Thursday, January 26, 2006

biji Apel Mencerahkan Hola

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM 27 Januari 2006

Holaram,sang menteri dari Negeri Zimbakyu, sedang menghadiri suatu konfrensi internasional. Secara kebetulan tempat duduk dia bersebelahan dengan tempat duduk seorang menteri dari negara Paman Sam yang kebetulan beragama Yahudi. Kebetulan-kebetulan semacam itu membuat dia bingung, tetapi apa boleh buat ?Kalau pindah tempat duduk,takut dianggap penghinaan terhadap wakil resmi negara paman Sam.
Sebagaimana biasanya dalam konfrensi internasional, pidato-pidato yang dibacakan itu semuanya sudah tertulis rapih, dibuat oleh staf staf ahli para menteri yang menyampaikan dan akan dipelajari oleh staf staf ahli para menteri yang mendengarkannya. Para menteri yang hadir, hadir karena harus hadir. Hanya basa-basi. Ada yang mengantuk, bahkan ada yang tiduran. Ada yang sampai ngorok. Membosankan ! Hola harus menyembunyikan rasa kesal di balik seyum yang palsu. Ia harus menunjukkan sikap ramah terhadap perwakilan paman Sam yang beragama Yahudi itu. Kalau tidak, bantuan tahunan dari beberapa lembaga keuangan yang diberikan kepada negaranya atas jaminan negara paman Sam bisa mengalami kemacetan. Apa boleh buat !
Sejak mulainya rapat itu, Hola melihat sesuatu yang aneh. Sebentar –sebentar Menteri dari Negara Paman Sam memasukkan tangan ke dalam kantong jasnya, mengeluarkan sesuatu dan memakan nya.Aneh! Kerena begitu ingin tahunya, akhirnya Hola bertanya kepada Menteri Zionis itu, "Tuan Menteri, kalau boleh tahu, apa yang sedang anda makan dari tadi ?" "Oh tentu saja,lihat ini...biji apel " jawabnya, sambil mengeluarkan 2 biji apel dari kantong nya. "Biji apel ? Tuan Menteri memakan biji apel ? Apa khasiat nya ?" Hola heran sekali.
"Ha,anda belum tahu? Hasil riset kami bertahun tahun membuktikan bahwa biji apel bisa mencerdaskan kita,menambah kemampuan dan kinerja otak," kata Menteri dari Paman Sam menjelaskan. "Benarkah demikian ? Apabila Tuan Menteri tak keberatan,bisakah saya mencoba biji itu?" Hola tergiur untuk mencobanya. Sayang sekali, tinggal dua biji. Begini saja; satu untuk saya dan satu untuk anda. Tetapi anda harus membayar 10 dollar untuk satu biji ini." Dalam perhitungan Paman Sam selalu akurat,tidak pernah salah. Hola senang sekali, ah rupanya itulah rahasia kecerdasan bangsa Amerika. "Terima kasih, terima kasih. Tuan menteri begitu baik hati, memberikan sesuatu yang sangat berharga, bermanfaat sekali."
Setelah memakan biji apel itu,Hola mulai berpikir, "Edan-gila-tidak waras, sepuluh dollar untuk satu biji apel !" Ia menahan-nahan rasa kesalnya,akhir meluap juga, "Tuan Menteri,baru terpikir sekarang oleh saya... Dengan uang 10 dollar mungkin saya bisa beli beberapa kilo apel. Tadi Tuan menjual satu biji seharga 10 dollar. Betapa bodohnya saya!" "Nah itu,lihat bukti keampuhan nya! Begitu makan biji apel itu, anda memperoleh pencerahan. Anda baru sadar bahwa anda bodoh. Itu hasil biji apel tadi. Sekarang anda cerdas. Anda tidak akan dibodohi lagi dan semuanya itu kerena satu biji apel,benarkan? " ujar Menteri Paman Sam.
PENCERAHAN BERASAL DARI DALAM DIRI KITA,BUKAN DARI LUAR!


diambil dari buku:" PANAS DINGIN, secangkir kopi kesadaran seusaimeditasi",oleh Anand Krisna

dari milis motivasi

Penantian Sang Ayah

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM 26 Januari 2006

Tersebutlah seorang ayah yang mempunyai anak. Ayah ini sangat menyayangi anaknya. Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut. Di tengah jalan, si anak melepas seat beltnya karena merasa tidak nyaman. Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali, namun si anak tidak menurut. Benar saja, di salah satu tikungan, ada sebuah mobil lain melaju kencang tak terkendali. Ternyata pengemudinya mabuk. Tabrakan tak terhindarkan. Si ayah selamat, namun si anak terpental keluar. Kepalanya membentur aspal, dan menderita gegar otak yang cukup parah. Setelah berapa lama mendekam di rumah sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan mendengar apapun. Buta tuli. Si ayah dengan sedih, hanya bisa memeluk erat anaknya, karena ia tahu hanya sentuhan dan pelukan yang bisa anaknya rasakan.

Begitulah kehidupan sang ayah dan anaknya yang buta-tuli ini. Dia senantiasa menjaga anaknya. Suatu saat si anak kepanasan dan minta es, si ayah diam saja. Sebab ia melihat anaknya sedang demam, dan es akan memperparah demam anaknya. Di suatu musim dingin, si anak memaksa berjalan ke tempat yang hangat, namun si ayah menarik keras sampai melukai tangan si anak, karena ternyata tempat 'hangat' tersebut tidak jauh dari sebuah gedung yang
terbakar hebat.

Suatu kali anaknya kesal karena ayahnya membuang liontin kesukaannya. Si anak sangat marah, namun sang ayah hanya bisa menghela nafas. Komunikasinya terbatas. Ingin rasanya ia menjelaskan bahwa liontin yang tajam itu sudah berkarat. Namun apa daya si anak tidak dapat mendengar, hanya dapat merasakan. Ia hanya bisa berharap anaknya sepenuhnya percaya kalau papanya hanya melakukan yang terbaik untuk anaknya.

Saat-saat paling bahagia si ayah adalah saat dia mendengar anaknya mengutarakan perasaannya, isi hatinya. Saat anaknya mendiamkan dia, dia merasa tersiksa, namun ia senantiasa berada disamping anaknya, setia menjaganya. Dia hanya bisa berdo'a dan berharap, kalau suatu saat Allah dapat memberi mujizat. Setiap hari jam 4 pagi, dia bangun untuk mendo'akan kesembuhan anaknya. Setiap hari.

Beberapa tahun berlalu. Di suatu pagi yang cerah, sayup-sayup bunyi kicauan burung membangunkan si anak. Ternyata pendengarannya pulih! Anak itu berteriak kegirangan, sampai mengejutkan si ayah yang tertidur di sampingnya. Kemudian disusul oleh pengelihatannya. Ternyata Allah telah mengabulkan do'a sang ayah. Melihat rambut ayahnya yang telah memutih dan tangan sang ayah yang telah mengeras penuh luka, si anak memeluk erat sang ayah, sambil berkata. "Ayah, terima kasih ya, selama ini engkau telah setia menjagaku."

Sahabatku, terkadang seperti Anak itulah tingkah kita. Terkadang kita Buta dan Tuli, tidak mau sedikit pun mendengar dan melihat sekeliling kita. Tapi Allah sebagai AYAH YANG BAIK dan SETIA pada Kita. Dia selalu dengan Sabar Menuntun dan Menolong Kita.* (anonim)*


dari milis motivasi

Tuesday, January 24, 2006

Soul's Bread - JALAN MENUJU SUKSES

Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya. Ia bertanya, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses?"Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, "Ha! Ini jalan buntu!" Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, "Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru."

Eksekutif muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses." Sang guru menunjuk ke arah yang sama. Eksekutif muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!" Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."

Pojok Renungan : Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan.



A wise man will be Master of His Mind

A fool will be its slave

Tak Pernah Tidur

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Malam telah larut saat saya meninggalkan kantor. Telah lewat pukul 11 malam. Pekerjaan yang menumpuk, membuat saya harus pulang selarut ini. Ah, hari yang menjemukan saat itu. Terlebih, setelah beberapa saat berjalan, warna langit tampak memerah. Rintik hujan mulai turun. Lengkap sudah, badan yang lelah ditambah dengan "acara" kehujanan. Setengah berlari saya mencari tempat berlindung. Untunglah, penjual nasi goreng yang mangkal di pojok jalan, mempunyai tenda sederhana Lumayan, pikir saya. Segera saya berteduh, menjumpai bapak penjual yang sendirian ditemani rokok dan lampu petromak yang masih menyala. Dia menyilahkan saya duduk. "Disini saja dik, daripada kehujanan...," begitu katanya saat saya meminta ijin berteduh. Benar saja, hujan mulai deras, dan kami makin terlihat dalam kesunyian yang pekat. Karena merasa tak nyaman atas kebaikan bapak penjual dan tendanya, saya berkata, "tolong bikin mie goreng pak, di makan disini saja.

Sang Bapak tersenyum, dan mulai menyiapkan tungku apinya. Dia tampak sibuk. Bumbu dan penggorengan pun telah siap untuk di racik. Tampaklah pertunjukkan sebuah pengalaman yang tak dapat diraih dalam waktu sebentar. Tangannya cekatan sekali meraih botol kecap dan segenap bumbu. Segera saja, mie goreng yang mengepul telah terhidang. Keadaan yang semula canggung mulai hilang. Basa-basi saya bertanya, "Wah hujannya tambah deras nih,orang-orang makin jarang yang keluar ya Pak?" Bapak itu menoleh kearah saya, dan berkata, "Iya dik, jadi sepi nih dagangan saya.." katanya sambil menghisap rokok dalam-dalam. "Kalau hujan begini, jadi sedikit yang beli ya Pak?" kata saya, "Wah, rezekinya jadi berkurang dong ya?" Duh. Pertanyaan yang bodoh. Tentu saja tak banyak yang membeli kalau hujan begini. Tentu, pertanyaan itu hanya akan membuat Bapak itu tambah sedih. Namun, agaknya saya keliru...

Tuhan itu tidak pernah istirahat, begitu katanya. "Rezeki saya ada dimana-mana. Saya malah senang kalau hujan begini. Istri sama anak saya di kampung pasti dapat air buat sawah. Yah, walaupun nggak lebar, tapi lumayan lah tanahnya." Bapak itu melanjutkan, "Anak saya yang disini pasti bisa ngojek payung kalau besok masih hujan.....". Degh. Dduh, hati saya tergetar. Bapak itu benar, "Gusti Allah ora sare". Allah Memang Maha Kuasa, yang tak pernah istirahat buat hamba-hamba-Nya. Saya rupanya telah keliru memaknai hidup. Filsafat hidup yang saya punya, tampak tak ada artinya di depan perkataan sederhana itu. Makna nya terlampau dalam, membuat saya banyak berpikir dan menyadari kekerdilan saya di hadapan Tuhan.

Saya selalu berpikiran, bahwa hujan adalah bencana, adalah petaka bagi banyak hal. Saya selalu berpendapat, bahwa rezeki itu selalu berupa materi,dan hal nyata yang bisa digenggam dan dirasakan. Dan saya juga berpendapat, bahwa saat ada ujian yang menimpa, maka itu artinya saya cuma harus bersabar. Namun saya keliru. Hujan, memang bisa menjadi bencana, namun rintiknya bisa menjadi anugerah bagi setiap petani. Derasnya juga adalah berkah bagi sawah-sawah yang perlu diairi. Derai hujan mungkin bisa menjadi petaka, namun derai itu pula yang menjadi harapan bagi sebagian orang yang mengojek payung, atau mendorong mobil yang mogok. Hmm...saya makin bergegas untuk menyelesaikan mie goreng itu. Beribu pikiran tampak seperti lintasan-lintasan cahaya yang bergerak di benak saya."Ya Allah, Engkau Memang Tak Pernah Beristirahat" Untunglah,hujan telah reda, dan sayapun telah selesai makan. Dalam perjalanan pulang, hanya kata itu yang teringat, Gusti Allah Ora Sare.....Gusti Allah Ora Sare.....

Begitulah, saya sering takjub pada hal-hal kecil yang ada di depan saya. Allah memang selalu punya banyak rahasia, dan mengingatkan kita dengan cara yang tak terduga. Selalu saja, Dia memberikan Cinta kepada saya lewat hal-hal yang sederhana. Dan hal-hal itu, kerap membuat saya menjadi semakin banyak belajar. Dulu, saya berharap, bisa melewati tahun ini dengan hal-hal besar,dengan sesuatu yang istimewa. Saya sering berharap, saat saya bertambah usia, harus ada hal besar yang saya lampaui. Seperti tahun sebelumnya, saya ingin ada hal yang menakjubkan saya lakukan.

Namun, rupanya tahun ini Allah punya rencana lain buat saya. Dalam setiap doa saya, sering terucap agar saya selalu dapat belajar dan memaknai hikmah kehidupan. Dan kali ini Allah pun tetap memberikan saya yang terbaik. Saya tetap belajar, dan terus belajar, walaupun bukan dengan hal-hal besar dan istimewa. ku berdoa agar diberikan kekuatan...Namun, Allah memberikanku cobaan agar ku kuat menghadapinya.* ku berdoa agar diberikan kebijaksanaan...Namun, Allah memberikanku masalah agar ku mampu memecahkannya. ku berdoa agar diberikan kecerdasan...Namun, Allah memberikanku otak dan pikiran agar kudapat belajar dari-Nya ku berdoa agar diberikan keberanian...Namun, Allah memberikanku persoalan agar ku mampu menghadapinya. ku berdoa agar diberikan cinta dan kasih sayang..... Namun, Allah memberikanku orang-orang yang luka hatinya agar ku dapat berbagi dengannya. ku berdoa agar diberikan kebahagiaan...Namun, Allah memberikanku pintu kesempatan agar ku dapat memanfaatkannya.


dari milis motivasi

Monday, January 23, 2006

Columbus Dan Telur

INSPIRASI PAGI/ IMELDA FM

Ini sebuah cerita kecil di balik kesuksesan Columbus yang menemukan Benua Amerika. Setelah penemuan yang fenomenal itu, Columbus menjadi sangat terkenal dan diagung-agungkan oleh Raja dan seluruh rakyat. Columbus pun diangkat menjadi bangsaan kehormatan kerajaan. Kepopuleran Columbus itu membuat beberapa orang menjadi iri kepadanya.

Pada suatu hari, Columbus mengadakan perjamuan makan. Dalam perjamuan makan itu. Dia menceritakan semua kisah yang dihadapi dalam pencarian Benua baru tersebut. Semua tamu undangan terpukau dan mengakui kehebatan Sang Penemu Benua Baru tersebut, namun beberapa orang yang iri dengan sinis berkata," "Apa hebatnya dia ?? Dia cuma berlayar dan kebetulan saja menemukan benua baru. Siapa saja juga bisa melakukan itu". Mendengar hal tersebut, Columbus kemudian menantang para orang yang iri tersebut. "Marilah kita bertanding untuk membuktikan siapa yang lebih baik. Barangsiapa yang bisa membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan ini, maka ialah orang yang terbaik dan semua gelar-kekayaanku akan kuserahkan padanya"Orang-orang yang iri tersebut menerima tantangan Columbus.

Kemudian mereka mulai berusaha untuk membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan. Namun karena telur adalah benda yang ellips/hamper bundar, maka cukup mustahil untuk bisa berdiri di atas meja. Setiap dicoba didirikan, telur-telur itu langsung saja menggelinding jatuh. Akhirnya mereka pun menyerah. Kini tiba giliran Columbus. Columbus memegang telur rebus itu di atas meja dengan posisi berdiri sambil dipegangi, kemudian dengan tangan yang satunya Columbus menekan ujung atas telur rebus itu ke meja sehingga ujung bawah telur menjadi remuk dan memipih (tidak lonjong lagi) sehingga telur tersebut bisa berdiri tegak di atas meja. Melihat hal tersebut, orang-orang yang iridengan sinis berkata "Ah... kalo caranya seperti itu, kami juga bisa membuat telur rebus itu berdiri" Dengan bijak dan sambil tersenyum, Columbus berkata "KALO BEGITU, MENGAPA TIDAK KAMU MELAKUKANNYA ?"

Cerita di atas hendak memberitahukan kita bahwa KESUKSESAN DAN KEBERHASILAN BERASAL DARI SUATU TINDAKAN NYATA ATAS GAGASAN.Columbus dan beberapa orang pada masa itu mempunyai gagasan atau teori tentang bumi yang bulat. Teori tersebut merupakan teori yang jelas-jelas bertentangan dengan kepercayaan dunia pada waktu itu yang mempercayai bahwa bumi itu datar seperti piring. Ketika Columbus mengutarakan niatnya untuk melakukan ekspedisi lautnya, banyak orang, termasuk keluarganya, yang menganggapnya gila. Namun Columbus tetap teguh dan gigih pada pendiriannya. Perjuangan Columbus tidaklah ringan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat. Ancaman hukuman mati atas pengingkaran hukum Tuhan sampai pemberontakan anakbuah kapalnya, ia hadapi dengan tegar sehingga pada akhirnya Sejarah mencatatnya sebagai salah satu penemu benua dan pelaut andal.

Seringkali kita menemukan orang atau bahkan diri kita juga mengalaminya yaitu kita mempunyai gagasan / ide / konsep namun terlalu takut untuk mewujudkannya dalam sebuah aksi nyata, dan akhirnya ide itu hanya menjadi semu. Ketakutan atas kegagalan, penilaian miring orang lain, penderitaan dan sebagainya membuat kita terhalang untuk menemukan kesuksesan. Ketakutan ini pula yang membuat kita terkadang merasa iri akan keberhasilan orang lain. Kita sering berkata miring atas keberhasilan orang lain"Ah...dia sih Cuma beruntung aja,...Aku pun bisa melakukannya" Jadi apa yang anda pilih ? GAGAL KARENA TERLALU TAKUT UNTUK GAGAL ? ATAU BERHASIL KARENA TIDAK TAKUT GAGAL? HANYA ANDA YANG BISA MEMILIH.


dari milis motivasi

Sunday, January 22, 2006

BAJU-BAJU YANG MENIPU

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta janji. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge."Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut. "Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat. "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita. Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut Akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya."Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang Mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut. Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini.

Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap. Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan." "Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard." Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard." Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?" Suaminya mengangguk.

Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS. Kita, seperti pimpinan Harvard itu, seringkali silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, seringkali menipu.

Friday, January 20, 2006

7 KEAJAIBAN DUNIA

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia." Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi;1) Piramida 2) Taj Mahal 3) Tembok Besar Cina 4) Menara Pisa5)Kuil Angkor 6) Menara Eiffel 7) Kuil Parthenon.

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya." Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."

Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir, "Tujuh KeajaibanDunia" adalah, 1) Bisa melihat, 2) Bisa mendengar, 3) Bisa menyentuh, 4)Bisa menyayangi,Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan, 5) Bisa merasakan,6)Bisa tertawa,7) Dan, bisa mencintaiRuang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untukmelihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban".

Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kitamenyebutnya sebagai "biasa". Semoga anda hari ini diingatkan tentang segalahal yang betul betul ajaib dalam kehidupan anda.

dari milis motivasi_net

Setelah Menunggu 30 Tahun

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

Bagi yang tidak percaya dengan keabadian cinta, sebaiknya mendengar
cerita ini. Desember lalu, setelah menunggu selama 30 tahun, sepasang
kekasih dari Korea Utara dan Vietnam akhirnya bersatu dalam
pernikahan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang pendek, tapi mereka
berhasil menjaga kesucian cinta mereka dari seberang lautan.

Kisah cinta ini bermula saat seorang mahasiswa kimia asal Vietnam
pergi ke Korea Utara pada 1971 untuk belajar. Mahasiswa muda itu,
Pham Ngoc Canh, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang
wanita yang sekilas dilihatnya melewati pintu laboratorium di
Hamhung, tak jauh dari Pyongyang.

Pham pun nekat menemui Ri Young-Hui. Mereka lalu bertukar hadiah,
Pham memberi foto dan Ri memberikan alamat yang ditulis di sobekan
kertas.

Mereka bertemu diam-diam dan berpisah diam-diam. Pham memberitahu ibu
Ri agar memaksa putrinya menikah dengan pria lain saja karena mereka
berdua tidak mungkin dipertemukan. Rezim Korea Utara melarang
warganya berhubungan dengan orang asing, meski dari negara komunis
seperti Vietnam.

Ri menolak saran Pham dan ibunya untuk menikah dengan pria lain.
Bahkan ketika Pham pulang ke Hanoi karena tugas belajarnya selesai,
Ri berusaha bunuh diri. Pham pun akhirnya bertekad untuk
memperjuangkan cinta mereka.

Dibantu oleh ibu Ri, kedua kekasih ini menjalin hubungan hanya lewat
surat selama 20 tahun tanpa pernah bertemu sekalipun. Surat terakhir
diterimanya pada 1992.

Mengetahui Ri tak mungkin memperjuangkan persatuan mereka kembali,
Pham pun mengambil inisiatif untuk selalu mengusahakan pertemuan
mereka kembali.

Sebagai seorang penerjemah tim olahraga nasional, Pham beberapa kali
mengunjungi Korea Utara. Kesempatan ini selalu digunakannya untuk
menghubungi Ri. Namun, usahanya selalu gagal. Orang-orang di Korea
Utara selalu mengatakan, Ri telah menikah atau meninggal, tapi Pham
lebih percaya kesejatian cinta Ri ketimbang omongan orang-orang. Ia
menolak untuk percaya telah kehilangan kekasihnya.

Pham juga pernah berusaha melunakkan kakunya birokrasi dengan membawa
40 surat cinta dalam bahasa Korea yang dikumpulkannya selama 20 tahun
itu ke Kedutaan Besar Korea Utara di Hanoi. Ia berharap mereka mau
membantu. Namun usaha ini, seperti perjuangan sebelumnya, menemui
ketidakpastian.

Tahun-tahun terus berlalu dan rambut mereka sudah mulai beruban,
namun cinta mereka tak juga pupus. Tahun lalu, Pham melakukan usaha
terakhirnya saat ia mendengar delegasi politik Vietnam berkunjung ke
Pyongyang.

Ia kemudian menulis surat kepada Presiden dan Menteri Luar Negeri
Vietnam. Usahanya kali ini tak sia-sia. Beberapa bulan kemudian, ia
mendapat jawaban yang ditunggunya selama 30 tahun: pemerintah Korea
Utara mengizinkannya untuk menikahi Ri Young Hui.

September lalu, pasangan yang telah berusia 50 tahunan itu bertemu
kembali. Mereka pun sepakat untuk tidak menunda-nunda lagi pernikahan
yang sudah lama dinantikan itu. Desember lalu, di Hanoi, keduanya
menikah dengan dihadiri 700 tamu yang datang dengan mata berkaca-
kaca. bbc/qaris

Sumber: Koran Tempo - Sabtu, 18 January 2003

MEMBELI KEAJAIBAN

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi.

Tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang."

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun.

Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!
"Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya." "Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,"

Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit... dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa yang kamu katakan?," tanya sang apoteker. "Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?"
"Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."

"Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya." Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"

"Saya tidak tahu," jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang."

"Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi.

"Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."

"Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata: "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal. Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.

"Operasi itu," bisik ibunya, "seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya".

Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.

Dari milis motivasi_net

LIMA MENIT SAJA

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. "Tuh.., itu putraku yang di situ," katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun dipelorotan. Mata ibu itu berbinar, bangga."Wah, bagus sekali bocah itu," kata bapak di sebelahnya. "Lihat anak yangsedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,"sambungnya, memperkenalkan.

Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. "Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?"Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, "Kalau lima menit lagi,boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok,yaaa...?"Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. "Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?"Lagi-lagi Jack memohon, "Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya?Boleh ya, Yah?" pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Pria itu bersenyum dan berkata, "OK-lah, iyalah...""Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar," ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu.Pria itu membalas senyum, lalu berkata, "Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda di dekat sini, oleh sopir yang mabuk. Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John.

Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack. Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yangmemperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya...."Hidup ini bukanlah suatu lomba.

Hidup ialah masalah membuat prioritas.Prioritas apa yang Anda miliki saat ini? Berikanlah pada seseorang yang kaukasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akanmenyesal selamanya. (swaramerdeka)

KISAH SANG TIKUS

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

KISAH SANG TIKUS

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sangpetani dan isterinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada makananpikirnya? Tapi, dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisiperangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itumenjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah,mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku Pak Tikus. Aku tahuini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi takada masalahnya. Jadi jangan buat aku sakit kepala-lah.

"Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, "Ada perangkaptikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!""Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur denganpenuh simpati, "Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukankecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doadoaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. "Oh? sebuah perangkaptikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembuitu sambil ketawa, berleleran liur.Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, dengan kepala tertunduk danmerasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapiperangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, sepertibunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Isteri petaniberlari pergi melihat apa yang terperangkap.

Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itubergegas membawanya ke rumah sakit.Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan, sudahmenjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalahmemberikan sup ayam segar yang hangat.

Petani itu pun mengasahpisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya.Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak langsung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk, dan tamu pun tumpah ruah ke rumahnya.Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing di kandang dia jadikan gulai. Tapi, itu tak cukup, bisa itu tak dapat taklukkan. Siistri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, jugaselamatan.

Tak ada cara lain, lembu di kandang pun dijadikan panganan, untuk puluhan pelayat dan peserta selamatan.

Kerabat Imelda, apabila Anda dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada "perangkap tikus" di dalam rumah, seluruh "ladangpertanian'"ikut menanggung risikonya. Sikap mementingkan diri sendirilebih banyak keburukan dari baiknya.

Dari milis motivasi_net

Makan Di Timur, Tidur Di Barat

Pada jaman perang berkecamuk di negeri Tiongkok, di negara Qi dikisahkan ada seorang gadis cantik jelita bak bidadari, ia adalah putri semata wayang yang sangat disayangi oleh kedua orang tuanya, yang berharap putrinya kelak bisa mendapatkan seorang suami yang ideal. Rumah tinggal gadis tersebut mempunyai tetangga yang masing-masing satu di sebelah barat dan lainnya disebelah timur, dan secara kebetulan kedua tetangga ini masing-masing juga mempunyai seorang putra yang masih perjaka, namun kondisi ekonomi kedua tetangga tersebut sungguh berbeda. Tetangga yang di sebelah timur adalah saudagar kaya, hartanya melimpah dan hidup bergelimang dengan kemewahan. Sedangkan tetangga yang disebelah barat adalah keluarga yang miskin, makan dengan lauk pauk seadanya, berpakaianpun sangat sederhana, hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Putra kedua tetangga ini juga kebetulan bertolak belakang antara satu dengan lainnya, si perjaka tetangga yang disebelah timur, walaupun lahir dengan kondisi yang berkecukupan, namun wajah penampilannya sangat buruk, dan juga tidak memiliki kepandaian. Sedangkan perjaka yang tinggal di sebelah barat, walaupun lahir dari keluarga miskin, namun berwajah tampan dan cukup berpendidikan.

Suatu hari, kedua tetangga tersebut datang secara bersamaan untuk melamar putri tetangga mereka yang cantik tersebut, kedua orang tua gadis tersebut jadi serba salah, karena sulit menjatuhkan pilihan, antara menerima lamaran lelaki kaya tapi buruk rupa dan tak berpendidikan ataukah memilih lelaki tampan yang berpendidikan? dalam keadaan bingung, akhirnya keputusan ini mereka serahkan kepada putrid mereka. Seketika itu, gadis putri mereka wajahnya menjadi merah padam, berapa kali ingin membuka mulutnya, tapi seakan apa yang ingin dikeluarkan tertahan di kerongkongan, setelah beberapa saat ditunggu, sepatah katapun tak juga keluar dari mulut gadis ini.

Kedua orang tua gadis tersebut mengira putri mereka sulit mengutarakan karena malu, lalu mereka memberikan saran: "Anakku, kalaupun kau malu untuk mengucapkannya, kau berikan saja tanda dengan menjulurkan tanganmu dari lengan baju, kalau kau senang dengan anak si juragan kaya, julurkan tanganmu yang sebelah kanan, jika kau memilih anak tetangga sebelah barat, julurkan tangan kirimu, sehingga kami mengetahui keinginanmu, namun semua itu terserah keputusanmu." Dan sungguh tak disangka oleh kedua orang tuanya, baru selesai mereka berbicara, si gadis langsung menjulurkan kedua tangannya dan bahkan mengangkatnya tinggi-tinggi, kedua orang tua tersebut tak memahami maksud anak gadisnya ini, lalu serentak bertanya: "Apa yang kamu maksud dengan menjulurkan kedua tanganmu?" Si gadis dengan tersipu malu mengatakan: "Biarlah aku rela makan di keluarga tetangga sebelah barat dan tidur di keluarga tetangga sebelah timur." Jawaban ini sungguh membuat kedua orang tuanya sangat kecewa dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.


Idiom "Makan di Timur, Tidur di Barat" adalah melukiskan seorang yang rakus, tamak, tidak tahu malu dan hanya memilih yang menguntungkan dirinya saja.


Sumber: Tekat Sayang


Wednesday, January 18, 2006

Penantian Panjang

Inspirasi pagi/ Imelda FM/ 19 Januari 2006

Demi kekasihnya yang sekarat, seorang wanita rela menjadi seekor kupu-kupu untuk menyelamatkan jiwanya. Penantiannya yang panjang justru membalikkan kisah cinta mereka menjadi kesedihan. Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain. Namun pada suatu hari, malang.. sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang pasien.. beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang wanita menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari. Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu, lalu IA memutuskan memberikan kepada wanita itu sebuah pengecualian kepada dirinya.

Tuhan bertanya kepadanya: "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?". Si wanita tanpa ragu sedikitpun menjawab: "Ya". Tuhan berkata: "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pastimenjawab: "saya bersedia!". Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang itu. Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang wanita telah pergi kemana.Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat, terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang wanita yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam.

Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang & hinggap di atas bahu sang lelaki. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri & mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang wanita cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala dsb. Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yg pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang wanita lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.

Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi utk mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan wanita itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat embusan napas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan semua ini. Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu. Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu. Dalam gereja kecil telah di penuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada di bawah berikrar di hadapan Tuhan dgn mengatakan: "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu. Dengan pedih hati, Tuhan menarik napas: "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya: "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan: "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya: "Biarkanlah aku mjd kupu2 seumur hidup".

ADA BEBERAPA KEHILANGAN MERUPAKAN TAKDIR. ADA BEBERAPA PERTEMUAN ADALAH YANG TIDAK AKAN BERAKHIR SELAMANYA. MENCINTAI SESEORANG TIDAK MESTI HARUS MEMILIKI, NAMUN MEMILIKI SESEORANG MAKA HARUS BAIK-BAIK MENCINTAINYA.

Anakku....

inspirasi pagi/imelda fm/ 17 Januari 2006

Ini surat dari ibu yang tersayat hatinya. Linangan air mata bertetesan deras menyertai tersusunnya tulisan ini. Aku lihat engkau lelaki yang gagah lagi matang. Bacalah surat ini. Dan kau boleh merobek-robeknya setelah itu, seperti saat engkau meremukkan kalbuku sebelumnya.

Sejak dokter mengabari tentang kehamilan, aku berbahagia. Ibu-ibu sangat memahami makna ini dengan baik. Awal kegembiraan dan sekaligus perubahan psikis dan fisik. Sembilan bulan aku mengandungmu. Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku. Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu. Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami. Berikutnya, aku layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu. Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.

Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu. Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu, namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru. Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali, jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit saja untuk melihat anakku. Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan.

Anakku...
Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah, anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?

Anakku..
Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan, sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,

Anakku...
Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku...

Anakku...
Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang menggugat.

Anakku..
Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah, "Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri".

Anakku...
Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah belaian sayang dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah ..... Ingatlah.... Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : "Wahai, Rabbku, sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil".

Anakku...
Pandanglah masa teladan dalm Islam, masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam masih hidup, supaya engkau memperoleh potret bakti anak kepada orang tua.

Tuesday, January 17, 2006

My Best Times Oleh: Ishak Surya Adipermata

Hari itu hari terakhir ujian. Seluruh kampus berteriak "BEBAS!!!" dan siap menyambut datangnya liburan semester yang panjang. Kezia keluar dari ruang ujian dan menghela nafas lega. Dari kejauhan terlihat Dave sudah menunggu pujaan hatinya. "Gimana ujiannya?" Tanya Dave sambil tersenyum."Lumayan deh, ngga susah-susah amat kaya kemaren." jawabnya dengan senyum manisnya. Dave menangguk-angguk. "Hhh.. Akhirnya selesai juga ujiannya." Dave menghirup nafas panjang sambil membentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Yap.. dan selamat datang liburan!!!" teriak Kezia di tengah hiruk pikuk mahasiswa yang merayakan kebebasannya. Mereka tertawa. "O, iya, mo ke mana liburan?" Tanya Kezia lagi sambil berjalan. "Rencananya sih Alvin gituan pada mo ke Puncak, nginep di villanya Alvin.""Oh, asik dong.. mo pergi kapan?" Kezia tampak senang. "Kalo jadi sih besok agak siangan. Ikut yu.." ajaknya. "Ng.. kayanya ngga bisa deh. Kemaren kan Kei ke dokter. Katanya Kei Ngga boleh terlalu cape n ga boleh kena udara dingin.." Kei langsung murung. "Yah…sayang ya.. Padahal kan, gua pengen banget liburan ma loe.. O, ya, kenapa tiba-tiba ke dokter? Kamu sakit apa emang?" "Kondisi badan Kei kan emang ga terlalu kuat, bentar-bentar pingsan..kemaren Kei pingsan lagi. Kayanya kemaren kecapean belajar deh.." Dave tertawa, "Makanya jadi orang jangan terlalu rajin.." sambil mengacak-acak rambut cewenya. "Jahaaaaat!!!!!" Kei lari di sepanjang koridor mengejar Dave yang lari.Tiba-tiba Kei merasakan nafasnya yang tersengal-sengal. Ia pun kehilangan keseimbangan tubuh dan kesadarannya, lalu jatuh tersungkur. Segera Dave berbalik, dan berlari mendapatkan Kei. "Kei!!" teriaknya kaget.Dave langsung membawa Kei ke rumah sakit dan segera menelepon orang tua Kei.
Dengan rasa penyesalan, Dave terduduk lemas di kursi rumah sakit. "Bagaimana keadaan Kei?" mamanya Kei datang terpogoh-pogoh dan dengan cemasnya ia menatap mata Dave. Dave jadi merasa bersalah. "Kei masih belum sadar, tante. Dia lagi diperiksa dokter di dalem." Jawabnya sedih. Perempuan setengah baya itu duduk di sebelah Dave dengan pandangan yang memelas. "Maaf, tante," kata Dave takut-takut, "Kei pingsan gara-gara saya." Ia menggeleng, "Bukan, Dave. Tubuhnya memang lemah. Dia memang sering pingsan." katanya sambil menunduk. Ia membuang nafas pelan-pelan dengan berat. "Ia punya penyakit lemah jantung turunan ayahnya.." ia memulai ceritanya. Dave kaget. "Tapi Kei belum tau sama sekali tentang ini. Saya selalu takut untuk menceritakan tentang ini sama Kei. Takut kesehatannya malah menurun, takut dia tidak optimis lagi menghadapi hidup, takut dia menganggap dirinya sudah tak lagi ada artinya.." Perempuan itu diam sejenak. Air matanya menetes. "Saya tidak tahu, bagaimana cara menyampaikannya.." Dia sudah benar-benar terisak, dan tak lagi melanjutkan kalimatnya.
Dave menatap perempuan di sebelahnya. Seorang ibu yang selama ini memperjuangkan hidup anak satu-satunya sendirian, tanpa ayahnya. Pasti sangat berat, pikirnya.Waktu tidak berhenti berjalan, tiba harinya Dave pergi berlibur bersama teman-temannya, dan Kei masih tetap di rumah sakit untuk menjalankan perawatan intensif rumah sakit. Sebelum berangkat, Dave pamit pada Kei, dan Kei yang lemah tetap mencoba untuk tersenyum baginya. "Have fun ya.. Pake waktu bener-bener buat temen-temenmu di sana." Waktu liburan hampir habis, namun Kei menghabiskan waktu liburan panjangnya di rumah sakit. Dave menjenguknya lagi. "Gimana liburannya?" Tanya Kei dengan ceria. "Excited!! Rame lho.. sayang kamu ga bisa ikut.." Dave pun berusaha seriang mungkin. "O, ya? Ngapain aja di sana?" "Banyak. Bakar jagung, ngobrol sampe malem, hiking, berenang.. rame deh pokoknya! Lain kali kita ke sana ya!" Kei mengangguk tersenyum. Rasa rindu Kei belum hilang ketika Dave harus permisi pamit pulang. Setelah Dave meninggalkan kamarnya, Dokter Edi masuk untuk memeriksa keadaan Kei. Siapa tadi?" tanyanya ramah."Oh, itu pacar saya, Dok." jawab Kei tersipu malu. Dokter Edi tersenyum, "Dia sepertinya sangat menyayangimu, ya?" Kei tersenyum."Sekarang jarang lho, ada orang yang mau menjenguk pacarnya setiap malam sampai tertidur." Kei tentu saja bingung, "Maksud dokter?" "Kamu tidak tahu dia ke sini setiap malam? Dia tidur di sofa dan ketika saya masuk jam enam pagi, dia bangun dan pulang."Kei tambah kaget. Namun hal itu disembunyikannya dari Dokter Edi.
Keesokan harinya ketika Dave kembali menjenguknya, Kei menanyakan kebenaran ini. "Dave, katakan, apa kamu pergi liburan ke Puncak?" Tanya Kei serius.Dave tertawa, "Iya dong, Kei. Masa aku cerita bohong?" "Tapi memang begitu kan kenyataannya? Dokter Edi bilang kamu ke sini tiap malam, tidur di sofa, dan baru pulang besok paginya. Bener itu, Dave?" Dave tertawa lagi, menunduk, "Yah.. ketauan.." "Kenapa, Dave? Aku kan bilang ga usah pikirin aku. Aku baik-baik aja di sini. Kenapa kamu ngga pergi sama temen-temen kamu?" Tanya Kei heran. Dave tersenyum dan menatap mata Kei, "Kei, do you know, my best times are my times which I spent with you.." Kei tersenyum senang, "Thanks, Dave…"
MUNGKIN TERKADANG KITA PERLU "BERBOHONG" UNTUK MENYENANGKAN ORANG LAIN
dari milis motivasi

Sunday, January 15, 2006

PETER DAN TINA

INSPIRASI PAGI / IMELDA FM / Senin, 16 Januari 2006

PETER DAN TINA

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun,
hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik
bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi
waktu denganku."

Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua
saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"

Peter: "Eh? permainan apaan?"

Tina: "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

Peter: "Baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan
ke depan."

Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen
deh. katanya film itu bagus"

Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

Peter : "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang
malam harinya)

Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati
mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah
kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena
tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina
dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka
duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan
melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan
kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam
hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu
menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang
tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Tina
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu
meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi
karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan
berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15:20 pm
Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu
mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.

15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
panik.
Peter : "Ada apa pak?"
Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak
tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan
surat ini dalam kantung bajunya."
Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia
segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi
terlihat damai.
Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan
erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat
dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang
hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh
malam itu di pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99
hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"

Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
pernah kembali lagi.

True love doesn't have a happy ending, because true love never ends....

Dari milis motivasi_net.

Friday, January 13, 2006

KOPI ASIN



INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

KOPI ASIN


Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapipada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuksekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karenakesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.

Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangatgugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman danberkata, "Kita pulang aja yuk...?".Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?"

Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali!Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut kedalam kopinya dan meminumnya.Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi sepertiini?"Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dansedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopiasin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, sayasangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masihtinggal di sana."Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan sigadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya.

Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya, dan keluarganya.Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.Mereka akhirnya berpacaran.

Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli ...betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilanganseorang lelaki seperti itu!Untung ada kopi asin!Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah,sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia Membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah suratyang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin."Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu,sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman,jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selamaini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuktidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakanpadamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh danrasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejakbertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segalasesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesardalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetapingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harusmeminum kopi asin itu lagi.Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian haribila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."

Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukanseperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.

Dari milis motivasi

CINTA LAKI-LAKI BIASA




INSPIRASI PAGI / IMELDA FM

CINTA LAKI-LAKI BIASA
Karya Asma Nadia dari kumpulan cerpen Cinta Laki-laki Biasa

MENJELANG hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari- hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak- kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. "Nania serius!" tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya. "Tidak ada yang lucu," suara Papa tegas, "Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!" Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik.
Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. "Tapi kenapa?" Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa. Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Mereka akhirnya menikah. Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik- bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.
Nania mengandung yang ketiga. Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Harus segera dikeluarkan! Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, Nania tak enunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. pembukaan berjalan lambat sekali. Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset. Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal. Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu.

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya. Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta. Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang ber keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. "Baik banget suaminya!" "Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!" "Nania beruntung!" Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.


Diambil dari milis motivasi

LOVE IS UNSEEN


INSPIRASI PAGI / IMELDA FM / Senin, 2 Januari 2006

LOVE IS UNSEEN

Kenapa kita menutup mata, ketika kita tidur? ketikakita menangis? ketika kita membayangkan? ketika kita berciuman? Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...Kita semua agak aneh...dan hidup sendiri juga agak aneh...Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita..kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA..

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan.. Orang2 yang yidak ingin kita tinggalkan..Tapi ingatlah...melepaskan BUKAN akhir dari dunia.. melainkan awal suatu kehidupan baru.. Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari...dan mereka yang telah mencoba.. Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kegidupan mereka..

CINTA yang AGUNG? Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya..Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia.. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu' Apabila cinta tidak berhasil...BEBASKAN dirimu... Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI..

Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya... Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh Entah bagaimana...dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri..dan menyadari..bahwa penyesalan tidak sehausnya ada..HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan2 kehidupan yang telah kau buat.

TEMAN SEJATI... mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa..' Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar' Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri' Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?' MENCINTAI... BUKANlah bagaimana kamu melupakan..melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN.. BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..melainkan bagaimana kamu MENGERTI.. BUKANlah apa yang kamu lihat..melainkan apa yang kamu RASAKAN.. BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...dibandingkan menangis tersedu2.. Air mata yang keluar dapat dihapus..sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.. Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang.. Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia..dapat mencintai seseorang..LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencinta seseorang BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. Apabila kamu benar2 mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.. Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu Itulah CINTA SEJATI

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia' Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang' Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari..

Ada sebuah kisah menarik. Seorang pria yang bersahabat dengan orang-orang jahat, difitnah oleh teman2-nya sehingga masuk penjara selama bertahun-tahun. Setelah keluar penjara, keluarganya menganjurkan supaya mencari mereka yang memfitnah dirinya dan mengajukan mereka ke pengadilan. Tetapi pria itu menolak bahkan memaafkannya. Ia mengatakan bahwa musibah itu terjadi karena kesalahannya sendiri memilih teman-teman yang tidak baik.

Kejadian tragis itu malah memberi peluang baginya untuk memilih jalan hidup baru yang lebih baik. Kemudian ia membuka lembaga pendidikan pribadi yang mengajarkan makna memaafkan.


Dari milis motivasi

CINTA


INSPIRASI PAGI / IMELDA FM / Jum’at, 13 Januari 2006

CINTA


1.Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli segala keperluanmu.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap perduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

dari milis motivasi