Tuesday, May 31, 2011

Kisah Keledai Pembawa Garam

Pada musim panas yang menyengat, seekor keledai berjalan dengan beberapa karung di atas punggungnya. Karung-karung itu berisi garam milik saudagar yang sedang berjalan di sampingnya. Garam-garam itu akan di jual ke kota di seberang sungai, dan si keledai bertanggung jawab mengangkut garam tersebut hingga sampai di kota yang dituju.

Karena rasa panas yang melanda, sang saudagar beristirahat sebentar di pinggir sebuah sungai kecil dan minum. Melihat hal itu, keledai pembawa garam juga berniat untuk minum dan beristirahat. Tetapi karena ceroboh, sang keledai terpeleset dan jatuh di ke dalam sungai. Susah payah dia bangkit, tetapi tidak bisa karena garam yang dia bawa cukup banyak.

Setelah agak lama, muatan garam di punggung keledai menyusut karena larut di dalam air sungai. Sang keledai kemudian berdiri dan mendapati karung-karung di punggungnya hampir kosong. "Wah garamnya larut, punggungku jadi ringan, apakah aku akan dimaafkan saudagar itu?" Karena sang keledai tidak sengaja, saudagar tidak marah.

Beberapa hari kemudian, sang keledai kembali membawa garam di punggungnya. Karena hari masih panas menyengat, sang keledai berniat untuk sengaja menjatuhkan dirinya ke dalam sungai. "Hore, karung-karung di punggungku jadi ringan." Sang saudagar menjadi jengkel, tetapi dia hanya diam saja dan tidak jadi menjual garam-garam itu. Ternyata sang keledai melakukan hal yang sama berkurang kali hingga sang saudagar marah besar, "Kau memang keledai malas," ujarnya. Sementara itu sang keledai tidak peduli, yang penting punggungnya tidak berat lagi.

Keesokan harinya, sang saudagar masih memakai sang keledai untuk pergi ke kota di seberang sungai. Beban di punggung keledai tidak seberat biasanya. Tetapi karena keledai itu memang malas, maka sekali lagi dia sengaja menjatuhkan dirinya ke dalam sungai. Lalu apa yang terjadi...

Beban di punggung sang keledai menjadi berkali-kali lipat. Ternyata sang saudagar tidak memasukkan garam ke dalam karung-karung itu, tetapi kapas. Kapas yang terkena air akan menyerap air sehingga berkali-kali lebih berat. Dengan demikian, sang keledai tetap membawa kapas-kapas yang telah menyerap air tersebut ke kota di seberang sungai.

Kerabat Imelda, bila Anda telah menerima sebuah tanggung jawab, maka selesaikan tanggung jawab itu dengan baik. Jangan sampai Anda berbuat curang karena tidak sanggup menanggung beban tanggung jawab tersebut, terlebih lagi sampai merugikan orang lain yang telah percaya bahwa Anda bisa menyelesaikan tanggung jawab tersebut dengan baik.

SUMBER: kapanlagi.com

No comments: