Pada zaman dahulu terdapatlah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang
raja wanita, Ratu Sharma namanya. Ratu Sharma memerintah dengan adil dan
selalu memerhatikan rakyatnya. Karena itu, segenap rakyat di kerajaan itu
sangat mencintai ratunya.
Ratu bersikap adil, selalu melindungi rakyatnya, baik yang kaya maupun
miskin. Ratu memberikan hadiah kepada siapa pun yang berjasa, dan
menjatuhkan hukuman yang setimpal bagi siapa pun yang bersalah. Kerajaan
aman, rakyat hidup dalam kemakmuran, gemah ripah loh jinawi.
Suatu hari Ratu Sharma ingin menguji kejujuran rakyatnya. Ia memerintahkan
seorang punggawanya menaruh sebuah pundi berisikan emas di sebuah
persimpangan jalan di pusat keramaian ibu kota kerajaan itu. Penduduk merasa
heran sampai punggawa itu memberikan pengumuman:
”Wahai segenap rakyat, ini pundi Sang Ratu yang berisikan emas dan sengaja
diletakkan di tempat ini. Sang Ratu berharap agar pundi ini jangan diganggu.
Barang siapa berani menyentuh pundi ini akan dihukum dengan dipotong
tangannya dan barang siapa berani menginjak pundi ini akan dihukum dengan
dipotong kakinya.”
Beberapa hari pundi emas tetap utuh di tempatnya semula. Tiada seorang pun
yang berani menyentuh dan menginjaknya. Semua penduduk, karena kejujurannya,
merasa takut untuk mengganggu pundi tersebut.
NAMUN, suatu ketika terjadilah kegemparan. Pundi itu lenyap tanpa bekas.
Tentu saja segenap penduduk heran dan bertanya-tanya siapakah orang yang
berani mencuri pundi itu.
Hilangnya pundi segera dilaporkan kepada Ratu. Sang Ratu sangat marah. Ia
segera mengadakan sayembara, siapa yang sanggup menemukan kembali pundi itu
akan diberi hadiah berupa separuh dari emas di dalam pundi tersebut.
Beberapa hari lamanya banyak penduduk berusaha mencari pundi yang hilang
itu, tetapi sia-sia belaka.
SYAHDAN, ada seorang pemuda penggembala kambing di suatu dusun bernama Kama.
Kama memiliki seekor anjing yang setia membantu menggembalakan kambing.
Anjing yang dia dipelihara sejak kecil itu diajari melacak pencuri di
desanya. Beberapa kali terjadi pencurian, dapat dilacak oleh anjing
tersebut. Ternyata, pencuri-pencuri yang tertangkap berasal dari luar
kerajaan Ratu Sharma.
Kama juga telah mendengar sayembara tersebut. Maka, dengan diiringi
anjingnya, ia berangkat ke istana dan menghadap Sang Ratu.
Dengan takzim Kama berkata, ”Mohon ampun Baginda Ratu, izinkanlah hamba
mengikuti sayembara. Hamba ingin membantu Sang Ratu untuk menemukan kembali
pundi yang hilang.”
”Wahai pemuda, bagaimana engkau dapat menemukan kembali pundi yang hilang
itu?” tanya Ratu.
”Hamba akan dibantu oleh anjing hamba ini, Baginda Ratu,” jawab Kama.
Sang Ratu menyetujui dan memperkenankan Kama untuk mencari pundi emas.
KAMA mengajak anjingnya ke tempat ditaruhnya pundi tersebut. Segera saja
anjing itu mengendus-endus tanah, lalu berjalan ke suatu arah. Anjing itu
kemudian dengan cepat berlari ke sebuah tempat, hingga Kama tak dapat
mengikutinya lagi.
Mengherankan, satu jam kemudian anjing itu telah muncul kembali. Di
moncongnya tampak sebuah pundi yang agak berat.
Tentu saja Kama senang dan segera menggiring anjing itu ke tempat Ratu.
Alangkah senangnya Sang Ratu. Namun, tiba-tiba masuklah patih kerajaan dan
berkata kepada Ratu,
”Ampun Baginda Ratu, bukankah Ratu sudah menetapkan bahwa siapa pun yang
berani menyentuh pundi ini akan dijatuhi hukuman, dipotong tangannya atau
dipotong kakinya.”
Akan tetapi, Ratu Sharma yang bijak itu segera berkata, ”Wahai Paman Patih,
aku tak dapat menghukum anjing ini. Anjing ini tidak menyentuh pundi, baik
dengan tangan maupun kakinya, melainkan dengan moncongnya. Jadi aku tak
dapat menghukum anjing ini. Justru aku akan minta tolong anjing ini untuk
melacak siapakah sebenarnya pencuri pundi ini. Bukankah ia sanggup, Kama?”
kata Ratu sambil menoleh kepada Kama.
MENDADAK sang patih tampak merah mukanya. Ia hendak berkata lagi, tetapi
didahului Kama yang menyahut,
”Anjing ini sanggup, Baginda Ratu. Tetapi, hamba mohon disertai kawalan
prajurit.”
Sang Patih tampak semakin gelisah. Ia hendak mengucapkan sesuatu, tetapi
mulutnya tak sanggup lagi untuk berkata-kata.
Akhirnya anjing milik Kama berjalan ke suatu tempat yang tak jauh dari
istana.
Alangkah terkejutnya para pengawal yang mengiringi anjing itu. Ternyata,
anjing itu berhenti di depan rumah sang patih dan menggonggong keras-keras.
Pengawal segera memasuki rumah sang patih dan melakukan penyelidikan.
KEMUDIAN, pengawal segera melaporkan hal itu kepada Ratu.
Ratu memanggil Sang Patih. Dengan penuh kewibawaan, Sang Ratu meyakinkan
hadirin bahwa yang mencuri pundi itu adalah patihnya sendiri. Apalagi
setelah seorang pengawal mengatakan bahwa terdapat kerusakan kasur di dalam
kamar Sang Patih. Si anjing menemukan pundi itu disembunyikan di bawah
kasur.
Dengan tubuh lunglai, Sang Patih segera diikat kedua tangannya dan digiring
ke tempat ia akan menjalani hukuman.
dari milis motivasi
Bagi Kerabat Imelda yang ingin mendapatkan kisah-kisah yang di on-airkan dalam Inspirasi Pagi Imelda FM, silahkan untuk mengunjungi website kami di www.radioimeldafm.com .Adapun blog Inspirasi Pagi ini tidak akan mengupdate lagi kisah-kisah Inspirasi Pagi. Thanks for visiting our blog! #muchLove :)
Tuesday, August 31, 2010
Monday, August 30, 2010
Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putera nya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu-satu nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu berkata: “Wahai Pak Tani, sungguh malang nasibmu!”.
Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …” Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni “koleksi” kuda-kuda yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang-pedagang kuda segera menawar kuda-kuda tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.
Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: “Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!”. Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …” Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.
Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: “Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!”. Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …” Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu. Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.
Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: “Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!”. Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …”
Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai “kesialan”, barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju “keberuntungan” . Maka orang-orang seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk “menghakimi” kejadian dengan label-label “beruntung”, “sial”, dan sebagainya.
Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu “kesialan”, manakala ternyata status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain.
Maka berhentilah menghakimi apa –apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya . . . .yang selama ini kita sebut dengan “kesialan” , “musibah ” dll , karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu...
Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …” Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni “koleksi” kuda-kuda yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang-pedagang kuda segera menawar kuda-kuda tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.
Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: “Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!”. Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …” Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.
Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu berkata: “Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!”. Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …” Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu. Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.
Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: “Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!”. Pak tani hanya menjawab, “Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …”
Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai “kesialan”, barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju “keberuntungan” . Maka orang-orang seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk “menghakimi” kejadian dengan label-label “beruntung”, “sial”, dan sebagainya.
Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu “kesialan”, manakala ternyata status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain.
Maka berhentilah menghakimi apa –apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya . . . .yang selama ini kita sebut dengan “kesialan” , “musibah ” dll , karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu...
Friday, August 27, 2010
Kemudahan
Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. “Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?” ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.
“Anakku,” ucap sang induk kemudian. “Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
“Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.
“Blarrr!!!” suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.
“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang.
Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”
**
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.
Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.
Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan...
dari milis motivasi
“Anakku,” ucap sang induk kemudian. “Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik.” jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. “Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?” tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.
“Anakku. Itu cuma angin,” ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. “Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!” tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.
“Blarrr!!!” suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. “Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!” ucapnya sambil terus memejamkan mata.
“Sabar, anakku!” ucapnya sambil terus membelai. “Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang,” ungkap sang induk katak begitu tenang.
Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, “Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!”
**
Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.
Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.
Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan...
dari milis motivasi
Jangan Gegabah
Pada suatu hari, ada dua orang yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. Dengan segera, keduanya pun mencari lahan untuk membangun. Orang yang pertama adalah orang yang bijak dan ia membeli lahan di atas batu karang. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun rumahnya. Orang yang kedua adalah orang yang bebal dan ia membeli lahan di atas pasir. Dengan waktu cepat, ia sudah selesai membangun rumahnya.
Si orang bebal pun melintasi lahan orang bijak dimana ia masih bersusah payah membangun rumahnya. Kata si orang bebal kepada orang bijak, “Betapa bodohnya kamu, membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya.” Si orang bijak tidak berkata apa-apa dan terus membangun.
Beberapa tahun kemudian, rumah orang bijak pun selesai dibangun. Rumah itu berdiri dengan kokoh di atas fondasi batu karang. Tak lama setelah itu, datanglah hujan badai yang besar dengan angin yang berhembus dengan kencang dan menghantam rumah tersebut. Tetapi rumah si orang bijak tetap berdiri dengan kokoh karena dibangun di atas fondasi batu karang yang kuat.
Hujan angin badai yang sama pun menghantam rumah orang bebal di atas pasir dan karena fondasinya yang kurang kuat di atas pasir, maka rumah itu pun segera runtuh dan si orang bebal kehilangan seluruh rumah dan harta bendanya.
Si orang bebal pun menyesali kegabahannya dalam membangun rumah. Ia berkata, “Seaindainya aku tidak terburu-buru dan gegabah dalam membangun rumah, mungkin rumahku masih berdiri kokoh seperti rumah si orang bijak di atas batu karang.”
Oleh karena itu, jangan terburu-buru dan gegabah dalam merencanakan sesuatu. Apapun yang dibangun dengan fondasi yang kuat akan bisa bertahan melawan berbagai macam kesusahan dan kesulitan....
oleh Yudhi Bravianto
dari milis motivasi
Si orang bebal pun melintasi lahan orang bijak dimana ia masih bersusah payah membangun rumahnya. Kata si orang bebal kepada orang bijak, “Betapa bodohnya kamu, membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya.” Si orang bijak tidak berkata apa-apa dan terus membangun.
Beberapa tahun kemudian, rumah orang bijak pun selesai dibangun. Rumah itu berdiri dengan kokoh di atas fondasi batu karang. Tak lama setelah itu, datanglah hujan badai yang besar dengan angin yang berhembus dengan kencang dan menghantam rumah tersebut. Tetapi rumah si orang bijak tetap berdiri dengan kokoh karena dibangun di atas fondasi batu karang yang kuat.
Hujan angin badai yang sama pun menghantam rumah orang bebal di atas pasir dan karena fondasinya yang kurang kuat di atas pasir, maka rumah itu pun segera runtuh dan si orang bebal kehilangan seluruh rumah dan harta bendanya.
Si orang bebal pun menyesali kegabahannya dalam membangun rumah. Ia berkata, “Seaindainya aku tidak terburu-buru dan gegabah dalam membangun rumah, mungkin rumahku masih berdiri kokoh seperti rumah si orang bijak di atas batu karang.”
Oleh karena itu, jangan terburu-buru dan gegabah dalam merencanakan sesuatu. Apapun yang dibangun dengan fondasi yang kuat akan bisa bertahan melawan berbagai macam kesusahan dan kesulitan....
oleh Yudhi Bravianto
dari milis motivasi
Tuesday, August 24, 2010
Masihkah kita peduli?
Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat. Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa kepada Tuhan. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut.
Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong. Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal.
Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.
Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan. Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, “Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?”
“Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki ke satu ini. “Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa.”
“Kau salah!” suara itu membentak membahana. “Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”
“Katakan padaku,” tanya lelaki ke satu itu. “Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?” “Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!”
KI/ Kesombongan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya harapan dan doa-doa kita yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang tidak mengorbankan sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain.....
Doa pertama yang mereka panjatkan. Mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong. Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal.
Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.
Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima pemberian Tuhan karena doa-doanya tak terkabulkan. Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, “Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?”
“Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki ke satu ini. “Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka, ia tak pantas mendapatkan apa-apa.”
“Kau salah!” suara itu membentak membahana. “Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”
“Katakan padaku,” tanya lelaki ke satu itu. “Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?” “Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!”
KI/ Kesombongan macam apakah yang membuat kita menganggap bahwa hanya harapan dan doa-doa kita yang terkabulkan? Betapa banyak orang yang tidak mengorbankan sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain.....
Kesetiaan
“Namaku Linda & aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat & mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.
Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”
dari milis motivasi
Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi & ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan & kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk kedalam ruangan & saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan & kini mereka telah menikah selama 40 tahun & memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah & memberikan mereka dua orang cucu.
Mereka bahagia & selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih & kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.
Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku & selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.
Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi & menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, & dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.
Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, & ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua & jelek sekali”.
Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan & kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?” Aku menggeleng & ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”
dari milis motivasi
Saturday, August 21, 2010
Incredible Me
Suatu kali, disiang yang terik, disaat ketiganya sedang bekerja melintaslah seorang tua lalu bertanya kepada salah seorang diantara mereka.
"Apa yang sedang kau kerjakan ?"
pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikitpun, menjawab ketus orang tua itu dengan suara lantang.
"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan dibawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli dengan upah juga seorang kuli !! Apakah itu cukup memuaskan hatimu ?!".
Mendengar jawaban Si Kuli Bangunan, orang tua itupun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua.
"Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?".
Pekerja bangunan yang kedua menoleh. Wajahnya ramah, meskipun keraguan nampak jelas disana.
"Pak tua, sejujurnya aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak, beberapa orang yang lain mengatakan ini adalah sebuah gudang raksasa, tetapi ada juga yang mengatakan yang sedang kami bangun ini adalah sebuah museum. Entahlah yang mana diantara mereka yang benar…", jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.
Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itupun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu bertanya kepadanya.
"Anakku, beritahulah aku apa sebenarnya yang sedang kalian kerjakan..".
Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak dan dengan wajah berseri-seri pun berkata.
"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiripun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !", jelas pemuda itu dengan berapi-api.
Mendengar jawaban pekerja yang ketiga, orang tua itupun terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu. Ketiga pekerja bangunan itu adalah pekerja bangunan biasa, namun masing-masing memiliki pandangan berbeda dengan pekerjaan mereka.
Kerabat imelda, Begitu juga yang sering terjadi dengan hidup ini. Setiap orang punya pandangannya masing-masing mengenai siapa mereka, mengapa dan apa yang mereka lakukan dalam hidup ini. Sebagian menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu acuh tak acuh, dan tampak tidak terlalu menghargai kehadiran dirinya dalam hidup.
Sebagian lagi, karena sesuatu dan lain hal tidak mempunyai gambaran yang jelas akan siapa dan apa yang akan mereka kerjakan dalam hidup ini. Namun beruntung, ada orang-orang yang memiliki pandangan dan keyakinan yang begitu jelas akan siapa mereka, akan apa yang akan mereka kerjakan dalam hidup ini, tentang misi atau tugas yang TUHAN ingin mereka lakukan dalam hidup ini.
dari milis motivasi
"Apa yang sedang kau kerjakan ?"
pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikitpun, menjawab ketus orang tua itu dengan suara lantang.
"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan dibawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli dengan upah juga seorang kuli !! Apakah itu cukup memuaskan hatimu ?!".
Mendengar jawaban Si Kuli Bangunan, orang tua itupun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua.
"Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?".
Pekerja bangunan yang kedua menoleh. Wajahnya ramah, meskipun keraguan nampak jelas disana.
"Pak tua, sejujurnya aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak, beberapa orang yang lain mengatakan ini adalah sebuah gudang raksasa, tetapi ada juga yang mengatakan yang sedang kami bangun ini adalah sebuah museum. Entahlah yang mana diantara mereka yang benar…", jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.
Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itupun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu bertanya kepadanya.
"Anakku, beritahulah aku apa sebenarnya yang sedang kalian kerjakan..".
Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak dan dengan wajah berseri-seri pun berkata.
"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiripun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !", jelas pemuda itu dengan berapi-api.
Mendengar jawaban pekerja yang ketiga, orang tua itupun terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu. Ketiga pekerja bangunan itu adalah pekerja bangunan biasa, namun masing-masing memiliki pandangan berbeda dengan pekerjaan mereka.
Kerabat imelda, Begitu juga yang sering terjadi dengan hidup ini. Setiap orang punya pandangannya masing-masing mengenai siapa mereka, mengapa dan apa yang mereka lakukan dalam hidup ini. Sebagian menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu acuh tak acuh, dan tampak tidak terlalu menghargai kehadiran dirinya dalam hidup.
Sebagian lagi, karena sesuatu dan lain hal tidak mempunyai gambaran yang jelas akan siapa dan apa yang akan mereka kerjakan dalam hidup ini. Namun beruntung, ada orang-orang yang memiliki pandangan dan keyakinan yang begitu jelas akan siapa mereka, akan apa yang akan mereka kerjakan dalam hidup ini, tentang misi atau tugas yang TUHAN ingin mereka lakukan dalam hidup ini.
dari milis motivasi
Friday, August 20, 2010
Wanita
Seorang lelaki bertanya pd Tuhannya, Tuhan kenapa wanita itu suka menangis?
Tuhan menjawab, karena dia seorg Wanita !
Aku ciptakan ia sebagai makhluk yg sangat istimewa, aku kuatkan bahunya utk menjaga putra/i nya kelak. Aku kuatkan hatinya utk memberi rasa aman, aku kuatkan rahimnya utk menyimpan benih manusia. Aku teguhkan pribadinya utk terus berjuang saat org lain menyerah. Aku beri dia rasa sensitif utk mencintai putra/inya kelak dlm keadaan apapun.Aku kuatkan batinnya utk tetap menyanyangi meski disakiti oleh org2 d sekitarnya,putra/i nya atau suami nya sekalipun.Aku beri dia kekuatan utk mendorong seorg lelaki mau belajar dari kesalahan.Aku beri dia keindahan utk melindungi batin suaminya kelak.
Wanita itu adalah, makhluk yg sangat kuat, jika suatu saat kaumelihatnya menangis, itu krn aku beri dia air mata yg bisa digunakansewkt2 utk membasuh luka batinnya sekaligus utk memberinya kekuatanbaru,,dan aku menciptakanmu sebagai seorang lelaki utk menjaganya,bknutk menyakitinya.
dsri milis motivasi
Tuesday, August 17, 2010
Kalimat Motivasi Di Pagi Hari
Saya Berharga.
Saya berharga di mata saya dan orang lain, saya adalah orang berharga dengan banyak potensi dan kemampuan.
Saya mempunyai banyak kekurangan dan memilih menghargai diri saya berikut segala kekurangannya.
Hari ini adalah hidup baru.
Sebagai orang yang berharga di mata Tuhan, diri sendiri dan orang lain,
segala kekhawatiran, keraguan,dan berbagai hal negatif dalam diri saya...
sudah BERLALU.
Saya orang yang penuh antusias.
Antusiasme saya menular kepada orang lain.
Saya bahagia.
Saya berbahagia dan munyukai kehidupan yang baik.
Meskipun menghadapi tantangan dan badai kehidupan.
Tidak ada orang sempurna.
Saya menerima segala kekurangan saya.
Saya memperbaiki apa yang bisa.
Saya perbaiki dan menerima apa yang ada diluar kontrol saya.
Saya menerima diri saya apa adanya.
Saya orang berguna.
Terlepas dari apapun perkataan orang tentang saya, Tuhan menciptakan saya dengan sangat mengagumkan.
Oleh karena itu saya tidak frustasi untuk sekedar mendapat pengakuan dari orang lain.
dari milis motivasi
Saya berharga di mata saya dan orang lain, saya adalah orang berharga dengan banyak potensi dan kemampuan.
Saya mempunyai banyak kekurangan dan memilih menghargai diri saya berikut segala kekurangannya.
Hari ini adalah hidup baru.
Sebagai orang yang berharga di mata Tuhan, diri sendiri dan orang lain,
segala kekhawatiran, keraguan,dan berbagai hal negatif dalam diri saya...
sudah BERLALU.
Saya orang yang penuh antusias.
Antusiasme saya menular kepada orang lain.
Saya bahagia.
Saya berbahagia dan munyukai kehidupan yang baik.
Meskipun menghadapi tantangan dan badai kehidupan.
Tidak ada orang sempurna.
Saya menerima segala kekurangan saya.
Saya memperbaiki apa yang bisa.
Saya perbaiki dan menerima apa yang ada diluar kontrol saya.
Saya menerima diri saya apa adanya.
Saya orang berguna.
Terlepas dari apapun perkataan orang tentang saya, Tuhan menciptakan saya dengan sangat mengagumkan.
Oleh karena itu saya tidak frustasi untuk sekedar mendapat pengakuan dari orang lain.
dari milis motivasi
Saat SENANG kita tidak pernah bertanya pada TUHAN, tapi saat SUSAH dan tertimpa Masalah, kita SELALU Bertanya : "MENGAPA AKU ??"
ARTHUR ASHE adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975). Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi Bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh, ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima. Seorang penggemarnya menulis surat kepadanya, "Mengapa TUHAN memilihmu untuk menderita penyakit itu?" ASHE menjawab, "Di Dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis, Diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis Profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5000 mencapai turnamen Grandslam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon, empat orang di Semifinal, dua orang berlaga di Final. Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada TUHAN, "Mengapa saya?" Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada TUHAN, "Mengapa saya?"
Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini : Kesuksesan, Karier yang mulus, Kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya : Penyakit, Kesulitan, Kegagalan, kita menganggap TUHAN tidak Adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat TUHAN.. Tetapi ARTHUR ASHE tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan Hidup Beriman : Tetap teguh dalam Pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.
Ketika menerima sesuatu yang Buruk, Ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang Baik.
dari milis motivasi
Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini : Kesuksesan, Karier yang mulus, Kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya : Penyakit, Kesulitan, Kegagalan, kita menganggap TUHAN tidak Adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat TUHAN.. Tetapi ARTHUR ASHE tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan Hidup Beriman : Tetap teguh dalam Pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.
Ketika menerima sesuatu yang Buruk, Ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang Baik.
dari milis motivasi
Baik, Benar dan Berguna
RABU pagi. Jam belum menunjukkan pukul delapan. Dari sudut pantry sebuah kantor terdengarlah percakapan seperti ini:
"Pak, sudah dengar cerita si Rifka?"
"Belum," kata pria setengah baya yang tengah asyik menyeduh kopi. Sebut saja Pak Bagus namanya.
"Nah, ada yang menarik nih untuk diceritakan."
"Sebentar, sebentar."
Lelaki itu memotong. Tampaknya dia paham betul arah cerita dari rekan kerjanya itu.
"Sebelum kamu cerita, saya mau tanya dulu soal tiga hal. Tolong dijawab dengan jujur."
Dia pun mengajukan syarat.
Si lawan bicaranya tersenyum. Lalu mengambil cangkir, hendak menyeduh teh.
"Pertanyaan pertama, apakah kamu yakin kalau cerita itu benar?"
"Wah, kalau itu saya gak tahu persis. Saya gak bisa memastikan. Ini juga dapat ceritanya dari orang lain, " jawabnya santai.
"Artinya, cerita itu belum tentu benar," katanya. "Sekarang saya lanjut bertanya, apakah cerita tentang Rifka itu soal kebaikannya?"
"Lo, justeru sebaliknya saya pikir," jawabnya. Wajahnya tampak sumringah.
"Artinya justeru keburukannya yang ingin disampaikan?"
"Ya, iyalah," katanya cepat.
"Nah, artinya yang diceritakan malah keburukan orang lain, bukan kebaikannya," kata Pak Bagus sambil tersenyum.
"Sekarang pertanyaan terakhir," Pak Bagus menyeruput sejenak kopi buatannya sendiri, "Apakah cerita si Rifka ini ada manfaatnya, minimal bagi kamu atau saya tentunya?"
"Hm, gak kayaknya," kata pria itu yang mulai bisa menebak ketidaktertarikan Pak Bagus.
"Nah, kalau yang kamu ceritakan itu belum tentu benar, bukan soal kebaikan, malah sebaliknya, dan bahkan tidak berguna, mengapa saya harus mendengar soal itu? Sorry Bro, saya harus segera meeting." Pak Bagus pun berlalu.
Dua jempol sepatutnya ditujukan pada Pak Bagus. Dia begitu tegas terhadap informasi yang teramat menggoda. Padahal Rifka adalah kembang kantor yang begitu cantik, seksi, dan hidupnya penuh dengan cerita yang mengejutkan. Namun, sekali lagi, karena merasa tidak berguna cerita yang dijanjikan rekan sekerjanya, Pak Bagus memilih untuk menutup kuping.
Keberanian dan ketegasan Pak Bagus itulah yang seharusnya ada dalam diri kita. Berani memilah mana informasi yang menguntungkan, di kala serbuan kabar yang masuk tiap hari merupakan suatu godaan yang tidak mudah untuk dielakkan.
Coba perhatikan. Saat kita bangun pagi misalnya, televisi sudah menyiarkan kabar tentang kehidupan pribadi selebritis yang tengah dirundung masalah. Semestinya, kita sudah bisa memutuskan bahwa semua info atau tepatnya gosip itu sama sekali tidak berguna buat kita. Kehidupan pribadi, apalah artinya buat kita. Sesampai di kantor misalnya, kita bertemu dengan orang yang punya perangai persis lawan bicara Pak Bagus.
Meniru Pak Bagus adalah langkah yang paling tepat. Singkirkan hal-hal yang tidak berguna. Tentukan prioritas hidup kita. Hal itu akan membuat kita bijak seperti Pak Bagus dalam menerima informasi yang benar, baik, dan berguna bagi kehidupan kita. Informasi di luar itu semua hanya akan membuang waktu semata dan tidak membuat kita cerdas.
ditulis oleh Sony Wibisono
dari milis motivasi
"Pak, sudah dengar cerita si Rifka?"
"Belum," kata pria setengah baya yang tengah asyik menyeduh kopi. Sebut saja Pak Bagus namanya.
"Nah, ada yang menarik nih untuk diceritakan."
"Sebentar, sebentar."
Lelaki itu memotong. Tampaknya dia paham betul arah cerita dari rekan kerjanya itu.
"Sebelum kamu cerita, saya mau tanya dulu soal tiga hal. Tolong dijawab dengan jujur."
Dia pun mengajukan syarat.
Si lawan bicaranya tersenyum. Lalu mengambil cangkir, hendak menyeduh teh.
"Pertanyaan pertama, apakah kamu yakin kalau cerita itu benar?"
"Wah, kalau itu saya gak tahu persis. Saya gak bisa memastikan. Ini juga dapat ceritanya dari orang lain, " jawabnya santai.
"Artinya, cerita itu belum tentu benar," katanya. "Sekarang saya lanjut bertanya, apakah cerita tentang Rifka itu soal kebaikannya?"
"Lo, justeru sebaliknya saya pikir," jawabnya. Wajahnya tampak sumringah.
"Artinya justeru keburukannya yang ingin disampaikan?"
"Ya, iyalah," katanya cepat.
"Nah, artinya yang diceritakan malah keburukan orang lain, bukan kebaikannya," kata Pak Bagus sambil tersenyum.
"Sekarang pertanyaan terakhir," Pak Bagus menyeruput sejenak kopi buatannya sendiri, "Apakah cerita si Rifka ini ada manfaatnya, minimal bagi kamu atau saya tentunya?"
"Hm, gak kayaknya," kata pria itu yang mulai bisa menebak ketidaktertarikan Pak Bagus.
"Nah, kalau yang kamu ceritakan itu belum tentu benar, bukan soal kebaikan, malah sebaliknya, dan bahkan tidak berguna, mengapa saya harus mendengar soal itu? Sorry Bro, saya harus segera meeting." Pak Bagus pun berlalu.
Dua jempol sepatutnya ditujukan pada Pak Bagus. Dia begitu tegas terhadap informasi yang teramat menggoda. Padahal Rifka adalah kembang kantor yang begitu cantik, seksi, dan hidupnya penuh dengan cerita yang mengejutkan. Namun, sekali lagi, karena merasa tidak berguna cerita yang dijanjikan rekan sekerjanya, Pak Bagus memilih untuk menutup kuping.
Keberanian dan ketegasan Pak Bagus itulah yang seharusnya ada dalam diri kita. Berani memilah mana informasi yang menguntungkan, di kala serbuan kabar yang masuk tiap hari merupakan suatu godaan yang tidak mudah untuk dielakkan.
Coba perhatikan. Saat kita bangun pagi misalnya, televisi sudah menyiarkan kabar tentang kehidupan pribadi selebritis yang tengah dirundung masalah. Semestinya, kita sudah bisa memutuskan bahwa semua info atau tepatnya gosip itu sama sekali tidak berguna buat kita. Kehidupan pribadi, apalah artinya buat kita. Sesampai di kantor misalnya, kita bertemu dengan orang yang punya perangai persis lawan bicara Pak Bagus.
Meniru Pak Bagus adalah langkah yang paling tepat. Singkirkan hal-hal yang tidak berguna. Tentukan prioritas hidup kita. Hal itu akan membuat kita bijak seperti Pak Bagus dalam menerima informasi yang benar, baik, dan berguna bagi kehidupan kita. Informasi di luar itu semua hanya akan membuang waktu semata dan tidak membuat kita cerdas.
ditulis oleh Sony Wibisono
dari milis motivasi
Sunday, August 15, 2010
Bersyukurlah
Memiliki RASA SYUKUR merupakan kualitas hati yang penting,
BERSYUKURLAH kepada-Nya, kita masih dapat menikmati keindahan pagi hari ini,
Kita masih diberi kesempatan melakukan ibadah puasa di hari yang ke-empat ini,
Kita masih diberi kesempatan melakukan kebaikan-kebaikan di bulan ibadah yang penuh berkah ini,
Dan berbagai kenikmatan lainnya………..
Memenuhi hati dengan RASA SYUKUR menjadikan kita senantiasa diliputi rasa DAMAI, TENTRAM dan BAHAGIA.
Penuhi hati dengan rasa syukur dan semuanya akan menjadi berkah bagi kita.
oleh Eko Jalu Santoso
dari milis motivasi
BERSYUKURLAH kepada-Nya, kita masih dapat menikmati keindahan pagi hari ini,
Kita masih diberi kesempatan melakukan ibadah puasa di hari yang ke-empat ini,
Kita masih diberi kesempatan melakukan kebaikan-kebaikan di bulan ibadah yang penuh berkah ini,
Dan berbagai kenikmatan lainnya………..
Memenuhi hati dengan RASA SYUKUR menjadikan kita senantiasa diliputi rasa DAMAI, TENTRAM dan BAHAGIA.
Penuhi hati dengan rasa syukur dan semuanya akan menjadi berkah bagi kita.
oleh Eko Jalu Santoso
dari milis motivasi
Friday, August 13, 2010
Puasa Meruntuhkan Derita
Apa yang membuat kita menderita dalam hidup ini?
Penderitaan itu hadir ketika keinginan kita tidak terwujud. Semakin kuat keinginan kita atau semakin kuat ambisi kita mencapai sesuatu, dan hal itu tidak tercapai, maka semakin membuat kita menderita. Di dalam puasa kita diajarkan agar mampu menerima dan mensyukuri apapun yang diberikan oleh Allah. Karena bila kita sangat bernafsu dan cenderung meminta lebih, tanpa disadari kita terjangkit penyakit virus kerakusan.
Bila virus rakus menyebar, maka kita akan merasa dengki bila ada orang lain mendapatkan rizki yang berlimpah. Dan ujung-ujungnya kita selalu cemas dan was-was jika setiap hasil yang kita dapatkan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan kita.
Puasa berarti kita menanamkan rasa syukur di dalam hati kita. Bila hati diselubungi dengan rasa syukur, syukur itu akan menaungi semua ruang dihati kita sehingga memunculkan kelapangan dan optimisme. Bahkan kita mampu untuk berbagi sesama dan dengan demikian berarti puasa kita mampu meruntuhkan tembok derita dengan senantiasa mensyukuri apapun yang Allah berikan pada diri kita.
Kerbat Imelda, mari kita jadikan puasa ramadhan kita pada hari ini sebagai moment meruntuhkan tembok derita yang ada pada diri kita, yaitu dengan bersyukur. Seseorang dapat menderita sepanjang hidupnya bila dirinya dikuasai oleh rakus, dengki dan cemas, maka lawanlah dengan rasa syukur. Rasa syukur diekspresikan dengan mengucapkan terima kasih dan mengucap alhamdulillah ketika kita mendapatkan nikmat, dan puncak ekspresi syukur yang paling nyata adalah berbagi.
Alangkah indahnya Ramadhan hari ini bila kita mampu berbagi untuk sesama.
ditulis oleh Muhamad Syafii
dari milis motivasi
Penderitaan itu hadir ketika keinginan kita tidak terwujud. Semakin kuat keinginan kita atau semakin kuat ambisi kita mencapai sesuatu, dan hal itu tidak tercapai, maka semakin membuat kita menderita. Di dalam puasa kita diajarkan agar mampu menerima dan mensyukuri apapun yang diberikan oleh Allah. Karena bila kita sangat bernafsu dan cenderung meminta lebih, tanpa disadari kita terjangkit penyakit virus kerakusan.
Bila virus rakus menyebar, maka kita akan merasa dengki bila ada orang lain mendapatkan rizki yang berlimpah. Dan ujung-ujungnya kita selalu cemas dan was-was jika setiap hasil yang kita dapatkan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan kita.
Puasa berarti kita menanamkan rasa syukur di dalam hati kita. Bila hati diselubungi dengan rasa syukur, syukur itu akan menaungi semua ruang dihati kita sehingga memunculkan kelapangan dan optimisme. Bahkan kita mampu untuk berbagi sesama dan dengan demikian berarti puasa kita mampu meruntuhkan tembok derita dengan senantiasa mensyukuri apapun yang Allah berikan pada diri kita.
Kerbat Imelda, mari kita jadikan puasa ramadhan kita pada hari ini sebagai moment meruntuhkan tembok derita yang ada pada diri kita, yaitu dengan bersyukur. Seseorang dapat menderita sepanjang hidupnya bila dirinya dikuasai oleh rakus, dengki dan cemas, maka lawanlah dengan rasa syukur. Rasa syukur diekspresikan dengan mengucapkan terima kasih dan mengucap alhamdulillah ketika kita mendapatkan nikmat, dan puncak ekspresi syukur yang paling nyata adalah berbagi.
Alangkah indahnya Ramadhan hari ini bila kita mampu berbagi untuk sesama.
ditulis oleh Muhamad Syafii
dari milis motivasi
Wednesday, August 11, 2010
Sejajar Itu Indah
Menurut Cheryl Reimold, seorang ahli mengenai bahasa tubuh mengatakan, “Bila
Anda berdiri ketika berbicara dengan orang yang sedang duduk, maka Anda
menang tinggi, dan bahkan merasa lebih berkuasa sesaat. Namun, bila Anda
menghadapi orang itu dalam kesejajaran, duduk atau berdiri, maka Anda akan
lebih berkemungkinan menjalin komunikasi yang baik.“
Ini ada cerita menarik tentang kesejajaran. Suatu ketika, Pangeran Albert
bertengkar dengan isterinya, Ratu Vicoria. Albert mengalah, kemudian menuju
kamarnya. Ratu Victoria kemudian menyusulnya dan mendapati pintu terkunci.
Ia kemudian mengetuk pintu dengan keras.
Dari dalam kamar, Albert bertanya, “Siapa itu?”
”Ratu Inggris!” jawab Ratu Vicoria. Pintu tetap terkunci.
Victoria kemudian mengetuk pintu lagi.
Albert pun kembali bertanya, ”Siapa itu?”
”Ini aku, isterimu.” jawab Ratu Inggris.
Pintupun kemudian terbuka.
Kesetaraan akan terwujud, saat kita menganggap lawan bicara kita tidak lebih
tinggi atau lebih rendah dari kita. Hal ini dilakukan agar komunikasi
berjalan dengan efektif. Tak sulit. Tak pula butuh biaya. Dengan kelegaan
hati kami memaklumi kesalahan office boy siang itu. Terus terang, tak banyak
uang yang keluar untuk membantu beban Budi saat itu. Budi terlihat lebih
rileks. Senyumpun mengembang. Saya tahu bukan uang yang masuk ke kantong
celananya, namun sikap merasa diperhatikan yang membuatnya merasa dianggap
setara. Diwongke, istilahnya. Selanjutnya, langkah Budi pun terlihat lebih
ringan.
Begitulah, komunikasi tak hanya efektif, tapi juga terlihat indah, bila kita
mampu mensejajarkan diri kita dengan orang lain. Ya, sejajar itu indah.
oleh : Sonny Wibisono
dari milis motivasi
Anda berdiri ketika berbicara dengan orang yang sedang duduk, maka Anda
menang tinggi, dan bahkan merasa lebih berkuasa sesaat. Namun, bila Anda
menghadapi orang itu dalam kesejajaran, duduk atau berdiri, maka Anda akan
lebih berkemungkinan menjalin komunikasi yang baik.“
Ini ada cerita menarik tentang kesejajaran. Suatu ketika, Pangeran Albert
bertengkar dengan isterinya, Ratu Vicoria. Albert mengalah, kemudian menuju
kamarnya. Ratu Victoria kemudian menyusulnya dan mendapati pintu terkunci.
Ia kemudian mengetuk pintu dengan keras.
Dari dalam kamar, Albert bertanya, “Siapa itu?”
”Ratu Inggris!” jawab Ratu Vicoria. Pintu tetap terkunci.
Victoria kemudian mengetuk pintu lagi.
Albert pun kembali bertanya, ”Siapa itu?”
”Ini aku, isterimu.” jawab Ratu Inggris.
Pintupun kemudian terbuka.
Kesetaraan akan terwujud, saat kita menganggap lawan bicara kita tidak lebih
tinggi atau lebih rendah dari kita. Hal ini dilakukan agar komunikasi
berjalan dengan efektif. Tak sulit. Tak pula butuh biaya. Dengan kelegaan
hati kami memaklumi kesalahan office boy siang itu. Terus terang, tak banyak
uang yang keluar untuk membantu beban Budi saat itu. Budi terlihat lebih
rileks. Senyumpun mengembang. Saya tahu bukan uang yang masuk ke kantong
celananya, namun sikap merasa diperhatikan yang membuatnya merasa dianggap
setara. Diwongke, istilahnya. Selanjutnya, langkah Budi pun terlihat lebih
ringan.
Begitulah, komunikasi tak hanya efektif, tapi juga terlihat indah, bila kita
mampu mensejajarkan diri kita dengan orang lain. Ya, sejajar itu indah.
oleh : Sonny Wibisono
dari milis motivasi
Tuesday, August 10, 2010
Kekuatan Berpikir positif
Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak
ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk
datang ke kantornya.
“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.
“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah
kehilangan hidup ini.
Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum
penuh simpati.
“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat
di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu
menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan,
ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam
kesedihan.
“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”
“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.
“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku! “
“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.
“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat
mencintai”. Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”
“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”
“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam
penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.Setelah beberapa
pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud
Norman dan tertawa pada diri sendiri.
“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir
dengan cara seperti itu,” katanya.
Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan.
Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran,
duniapun akan terjungkir balik…….
Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif…..
Norman Vincent Peale
Penulis buku The Power of Positive Thinking
dari milis motivasi
ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk
datang ke kantornya.
“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.
“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah
kehilangan hidup ini.
Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum
penuh simpati.
“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat
di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu
menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan,
ia menulis apa-apa yang masih tersisa.
“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam
kesedihan.
“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”
“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.
“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku! “
“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.
“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat
mencintai”. Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”
“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”
“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam
penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.Setelah beberapa
pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud
Norman dan tertawa pada diri sendiri.
“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir
dengan cara seperti itu,” katanya.
Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan.
Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran,
duniapun akan terjungkir balik…….
Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif…..
Norman Vincent Peale
Penulis buku The Power of Positive Thinking
dari milis motivasi
Letakan Gelasnya
Seorang guru memulai kelasnya sambil memegang segelas air. "Menurut kalian,barapa berat gelas ini?"
"Lima puluh gram? Seratus gram? Para siswa menebak.
"Saya tidak tahu berapa berat gelas ini, kecuali kalau saya benar-benar menimbangnya" kata sang guru. "Tapi pertanyaan sesungguhnya adalah, 'Apa yang akan terjadi jika saya mengangkatnya seperti ini selama beberapa menit?
"Ya tidak terjadi apa-apa laaah!"
"Apa yang akan terjadi jika saya mengangkatnya seperti ini selama satu jam?"
"Pegal pak!"
"Benar. Bagaimana jika saya memegangnya seharian ini?"
"Lengan bapak pasti akan mati rasa. Bapak pasti akan stres berat dan mengalami kelumpuhan otot, lalu harus pergi ke rumah sakit pastinya," jawab siswa lain memberanikan diri, sambil setengah tertawa.
"Bagus. Tapi selama itu terjadi, akankah berat gelas mengalami perubahan?"
"Tidak".
"Lalu apa yang akan menyebabkan lengan ini sakit dan ototku kram?"
Para siswa terdiam. Bingung.
"Bapak harus meletakkan gelas itu". seorang siswa mencoba-coba.
"Tepat! Masalah dalam hidup kita ya seperti itu juga. Coba simpan selama beberapa menit saja di kepala kalian, maka tidak terjadi apa-apa. Tapi coba kalian simpan untuk waktu lama, maka kalian akan mulai sakit kepala.
Simpan lebih lama lagi, maka kalian bisa jadi akan lumpuh".
Masalah hidup adalah ujian dari TUHAN dan tidak ada kemudahan serta kekuatan untuk menyelesaikannya selain dari TUHAN saja. Kalau kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan semua tantangan dengan kemampuan otak kita sendiri, maka kita akan "lumpuh".
dari milis motivasi
"Lima puluh gram? Seratus gram? Para siswa menebak.
"Saya tidak tahu berapa berat gelas ini, kecuali kalau saya benar-benar menimbangnya" kata sang guru. "Tapi pertanyaan sesungguhnya adalah, 'Apa yang akan terjadi jika saya mengangkatnya seperti ini selama beberapa menit?
"Ya tidak terjadi apa-apa laaah!"
"Apa yang akan terjadi jika saya mengangkatnya seperti ini selama satu jam?"
"Pegal pak!"
"Benar. Bagaimana jika saya memegangnya seharian ini?"
"Lengan bapak pasti akan mati rasa. Bapak pasti akan stres berat dan mengalami kelumpuhan otot, lalu harus pergi ke rumah sakit pastinya," jawab siswa lain memberanikan diri, sambil setengah tertawa.
"Bagus. Tapi selama itu terjadi, akankah berat gelas mengalami perubahan?"
"Tidak".
"Lalu apa yang akan menyebabkan lengan ini sakit dan ototku kram?"
Para siswa terdiam. Bingung.
"Bapak harus meletakkan gelas itu". seorang siswa mencoba-coba.
"Tepat! Masalah dalam hidup kita ya seperti itu juga. Coba simpan selama beberapa menit saja di kepala kalian, maka tidak terjadi apa-apa. Tapi coba kalian simpan untuk waktu lama, maka kalian akan mulai sakit kepala.
Simpan lebih lama lagi, maka kalian bisa jadi akan lumpuh".
Masalah hidup adalah ujian dari TUHAN dan tidak ada kemudahan serta kekuatan untuk menyelesaikannya selain dari TUHAN saja. Kalau kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan semua tantangan dengan kemampuan otak kita sendiri, maka kita akan "lumpuh".
dari milis motivasi
Friday, August 06, 2010
Universitas Kehidupan
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menangis …
Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk tersenyum.
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu mengeluh …
Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk bersyukur.
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menyerah …
Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa Kamu akan Berjaya, sebab
Ketika kerjamu tidak dihargai,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting,
Maka saat itu Kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika Kamu harus lelah & kecewa,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika Kamu merasa sepi & sendiri,
Maka saat itu Kamu sedang belajar KETANGGUHAN.
Ketika Kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu Kamu tanggung,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN
Dunia ini terlalu hina untuk membuat Kamu menangis
… Terlalu murah untuk membuat Kamu bersedih,
… Terlalu lemah untuk membuat Kamu putus asa
Tersenyumlah …
Karena Kamu mendapat kesempatan & sedang menimba ilmu diuniversitas kehidupan.
dari milis motivasi
Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk tersenyum.
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu mengeluh …
Tunjukkanlah bahwa Kamu punya 1001 alasan untuk bersyukur.
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat Kamu menyerah …
Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa Kamu akan Berjaya, sebab
Ketika kerjamu tidak dihargai,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting,
Maka saat itu Kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika Kamu harus lelah & kecewa,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika Kamu merasa sepi & sendiri,
Maka saat itu Kamu sedang belajar KETANGGUHAN.
Ketika Kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu Kamu tanggung,
Maka saat itu Kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN
Dunia ini terlalu hina untuk membuat Kamu menangis
… Terlalu murah untuk membuat Kamu bersedih,
… Terlalu lemah untuk membuat Kamu putus asa
Tersenyumlah …
Karena Kamu mendapat kesempatan & sedang menimba ilmu diuniversitas kehidupan.
dari milis motivasi
Tuesday, August 03, 2010
Sambut dan Syukuri Ramadhan
Jika ada yang bertanya, sudah berapa kali kita berpuasa Ramadhan? Tentu kita bisa menjawabnya dengan mudah. Tapi jika pertanyaan itu diteruskan, apa hasil puasa kita selama ini? Dan puasa pada tahun-tahun ? Pertanyaan ini, biasanya mulut kita serasa tersumbat.
Mengapa? Sebab, dibandingkan dengan hikmah dan fadhilah yang ditawarkan Ramadhan, rasanya terlalu sedikit yang telah kita capai. Revolusi kejiwaan, yang semestinya terjadi setelah kita berpuasa sebulan penuh, hingga puluhan kali Ramadhan itu, ternyata masih belum cukup mampu merevolusi jiwa kita. Yang terjadi justru hanyalah sebuah rutinitas tahunan; siang hari menahan diri dari lapar dan dahaga, selebihnya tidak terjadi apa-apa.
Pertemuan dengan bulan Ramadhan bukanlah pertemuan biasa. Pertemuan itu sangat luar biasa. Tidak semua orang punya kesempatan bertemu dengannya. Ia tidak akan bisa dipaksa hadir jika bukan waktunya. Bahkan, kita juga harus tahu, yang sudah punya kesempatan bertemu sekalipun tidak semuanya siap dengan bekal Islam dan Iman dari-Nya.
Karena itu, sungguh, ini nikmat yang begitu besar dari-Nya. Kita termasuk orang-orang pilihan-Nya yang telah ia beri bekal. Mari kita syukuri pertemuan yang akan segara berlangsung itu. Mari kita sambut Ramadhan sebagaimana seharusnya. Mari, kita raih kemenangan dari pertemuan ini.
Syukur memang tidak cukup di lisan saja, tapi harus kita buktikan, dengan kesungguhan dan totalitas. Agar maksimal, mari kita persiapkan segalanya sejak dini.
dari milis motivasi
Mengapa? Sebab, dibandingkan dengan hikmah dan fadhilah yang ditawarkan Ramadhan, rasanya terlalu sedikit yang telah kita capai. Revolusi kejiwaan, yang semestinya terjadi setelah kita berpuasa sebulan penuh, hingga puluhan kali Ramadhan itu, ternyata masih belum cukup mampu merevolusi jiwa kita. Yang terjadi justru hanyalah sebuah rutinitas tahunan; siang hari menahan diri dari lapar dan dahaga, selebihnya tidak terjadi apa-apa.
Pertemuan dengan bulan Ramadhan bukanlah pertemuan biasa. Pertemuan itu sangat luar biasa. Tidak semua orang punya kesempatan bertemu dengannya. Ia tidak akan bisa dipaksa hadir jika bukan waktunya. Bahkan, kita juga harus tahu, yang sudah punya kesempatan bertemu sekalipun tidak semuanya siap dengan bekal Islam dan Iman dari-Nya.
Karena itu, sungguh, ini nikmat yang begitu besar dari-Nya. Kita termasuk orang-orang pilihan-Nya yang telah ia beri bekal. Mari kita syukuri pertemuan yang akan segara berlangsung itu. Mari kita sambut Ramadhan sebagaimana seharusnya. Mari, kita raih kemenangan dari pertemuan ini.
Syukur memang tidak cukup di lisan saja, tapi harus kita buktikan, dengan kesungguhan dan totalitas. Agar maksimal, mari kita persiapkan segalanya sejak dini.
dari milis motivasi
Ramadhan
Ramadhan, kata yang penuh makna, kata yang sangat indah dan agung bagi orang-orang yang beriman, dan kata selalu menggetarkan dada. Selalu ada gelora rindu tiada terkira, tatkala disebut namanya.
Ramadhan, mengingatkan kita pada 'mata' para muttaqin yang selalu basah mengiringi detik demi detik belaiannya. Ia juga mengingatkan kita pada lisan-lisan yang selalu basah karena senantiasa berzikir, bertasbih, penuh harapan dan permohonan.
Ramadhan, kata yang tiada jenuh diucapkan, kata yang tiada kering didiskusikan, kata yang tak lekang diterjang oleh panas, tak lapuk diguyur oleh hujan, dan kata yang tak sirna diterjang oleh zaman. Ramadhan, kata yang telah menyatukan hati umat ini, merapatkan barisan kaki kita, menguatkan ukhuwah saudara-saudara kita, menyongsong rahmat-Nya, menggapai ampunan-Nya, agar selamat dari 'azab-Nya, Amien ya Rabbal'alamin.
Kini, bulan Ramadhan telah begitu dekat dengan kita, wibawanya begitu terasa, begitu menyentuh, sehingga mampu merajut pundi-pundi kekuatan dalam diri ini, untuk bangkit menyambutnya. Ia adalah bulan yang begitu kita tunggu-tunggu, bulan yang agung lagi penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Ia akan segera hadir dalam hari-hari kita ke depan, menyapa kita dan bersama kita.
Sungguh, bisa bertemu dengan bulan ini saja, rasanya satu nikmat yang tiada terkira dari Allah swt. Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya Syahrashshiyam.
Semoga Ramadhan ini menjadikan kita dalam kelompok “khususul khusus”. Yang tak menyisakan ruang sedikit pun kecuali untuk Allah
dari milis motivasi
Ramadhan, mengingatkan kita pada 'mata' para muttaqin yang selalu basah mengiringi detik demi detik belaiannya. Ia juga mengingatkan kita pada lisan-lisan yang selalu basah karena senantiasa berzikir, bertasbih, penuh harapan dan permohonan.
Ramadhan, kata yang tiada jenuh diucapkan, kata yang tiada kering didiskusikan, kata yang tak lekang diterjang oleh panas, tak lapuk diguyur oleh hujan, dan kata yang tak sirna diterjang oleh zaman. Ramadhan, kata yang telah menyatukan hati umat ini, merapatkan barisan kaki kita, menguatkan ukhuwah saudara-saudara kita, menyongsong rahmat-Nya, menggapai ampunan-Nya, agar selamat dari 'azab-Nya, Amien ya Rabbal'alamin.
Kini, bulan Ramadhan telah begitu dekat dengan kita, wibawanya begitu terasa, begitu menyentuh, sehingga mampu merajut pundi-pundi kekuatan dalam diri ini, untuk bangkit menyambutnya. Ia adalah bulan yang begitu kita tunggu-tunggu, bulan yang agung lagi penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Ia akan segera hadir dalam hari-hari kita ke depan, menyapa kita dan bersama kita.
Sungguh, bisa bertemu dengan bulan ini saja, rasanya satu nikmat yang tiada terkira dari Allah swt. Marhaban ya Ramadhan, Marhaban ya Syahrashshiyam.
Semoga Ramadhan ini menjadikan kita dalam kelompok “khususul khusus”. Yang tak menyisakan ruang sedikit pun kecuali untuk Allah
dari milis motivasi
CIPTA-RASA-KARSA
Cipta adalah kesadaran manusia untuk menyadari adanya Hidup itu sendiri. Dalam Kehidupan Manusia tidak bisa terlepas dari 3 hal yaitu Cipta, Rasa dan Karsa. Melalui kajian ini saya akan coba bahas satu persatu. Daya cipta merupaka anugrah besar yang diberikan kepada Manusia. Dengan adanya unsur Cipta, manusia bisa menyadari adanya ADA . ADA nya kita karena Adanya SANG MAHA ADA yang ABADI dialah ALLAH AR-Rahman AR-Rahim.
Dengan KeberadaanNYA lah, kita diberi Anugrah untuk bisa merasakan. Merasakan semua yang ADA. Rasa, adalah mediator / sarana kita mengenal SANG MAHA KEKAL / SELALU ADA TIDAK BERAWAL DAN BERAKHIR. Semua Manusia tidak pernah lepas dari Rasa.
Coba, anda rasakan (Bukan anda pikirkan ) kenapa anda maaf "kebelakang? " kencing misalnya. Siapa yang menyuruh anda kencing ? Oke secara Ilmiah bisa dikatakan itu proses Biologis dan alami, namun bila anda mau merasakan itu terjadi karena perintah Rasa dalam diri Anda. Mengapa anda suka dengan istri anda, anak anda ? jawabannya karena rasa anda memang demikian. Mengapa anda suka pacar anda ? karena rasa anda memang demikian. Itulah Anugrah, Rasa tidak bisa dibohongi.
Karena adanya Rasa, timbullah keinginan apa yang disebut dalam bahasa jawa yaitu , Karsa. Maksud Karsa yang saya maksudnkan disini adalah dalam bentuk keinginan yang diaplikasikan.
Banyak orang tua jawa mengatakan ketika kita bisa menyelaraskan 3 komponen diatas, kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Kita bisa merasakan Kebesaran Tuhan. Kalau dalam istilah China keselarasan 3 hal tersebut bisa dikatakan keselarasan Cakra. Di China dikenal dengan 7 Cakra Utama, namun kita bisa lebih singkat dengan 3 unsur utama seperti yang saya sebutkan diatas. Sebagai wacana anda bisa buka di kajian tentang Reiki.
Secara Fisik, kita bisa menempatkan unsur-unsur tersebut dalam tubuh manusia. Untuk Cipta berada di Kepala manusia, Rasa di Dada Manusia, dan Karsa terletak di perut manusia. Makanya tidak heran Hati biasa dikatakan di dada, karena Rasa merupakan manifestasi dari Hati.
Tantangan terberat manusia bila dilihat dari kacamata manajemen Harmoni, adalah menyelaraskan antara rasa dan karsa. Banyak manusia berbuat tanpa mempertimbangkan Rasa / Hati nurani. Mereka bicara Bohong, padahal Bohong berarti tidak selarasnya antara Rasa dan Karsa. Ketika Karsa ( pembicaraan kita misalnya ) tidak sesuai dengan rasa kita ( Yang merupakan manifestasi suara Hati ) Apakah tidak berarti kita telah menjauh dari SANG MAHA JUJUR ?
dari milis motivasi
Dengan KeberadaanNYA lah, kita diberi Anugrah untuk bisa merasakan. Merasakan semua yang ADA. Rasa, adalah mediator / sarana kita mengenal SANG MAHA KEKAL / SELALU ADA TIDAK BERAWAL DAN BERAKHIR. Semua Manusia tidak pernah lepas dari Rasa.
Coba, anda rasakan (Bukan anda pikirkan ) kenapa anda maaf "kebelakang? " kencing misalnya. Siapa yang menyuruh anda kencing ? Oke secara Ilmiah bisa dikatakan itu proses Biologis dan alami, namun bila anda mau merasakan itu terjadi karena perintah Rasa dalam diri Anda. Mengapa anda suka dengan istri anda, anak anda ? jawabannya karena rasa anda memang demikian. Mengapa anda suka pacar anda ? karena rasa anda memang demikian. Itulah Anugrah, Rasa tidak bisa dibohongi.
Karena adanya Rasa, timbullah keinginan apa yang disebut dalam bahasa jawa yaitu , Karsa. Maksud Karsa yang saya maksudnkan disini adalah dalam bentuk keinginan yang diaplikasikan.
Banyak orang tua jawa mengatakan ketika kita bisa menyelaraskan 3 komponen diatas, kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Kita bisa merasakan Kebesaran Tuhan. Kalau dalam istilah China keselarasan 3 hal tersebut bisa dikatakan keselarasan Cakra. Di China dikenal dengan 7 Cakra Utama, namun kita bisa lebih singkat dengan 3 unsur utama seperti yang saya sebutkan diatas. Sebagai wacana anda bisa buka di kajian tentang Reiki.
Secara Fisik, kita bisa menempatkan unsur-unsur tersebut dalam tubuh manusia. Untuk Cipta berada di Kepala manusia, Rasa di Dada Manusia, dan Karsa terletak di perut manusia. Makanya tidak heran Hati biasa dikatakan di dada, karena Rasa merupakan manifestasi dari Hati.
Tantangan terberat manusia bila dilihat dari kacamata manajemen Harmoni, adalah menyelaraskan antara rasa dan karsa. Banyak manusia berbuat tanpa mempertimbangkan Rasa / Hati nurani. Mereka bicara Bohong, padahal Bohong berarti tidak selarasnya antara Rasa dan Karsa. Ketika Karsa ( pembicaraan kita misalnya ) tidak sesuai dengan rasa kita ( Yang merupakan manifestasi suara Hati ) Apakah tidak berarti kita telah menjauh dari SANG MAHA JUJUR ?
dari milis motivasi
Hati
Semua orang pernah mendengar tentang hati, tapi sangat jarang yang benar-benar mengenal hati. Padahal hati adalah bagian diri kita, sama seperti kaki, tangan, otak, dan organ-organ tubuh lain. Hati bagi kita manusia memiliki fungsi khusus, yang memungkinkan kita menjalani hidup kita di dunia seperti seharusnya sesuai design Sang Pencipta.
Kita sudah tahu bahwa kaki fungsinya untuk berjalan, tangan untuk memegang, otak untuk berpikir, merancanakan, mengontrol jalannya ‘mesin’ tubuh. Tahukah kita apa fungsi hati?
Hati, kita sudah tahu, adalah pusat dari perasaan kita. Kita merasa, menyadari, mengalami, dengan menggunakan hati. Tapi kalau bicara mengenai perasaan, sesungguhnya hati adalah pusat dari perasaan yang termasuk pada golongan emosi tinggi : rasa indah, tenang, damai, nyaman, bahagia. Sehingga hati adalah kunci dari hubungan sosial dengan sesama dan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, karena rasa yang sejati tercermin dari kualitas hubungan tersebut.
Dengan mengenali hati, kita bisa memberdayakannya, memanfaatkan untuk perbaikan segala aspek kehidupan kita: kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.
Selama ini kita terbiasa menggunakan otak untuk hampir semua aktivitas, menyelesaikan persoalan, berhubungan antar manusia, menghadapi tantangan dan merespon situasi / kondisi sekitar kita. Inilah yang menjadi sumber stress, ketidakbahagiaan, ketidakpuasan, kekuatiran, kejengkelan, dan hal-hal negatif lainnya, yang berujung pada pencarian kebahagiaan serta kepuasan yang semu dan sesaat. Inilah ciri-ciri saat kita hanya menggunakan otak. Dengan mengutamakan hati daripada otak, hal-hal negatif di atas akan berganti dengan perasaan khas hati yang indah, tenang, damai, nyaman dan bahagia.
Untuk bisa memanfaatkan hati, kita perlu belajar dan berlatih untuk menggunakannya, persis sama seperti kita belajar untuk menggunakan kaki kita untuk merangkak, berdiri, berjalan, berlari, tangan untuk menyentuh, meraba, menggenggam, memegang, menjumput. Kita perlu mengasahnya seperti halnya kita mengasah otak kita, mulai dari TK , SD , SMA, sampai pendidikan lanjutan, dengan mempelajari macam2 ilmu pengetahuan. Jika biasanya kita menyehatkan tubuh dengan olah raga, mencerdaskan otak dengan olah pikir, kita bisa memperkuat hati kita dengan olah rasa.
Hati dan otak adalah 2 piranti kehidupan yang kita peroleh, dimana hati adalah piranti utama untuk kehidupan yang utuh dan berarti.
Menggunakan dan memanfaatkan hati adalah suatu keterampilan, yang dapat kita lakukan kapanpun, dimanapun, untuk macam2 aktivitas kita sehari-hari.
dari milis motivasi
Kita sudah tahu bahwa kaki fungsinya untuk berjalan, tangan untuk memegang, otak untuk berpikir, merancanakan, mengontrol jalannya ‘mesin’ tubuh. Tahukah kita apa fungsi hati?
Hati, kita sudah tahu, adalah pusat dari perasaan kita. Kita merasa, menyadari, mengalami, dengan menggunakan hati. Tapi kalau bicara mengenai perasaan, sesungguhnya hati adalah pusat dari perasaan yang termasuk pada golongan emosi tinggi : rasa indah, tenang, damai, nyaman, bahagia. Sehingga hati adalah kunci dari hubungan sosial dengan sesama dan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, karena rasa yang sejati tercermin dari kualitas hubungan tersebut.
Dengan mengenali hati, kita bisa memberdayakannya, memanfaatkan untuk perbaikan segala aspek kehidupan kita: kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.
Selama ini kita terbiasa menggunakan otak untuk hampir semua aktivitas, menyelesaikan persoalan, berhubungan antar manusia, menghadapi tantangan dan merespon situasi / kondisi sekitar kita. Inilah yang menjadi sumber stress, ketidakbahagiaan, ketidakpuasan, kekuatiran, kejengkelan, dan hal-hal negatif lainnya, yang berujung pada pencarian kebahagiaan serta kepuasan yang semu dan sesaat. Inilah ciri-ciri saat kita hanya menggunakan otak. Dengan mengutamakan hati daripada otak, hal-hal negatif di atas akan berganti dengan perasaan khas hati yang indah, tenang, damai, nyaman dan bahagia.
Untuk bisa memanfaatkan hati, kita perlu belajar dan berlatih untuk menggunakannya, persis sama seperti kita belajar untuk menggunakan kaki kita untuk merangkak, berdiri, berjalan, berlari, tangan untuk menyentuh, meraba, menggenggam, memegang, menjumput. Kita perlu mengasahnya seperti halnya kita mengasah otak kita, mulai dari TK , SD , SMA, sampai pendidikan lanjutan, dengan mempelajari macam2 ilmu pengetahuan. Jika biasanya kita menyehatkan tubuh dengan olah raga, mencerdaskan otak dengan olah pikir, kita bisa memperkuat hati kita dengan olah rasa.
Hati dan otak adalah 2 piranti kehidupan yang kita peroleh, dimana hati adalah piranti utama untuk kehidupan yang utuh dan berarti.
Menggunakan dan memanfaatkan hati adalah suatu keterampilan, yang dapat kita lakukan kapanpun, dimanapun, untuk macam2 aktivitas kita sehari-hari.
dari milis motivasi
Subscribe to:
Posts (Atom)