Jika ada yang bertanya, sudah berapa kali kita berpuasa Ramadhan? Tentu kita bisa menjawabnya dengan mudah. Tapi jika pertanyaan itu diteruskan, apa hasil puasa kita selama ini? Dan puasa pada tahun-tahun ? Pertanyaan ini, biasanya mulut kita serasa tersumbat.
Mengapa? Sebab, dibandingkan dengan hikmah dan fadhilah yang ditawarkan Ramadhan, rasanya terlalu sedikit yang telah kita capai. Revolusi kejiwaan, yang semestinya terjadi setelah kita berpuasa sebulan penuh, hingga puluhan kali Ramadhan itu, ternyata masih belum cukup mampu merevolusi jiwa kita. Yang terjadi justru hanyalah sebuah rutinitas tahunan; siang hari menahan diri dari lapar dan dahaga, selebihnya tidak terjadi apa-apa.
Pertemuan dengan bulan Ramadhan bukanlah pertemuan biasa. Pertemuan itu sangat luar biasa. Tidak semua orang punya kesempatan bertemu dengannya. Ia tidak akan bisa dipaksa hadir jika bukan waktunya. Bahkan, kita juga harus tahu, yang sudah punya kesempatan bertemu sekalipun tidak semuanya siap dengan bekal Islam dan Iman dari-Nya.
Karena itu, sungguh, ini nikmat yang begitu besar dari-Nya. Kita termasuk orang-orang pilihan-Nya yang telah ia beri bekal. Mari kita syukuri pertemuan yang akan segara berlangsung itu. Mari kita sambut Ramadhan sebagaimana seharusnya. Mari, kita raih kemenangan dari pertemuan ini.
Syukur memang tidak cukup di lisan saja, tapi harus kita buktikan, dengan kesungguhan dan totalitas. Agar maksimal, mari kita persiapkan segalanya sejak dini.
dari milis motivasi
No comments:
Post a Comment