Apa yang membuat kita menderita dalam hidup ini?
Penderitaan itu hadir ketika keinginan kita tidak terwujud. Semakin kuat keinginan kita atau semakin kuat ambisi kita mencapai sesuatu, dan hal itu tidak tercapai, maka semakin membuat kita menderita. Di dalam puasa kita diajarkan agar mampu menerima dan mensyukuri apapun yang diberikan oleh Allah. Karena bila kita sangat bernafsu dan cenderung meminta lebih, tanpa disadari kita terjangkit penyakit virus kerakusan.
Bila virus rakus menyebar, maka kita akan merasa dengki bila ada orang lain mendapatkan rizki yang berlimpah. Dan ujung-ujungnya kita selalu cemas dan was-was jika setiap hasil yang kita dapatkan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan kita.
Puasa berarti kita menanamkan rasa syukur di dalam hati kita. Bila hati diselubungi dengan rasa syukur, syukur itu akan menaungi semua ruang dihati kita sehingga memunculkan kelapangan dan optimisme. Bahkan kita mampu untuk berbagi sesama dan dengan demikian berarti puasa kita mampu meruntuhkan tembok derita dengan senantiasa mensyukuri apapun yang Allah berikan pada diri kita.
Kerbat Imelda, mari kita jadikan puasa ramadhan kita pada hari ini sebagai moment meruntuhkan tembok derita yang ada pada diri kita, yaitu dengan bersyukur. Seseorang dapat menderita sepanjang hidupnya bila dirinya dikuasai oleh rakus, dengki dan cemas, maka lawanlah dengan rasa syukur. Rasa syukur diekspresikan dengan mengucapkan terima kasih dan mengucap alhamdulillah ketika kita mendapatkan nikmat, dan puncak ekspresi syukur yang paling nyata adalah berbagi.
Alangkah indahnya Ramadhan hari ini bila kita mampu berbagi untuk sesama.
ditulis oleh Muhamad Syafii
dari milis motivasi
No comments:
Post a Comment