Sebagian besar orang menganggap film HARRY POtter hanyalah sebuah fiksi biasa yang penuh dengan khayalan tak masuk akal. Namun, mengapa banyak orang jatuh cinta pada novel maupun filmnya?
1. Tentang cinta dan kesetiaan
Cerita Harry Potter ini tak hanya berisi tentang dunia dongeng yang dipenuhi penyihir saja, namun di dalamnya tersirat makna cinta dan kesetiaan seorang ibu kepada anaknya, sahabat kepada sahabatnya, guru kepada muridnya. Dan cinta serta kesetiaan tersebutlah yang mengikat masing-masing tokoh untuk tetap tegar menghadapi semua hal yang mengganggunya, termasuk ketika tokoh Voldemort melakukan tindak kejahatan.
2. Untuk menghargai orang lain
Bahkan di film tersebut disisipkan pesan moral yang baik agar di kehidupan nyata, kita menghargai dan tak memandang rendah orang lain. Sosok seperti profesor Snape yang tampak jahat dan penuh intrik sekalipun, masih punya sisi baik dan kesetiaan. So, don't judge a book from it's cover, dear.
3. Tentang kepandaian
Sihir itu nyata atau tidak, masih banyak orang yang meragukannya. Namun melihat tata sekolah di Hogwarts menunjukkan betapa kepandaian itu penting artinya. Bahkan untuk menjadi sosok penyihir hebat saja, dibutuhkan ketekunan dan semangat belajar. Bukan hanya ditentukan oleh nasib semata.
4. Menerima dan menghargai perbedaan
Ada penyihir dari keluarga kaya, ada penyihir yang berasal dari keluarga miskin, bahkan ada pula penyihir berdarah muggle, di mana setengah darahnya penyihir dan setengahnya manusia biasa. Di sekolah Hogwarts, mereka diajarkan untuk saling menerima perbedaan yang ada. Mereka juga diajarkan untuk saling menghormati perbedaan itu. Hal ini juga kentara jelas lewat session HARRY POTTER AND THE GOBLET OF FIRE di mana para penyihir dunia dari berbagai ras dan suku berkumpul untuk sebuah turnamen perdamaian.
5. Penyihir juga manusia
Sehebat apapun kekuatan yang dimiliki penyihir, mereka adalah makhluk yang tidak abadi dan bisa mati. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati, sekalipun kita adalah sosok hebat yang dielu-elukan dan selalu diistimewakan.
Aparecium! Artikel ini akan terbaca dan melekat di ingatan Anda. Mari, belajar dari semua hal kecil yang kita temui di dalam hidup kita :)
SUMBER: Agatha Yunita - kapanlagi.com
No comments:
Post a Comment