Thursday, April 23, 2009

Selamat Hari Kartini (Kaum Wanita)

Wanita adalah sebutan yang digunakan untuk spesies manusia berjenis kelamin
betina. Lawan jenis dari wanita adalah pria atau laki-laki. Wanita adalah
kata yang umum digunakan untuk menggambarkan perempuan dewasa. Pesona wanita
sejak dulu hingga sekarang sebetulnya tidak pernah berkurang atau bertambah,
hanya tentu saja pada jaman sekarang peranan wanita yang lebih bervariasi
dalam pola kehidupan masyarakat, membuat wanita semakin menonjol untuk
dibicarakan dan dibahas. tepat hari ini kita memperingati hari Kartini, yang
menjadi sebuah lambang kesetaraan Gender antara Pria dan Wanita.

Kartini dapat diibaratkan sebagai seorang wanita tangguh, bukan dalam arti
kartini berjuang dengan senjata untuk membuat kesetraaan jender. wanita
tangguh memperlihatkan keberaniannya meskipun ia sedang merasa takut, wanita
tangguh memberikan yang terbaik dari dirinya kepada orang lain & keluarganya
wanita tangguh menyadari bahwa kesalahan dalam hidup bisa mendatangkan
kebaikan dan manfaat yang membangun, wanita tangguh mengetahui dengan jelas
bahwa Tuhan yang Maha Kuasa akan selalu menopang ketika ia lemah ataupun
tersandung, dan wanita tangguh memiliki iman bahwa sepanjang perjalanan
hidupnya ia akan tumbuh makin kuat.

Dahulu pada jaman romawi menempatkan kedudukan kaum wanita dibandingkan
dengan prianya, ternyata masih dibawah kedudukan wanita. Menurut
undang-undang Romawi masa itu, wanita adalah harta-benda milik laki-laki,
dapat diperlakukan sekehendak hati, ia berkuasa dari soal hidup sampai
matinya, dipandang persis seperti budak. Ia menjadi milik bapaknya, kemudian
milik suaminya, lalu milik anaknya. Pemilikan demikian ini persisi seperti
memiliki budak atau seperti memiliki binatang dan benda mati. Wanita
dipandangnya hanya sebagai pembangkit nafsu berahi. Ia tidak punya kuasa
apa-apa terhadap sifat kebetinaannya, hingga mau tidak mau ia harus
berpura-pura berbuat sopan sedapat mungkin, dan ini tetap berlaku selama
berabad-abad kemudian, termaksud dalam jaman era kartini.

Saat ini saat dikatakan wanita sudah sederajat dengan pria ternyata banyak
wanita sendiri yang melakukan pelecehan terhadap dirinya sendiri, maksudnya
apa, Banyak kita temui para wanita yang menjajakan harga diri dan kesucian
di jalan-jalan tanpa ada perasaan risih dan mereka menanggalkan rasa
malunya, Mereka mengumbar nafsu para lelaki, padahal telah kita ketahui
bahwa laki-laki itu sangat mudah tergoda apalagi oleh perempuan yang
berpakaian seksi, sehingga banyak timbul kejahatan karenanya, misalnya
pemerkosaan, permusuhan, pembunuhan. fakta yang terjadi memang benar bahwa
banyak sekali kerusakan yang telah timbul karena wanita yang tidak mengenali
kemuliaan, kehormatan dan kesucian dirinya, sehingga menjadi wanita yang
tidak bermartabat bahkan “murahan.”

Wanita bisa menjadi sumber kerusakan hal yang mungkin ditimbulkan oleh
wanita adalah pengaruh harta dan kekuasaan. Wanita banyak yang tertipu
dengan indahnya kehidupan dunia, suka bermewah-mewahan dan berfoya-foya.
Lalu mereka mempengaruhi suami-suami mereka agar melakukan perbuatan haram
untuk memenuhi nafsu dunianya, hingga banyak terjadi pencuriaan, perampokan,
dan korupsi, karena laki-laki itu tidak ingin ditinggalkan wanita yang
terlanjur dicintainya.

Pepatah mengatakan wanita adalah makhluk yang mulia, namun kenyataannya
adalah wanita sangat sengsara. TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang bekerja di
luar negeri sangat sengsara, banyak wanita yang disiksa bahkan ada pula yang
pulang tinggal nama. Betapa pilu hati hati kita menyaksikan berbagai
kejadian naas yang menimpa wanita. Kekerasan dalam rumah tangga, penyiksaan,
pelecehan seksual, dan sebagainya. terkdang orang menyebut “Emansinya
Kebablasan“ yang seperti kita ketahui saat ini. Banyak wanita yang melakukan
hal semaunya sendiri. Ada yang bekerja tetapi tidak memikirkan nasib
keluarganya. Padahal sebagai seorang isteri yang baik, harus mengikuti
imamnya. Terkadang lelaki dengan persepsi terbatas melakukan wanita sebagi
barang, jika perlu memiliki wanita lebih dari satu atau disebut poligami,
meskipun ditegaskan beribu kali oleh para penyokong poligami bahwa, poligami
kerap menistakan perempuan. Poligami adalah kekerasan terhadap perempuan.

Saya sangat mengagumi wanita, karena saya hidup di kelilingi wanita-wanita
yang hebat, Ibu saya yang dengan hebat membimbing saya menjadi seperti saat
ini, Istri saya yang hebat dengan setia mendampingi saya untuk bisa menjadi
diri saya, putri tercinta yang hebat memberi inspirasi dan gairah untuk
berjuang hidup, dan sahabat-sahabat wanita yang memberi warna dalam
persahabatan dalam dunia ini. wanita adalah kunci kebaikan suatu bangsa.
Wanita adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka
baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka
akan rusak pulalah generasi tersebut.

Selamat hari kartini... dan jadikan momentum untuk untuk cermin wanita saat
ini...

ditulis Erwin Arianto
dari milis motivasi

No comments: