membangun semangat orang-orang di sekitar kita bukan dengan menjatuhkan mentalnya, karena ini bukan siapa yang benar atau salah. Melainkan bagaimana membuat kita semua mengerti pelajaran yang harus diambil dari kesalahan itu.

0 ml iri hati.
Jika kita ingin bahagia setiap saat, berhentilah berpikir bahwa apa yang dimiliki orang lain lebih baik dari apa yang kita miliki. Jika kita memang merasa tidak puas dengan apa yang kita lakukan hari ini, ubah strategi untuk mendapatkan situasi yang lebih baik. Ubah keadaan dengan usaha kita sendiri. Dari pada menghabiskan waktu dengan menghitung apa yang orang lain punya, lebih baik menginventarisir strategi-strategi baru untuk sampai pada tujuan dengan kepuasaan atas perjuangan diri.

dari milis motivasi

Friday, April 16, 2010

Hidup adalah Petualangan

Kehidupan kita mempunyai potensi untuk menjadi perjalanan yang indah, penuh dengan saat-saat bergairah dan pengalaman yang menakjubkan. Kehidupan bisa menjadi perjalanan yang menggairahkan bila kita membuka diri untuk menjelajah semua yang tersedia bagi kita. Petualangan adalah hasil dari kesediaan kita untuk hidup dengan semangat yang menggelora.

Suatu petualangan bisa membuat darah kita mengalir deras dan jantung kita berdebar-debar penuh harap sementara kita mengembang melampaui apa yang kita anggap sebagai keterbatasan kita sebagai manusia. Petualangan juga bisa memperluas cakrawala dan membawa kita ke dalam dunia baru yang menggairahkan. Ketika kita menyelami semangat bereksperimen dengan pilihan-pilihan kemungkinan baru dan berani mengambil resiko, disanalah kita belajar nilai dari petualangan dalam hidup kita.

Kecenderungan untuk berpetualang sebenarnya sudah ada dalam diri anak-anak kecil. Kita semua terlahir dengan suatu perasaan akan adanya keajaiban, yang mendorong kita untuk menjelajah. Anak kecil adalah guru yang terbaik dalam kemampuannya berpetualang dalam menjelajah. Lihatlah anak kecil kebanyakan selalu ingin tahu dan ingin mencoba dan siap untuk mencoba apa saja. Mereka tidak terkekang oleh ketakutan akan celaan atau kegagalan.

Aku ingat sewaktu melompat dari atas tebing air terjun, untuk menuju ke tebing aku harus berenang di bawah derasnya air yang mengalir dari air terjun di atasnya, dan setelah berhasil aku harus memanjat tebing untuk mencapai tempat untuk melompat, aku sangat takut tetapi di satu sisi aku ingin membangkitkan kembali keajaiban keberanian petualangan-petualangan yang pernah aku alami masa kecil. Dan akhirnya aku berhasil melompat dengan mengalahkan semua ketakutan-ketakutanku.

Rasa keajaiban seperti anak-anak perlu dicetuskan kembali dalam diri kita agar kita bisa bergairah dari penemuan-penemuan baru. Pikirkan kembali semua petualangan-petualangan yang sudah kita alami sepanjang hidup kita. Saat kita melakukan lompatan penuh kepercayaan dan mengembang melampaui rasa nyaman, itulah hadiah-hadiah berharga, karena bisa mengingatkan akan kebahagiaan yang tersedia bagi kita bila kita menjalani kehidupan ini penuh dengan kegembiraan.

dari milis motivasi
http://www.facebook.com/pengharapan#!/notes/kisah-inspiratif/hidup-adalah-petualangan/380023442997

Tuesday, April 13, 2010

Resep Menjalani Hidup

Suatu Hari aku memutuskan untuk berhenti. Berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku aku pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. "Tuhan", kataku. "berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?"

Dia memberi jawaban yang mengejutkanku. "Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada dihutan ini?" "Ya", jawabku.

Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat warna hijaunya yang menawan menutupi tanah namun, tidak Ada yang terjadi dari benih bambu tapi Aku tidak berhenti merawatnya.

Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat Dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak Ada yang terjadi dari benih bambu tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya." "Dalam tahun ketiga tetap tidak Ada yang tumbuh dari benih bambu itu tapi Aku tetap tidak menyerah begitu juga dengan tahun ke empat. "

"Lalu pada tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah bandingkan dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil Dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani."

"Tahukan engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu. "

Tuhan berkata "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah."
"Saat mu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat tinggi"
"Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?" tanyaku.
"Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya.
"Setinggi yang mereka mampu?" Aku bertanya
"Ya." jawabNya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai."

Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah menyerah terhadapku dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

dari milis motivasi

Antara Kamu & Sang Pencipta

Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu memikirkan diri sendiri, namun demikian ... Egoiskah dia....?

Bila kamu baik hati, orang mungkin menuduh kamu egois, atau punya mau, namun demikian ... tetaplah berbuat baik.

Bila kamu sukses, kamu akan menemui teman-teman yang tidak bersahabat, dan musuh-musuh sejati kamu, namun demikian ... teruskan kesuksesan kamu.

Bila kamu jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu kamu;
namun demikian ...tetaplah jujur dan tulus hati.

Hasil karya kamu selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang dalam semalam; namun demikian ...tetaplah berkarya.

Bila kamu menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada yang iri; namun demikian ...syukurilah kebahagiaan kamu.

Kebaikan kamu hari ini gampang sering dilupakan orang; namun demikian teruslah berbuat kebaikan.

Berikanlah yang terbaik dari kamu dan itu pun tidak akan pernah memuaskan orang, namun demikian ... tetaplah memberi yang terbaik.

Hingga pada akhirnya ....
Perkaranya adalah antara kamu dan Sang Pencipta ... dan bukan antara kamu dan mereka

Tulisan ini diambil dari milis motivasi untuk inspirasi pagi imelda fm

KISAH SEEKOR TIKUS

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan. "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!" "Wah, aku menyesal dengar kabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa - doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. " Oh? sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa. Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa.

Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minum sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari bahan-bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berkelanjutan sehingga teman-teman dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itupun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia mati, jadi makin banyak lagi orang-orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksalah menyembelih lembunya agar dapat memberi makan para pelayat itu.

Apabila kita mendengar ada seseorang yang menghadapi masalah; janganlah berpikir bahwa itu tidak ada kaitannya dengan diri kita, ingatlah bahwa sebuah perangkap tikus dapat menyebabkan seluruh 'ladang pertanian' ikut menanggung risikonya.

Ladang Pertanian Ibarat Lingkungan Kita Sehari-hari. Berhentilah Mementingkan Diri Sendiri. Berhentilah Memikirkan Keselamatan Sendiri, karena sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya. Mari kita refleksikan sifat-sifat yang di wakili oleh si Ayam yang Cuek , si Lembu yang Menertawakan orang lain, si Kambing yang Munafik atau si Ular yang Lengah hingga dia terperangkap.

Cerita ini diambil dari milis motivasi

Thursday, April 08, 2010

Inipun Akan Berlalu

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput di padang yang mati dan berganti setiap waktu. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. semuanya pasti akan berlalu. ada waktu untuk mencintai. ada waktunya.

dari milis motivasi

BATU BATA JELEK

Setelah kami membeli tanah untuk Vihara kami pada tahun 1983, kami jatuh bangkrut. kami terjerat hutang. Tidak ada bangunan di atas tanah itu, pun tidak ada sebuah gubuk. Pada minggu-minggu pertama kami tidur di atas pintu-pintu tua yang kami beli murah dari pasar loak. Kami mengganjalnya dengan batu bata pada setiap sudutnya untuk meninggikannya dari tanah.

Kami hanyalah Bhikkhu-Bhikkhu miskin yang memerlukan sebuah bangunan. Kami tak mampu membayar tukang… bahan-bahan bangunannya saja sudah cukup mahal. jadi saya harus belajar cara bertukang : bagaimana mempersiapkan pondasi, menyemen dan memasang batu bata, mendirikan atap, memasang pipa-pipa… pokoknya semua.

Kelihatan gampang membuat tembok dengan batu bata : tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketok sana, sedikit ketok sini. ketika saya memulai memasang batu bata, saya ketok 1 sisi untuk meratakan nya, sisi lain nya jadi naik. lalu saya ratakan sisi itu, batu bata nya jadi melenceng. Setelah saya meratakan kembali, sisi yg pertama jade terangkat lagi. coba saja sendiri.

Sebagai seorg Bhikkhu yg memiliki kesabaran dan waktu yg banyak, saya pastikan setiap batu bata terpasang dengan sempurna, tak peduli berapa lama jadi nya. Akhirnya saya menyelesaikan tembok batu bata saya yang pertama dan berdiri di baliknya untuk mengagumi hasil karya saya.. saat itu la saya memperhatikannya… oh, tidak..!! saya telah keliru meyusun dua batu bata. Semua batu bata lain sudah lurus, tetap dua batu bata itu terlihat miring. mereka terlihat jelek sekali. Mereka merusak keseluruhan tembok.

Saat itu semennya sudah terlanjur keras untuk mencabut dua batu bata itu, jadi saya bertanya kepada kepala Vihara apakah saya boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru.. Kepala Vihara bilang tidak perlu, biarkan saja tembok nya seperti itu.

Ketika saya membawa para tamu pertama berkunjung keliling Vihara setengah jadi kami, saya selalu menghindari membawa mereka melewati tembok bata yang saya buat. Saya tidak suka ketika ada org melihat dua batu tersebut. lalu kira-kira 3-4 bulan setelah saya membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorg pengunjung dan dia melihatnya…

"Itu sebuah tembok yang indah," ia berkomentar dengan santai nya…
"Pak" saya menjawab dengan terkejut, "apakah kacamata anda tertinggal di mobil? Apakah penglihatan anda sedang terganggu? Tidakkah anda melihat dua batu bata jelek itu merusak keseluruhan tembok itu?" Ucapan dia selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan saya terhadap tembok itu, berkaitan dengan diri saya sendiri dan banyak aspek lain nya dalam kehidupan. Dia berkata "Ya, saya dapat melihat dua bata jelek itu, tetapi saya juga dapat melihat 998 batu bata yang bagus"

Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, saya mampu melihat batu bata-batu bata lain nya selain dua bata jelek itu. Di atas, di bawah, di sebelah kiri, dan sebelah kanan dari dua batu bata jelek itu adalah batu bata- batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua bata bata jelek itu.

Sebelumnya mata saya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah saya perbuat; saya terbutakan akan hal hal lain nya. Itulah sebabnya saya tak tahan melihat tembok itu atau tak rela membiarkan org lain melihatnya juga. Itulah sebabnya saya ingin menghancurkannya. tapi sekarang saya dapat melihat batu bata - batu bata yang bagus, tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi… itu menjadi, seperti yang di katakan pengunjung itu, " Sebuah tembok yang indah" tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, tetapi saya sudah lupa persisnya di mana dua bata jelek itu berada. Saya benar- benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi…

Berapa banyak orang yang memutuskan hubungan atau cerai karena semua yang merka lihat dari diri pasangannya adalah "dua bata jelek"? Berapa banyak di antara kita yang depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua yang kita lihat dalam diri kita hanyalah "dua bata jelek"? Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus.. di atas, di bawah, di sebelah kiri, sebalah kanan… dari yang jelek… tetapi pada saat itu kita tak dapat melihatnya.

Malahan setiap kali kita melihat, mata kita hanya terfokus pada kekeliruan yang kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan kita mengira hanya kekeliruan semata, karenanya kita ingin menghancurkannya. Dan terkadang, sayang nya, kita benar-benar menghancurkan sebuah "tembok yang indah"

Kita semua memiliki "dua bata jelek" tetapi bata yang baik di dalam diri kita masing - masing, jauh lebih banyak daripada yang jelek. Begitu kita melihat nya, semua akan tampak tak begitu buruk lagi. bukan hanya kita dapat berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita.

dari milis motivasi

Tuesday, April 06, 2010

Bekerja untuk Hidup atau Hidup untuk Bekerja?

Pada jaman dahulu, ada seorang kaisar yang mengatakan kepada penunggang kudanya, apabila ia pergi mengendarai kudanya dan menjangkau wilayah sebanyak yang ia mampu, maka sang kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yang ia jangkau. Tentu saja, sang penunggang kuda dengan cepat melompat naik ke atas kudanya dan secepat mungkin pergi untuk menjangkau wilayah sebanyak mungkin. Dia terus memacu dan memacu, mencambuk kudanya untuk pergi secepat mungkin. Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.

Pada akhirnya, ketika ia telah menjangkau wilayah yang cukup besar, ia kelelahan dan sekarat. Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diriku begitu keras untuk menjangkau begitu banyak wilayah? Sekarang saya sekarat dan aku hanya memerlukan sebidang tanah yang sangat kecil untuk menguburkan diriku sendiri."

Kisah di atas sama dengan perjalanan hidup kita. Setiap hari kita memaksa diri kita dengan keras untuk menghasilkan lebih banyak uang, kekuasaan atau ketenaran. Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar dan hobi yang kita sukai. Suatu hari, ketika kita melihat ke belakang, kita akan menyadari bahwa kita sebenarnya tidak membutuhkan uang, kekuasaan atau ketenaran sebanyak itu, namun kita tidak bisa mengembalikan waktu-waktu yang telah kita lewatkan.

Hidup ini bukan tentang menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran.

Hidup ini jelas bukan tentang pekerjaan! Bekerja hanya diperlukan untuk membuat kita tetap bisa bertahan hidup sehingga kita bisa menikmati keindahan dan kebahagian dari kehidupan.

Hidup adalah keseimbangan antara bekerja dan bermain, Keluarga, sahabat dan waktu pribadi.

Anda harus memutuskan bagaimana anda ingin menyeimbangkan hidup anda.

Tentukan dan atur prioritas hidup anda. Hidup ini rapuh, Hidup ini singkat. Jangan sia-siakan hidup anda, seimbangkan gaya hidup dan nikmatilah KEHIDUPAN.

dari milis motivasi

You Are What You Choose

Suatu kali, di Taiwan ada seorangg konglomerat dan pengusaha kaya. Hebatnya, kekayaan itu menurut banyak pihak diperoleh benar² dari nol.

Karena itu, apa yg dilakukannya mampu menginspirasi banyak orang.

Karena penasaran, ada seorang pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha.

Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya pemuda berhasil menemui si pengusaha.

“Terimakasih Bapak mau menerima saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari Bapak sehingga dapat sukses seperti Bapak,” ujar pemuda itu.

Mendengar permintaan itu, sang pengusaha tersenyum sejenak.

Kemudian, ia pun meminta anak muda tadi menengadahkan tangannya. Si pemuda pun terheran². Namun, lantas si pengusaha menjelaskan maksudnya.

“Biar aku lihat garis tanganmu.

Dan, simaklah baik² apa pendapatku tentangmu sebelum aku memberikan pelajaran seperti yg kamu minta,” jawab pengusaha tersebut.

Setelah menengadahkan kedua tangannya, si pengusaha pun berkata, “Lihatlah telapak tanganmu ini. Di sini ada beberapa garis utama yg menentukan nasib.

Di sana ada garis khidupan.
Kemudian, di sini ada garis rezeki dan ada pula garis jodoh.

Sekarang, menggenggamlah. Di mana semua garis tadi?”

“Di dalam telapak tangan yg saya genggam.” Jawab si pemuda.

“Nah, apa artinya itu?

Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir dan keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri. Kamu lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tanganmu?.

Dan, begitulah rahasia suksesku selama ini. Aku berjuang dan berusaha dgn berbagai cara utk menentukan nasibku sendiri,” terang si pengusaha.

“Tetapi coba lihat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yang tidak ikut tergenggam?

Sisa garis itulah yang berada di luar kendalimu. Karena di sanalah letak kekuatan spiritual dari Sang Maha Pencipta, dimana kita tidak dapat memperoleh semua itu tanpa Tuhan.”

dari milis motivasi

Doa oleh Douglas Mac Arthur



dari milis motivasi

Saturday, April 03, 2010

ALPUKAT DAN BENALU

Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari. "Selamat sore Kat", sapa benalu. "Oh, kamu Lu, selamat sore juga", balas alpukat. "Wah Kat, sekarang kamu sudah besar,ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar", puji benalu. "Iya Lu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah", kata alpukat dengan bangga.

Kemudian benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali, boleh tidak saya beristirahat di salah satu rantingmu, satu malam saja?". Tanpa berpikir panjang alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu, "Jangankan satu benalu kecil, lima puluhpun saya masih tidak terasa,' pikir alpukat.

Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak. Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering, saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya. Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya. "Kat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu", kata benalu sambil tertawa. Semakin hari Alpukat makin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.

Banyak orang yang bertindak seperti alpukat ini, waktu dosa-dosa kecil datang menggoda, dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya, mereka pikir, 'Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan memengaruhi keimanan saya'. Saya akan tetap rajin berdoa.

Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa, yang kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa. "Jauhilah nafsu orang muda. Jangan merasa diri kuat iman sehingga Anda bebas bermain-main dengan dosa. Setiap perbuatan dosa, harus kita jauhi dan hindari

dari milis motivasi

Friday, April 02, 2010

FAN SHI GAN JI

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja ,memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasehat dan pengawalnya raja pergi berburu ke hutan.Karena kurang hati-hati, terjadilah kecelakaan, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam.Raja bersedih dan meminta pendapat dari seorang penasihatnya.Sang penasehat mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tapi raja tetap sedih.

Karena tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat itu berkata: 'Baginda, FAN SHI GAN JI, apa pun yang terjadi patut disyukuri '.mendengar ucapan penasehatnya itu sang raja langsung marah besar. 'Kurang ajar ! Kena musibah bukan dihibur tapi malah disuruh bersyukur...!' Lalu raja memerintahkan pengawalnya untuk menghukum penasehat tadi dengan hukuman tiga tahun penjara.

Hari terus berganti. Hilangnya jari kelingking ternyata tidak membuat raja menghentikannya berburu. Suatu hari, raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif. Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan korban persembahan kepada para dewa.

Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasehatnya dimandikan. Saat giliran raja yang dimandikan, ketehuan kalau salah satu jari kelingkingnya terpotong, yang diartikan sebagai tubuh yang cacat sehingga dianggap tidak layak untuk dijadikan persembahan kepada para dewa. Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang primitif itu. Dan penasehat barulah yang dijadikan persembahan kepada para dewa.

Dengan susah payah. akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali keistana. Setibanya diistana, raja langsung memerintahkan supaya penasehat yang dulu dijatuhinya hukuman penjara segera dibebaskan. 'Penasehat ku, aku berterimakasih kepada mu. Nasehatmu ternyata benar, apa pun yang terjadi kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan selamat. . . . ' Kemudian, raja menceritakan kisah perburuannya waktu itu secara lengkap.

Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru sipenasehat berlutut sambil berkata: 'Terima kasih baginda.Saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu. Karena jika tidak, mungkin sekarang ini, sayalah yang menjadi korban dipersembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif.'

KI/ cerita ini mengajarkan suatu nilai yang sangat mendasar, yaitu FAN SHI GAN JI apa pun yang terjadi, selalu bersyukur, saat kita dalam kondisi maju dan sukses, kita patut bersyukur, saat musibah datang pun kita tetap bersyukur. Dalam proses kehidupan ini, memang tidak selalu bisa berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Kadang kita di hadapkan pada kenyataan hidup berupa kekhilafan, kegagalan, penipuan,fitnahan, penyakit, musibah, kebakaran, bencana alam, dan lain sebagainya.

Manusia dengan segala kemajuan berpikir, teknologi, dan kemampuan antisipasinya, senantiasa berusaha mengantisipasi adanya potensi-potensi kegagalan, bahaya, atau musibah. Namun kenyataannya, tidak semua aspek bisa kita kuasai. Ada wilayah 'X' yang keberadaan dan keberlangsungannya sama sekali di luar kendali manusia. Inilah wilatah Tuhan Yang Maha kuasa dengan segala misterinya.

cerita ini ditulis oleh Andre Wongso
dari milis motivasi