Friday, July 17, 2009

Sebuah Renungan Tentang Bosan

Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia.

Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca.

Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas.
Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu tersebut, iapun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu.

Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila dipegang, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya.

Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja.

Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut.

Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu.

Kini menggenggam dan membuang batu telah menjadi kebiasaannya.

Suatu hari secara tak sadar, batu yang dicari itu tergenggam dalam tangannya. Namun karena ia telah terbiasa membuang batu ke laut, maka batu ajaib itupun tak luput terbang ke laut dalam.

Lelaki miskin itu melanjutkan ‘permainannya’ memungut dan membuang batu. Ia kini lupa apa yang sedang dicarinya.

Teman, pernahkah kita merasakan kalau hidup ini hanyalah suatu rentetan perulangan yang membosankan? Dari kecil, kita sebenarnya sudah dapat merasakannya, kita harus bangun pagi-pagi untuk bersekolah, lalu pada siangnya kita pulang, mungkin sambil melakukan aktifitas lainnya, seperti belajar, nonton TV, tidur, lalu pada malamnya makan malam, kemudian tidur, keesokkan harinya kita kembali bangun pagi untuk bersekolah, dan melakukan aktifitas seperti hari kemarin, hal itu berulang kali kita lakukan bertahun-tahun !! Hingga akhirnya tiba saatnya

Untuk kita bekerja, tak jauh beda dengan bersekolah, kita harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke kantor, lalu pulang pada sore/malam harinya, kemudian kita tidur, keesokan harinya kita harus kembali bekerja lagi, dan melakukan aktifitas yang sama seperti kemarin, sampai kapan?

Pernahkah kita merasa bosan dengan aktifitas hidup kita?

Kalau ada di antara teman²ku ada yang merasakan demikian, dengarkanlah nasehatku ini :
“Bila hidup ini cuman suatu rentetan perulangan yang membosankan, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menemukan nilai baru di balik setiap peristiwa hidup.”

Artinya, jangan melihat aktifitas yang kita lakukan ini sebagai suatu kebiasaan atau rutinitas , karena jika kita menganggap demikian, maka aktifitas kita akan amat sangat membosankan !!

Cobalah maknai setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, mungkin kita akan menemukan suatu yang baru, sesuatu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya,

“Setiap hari merupakan hadiah baru yang menyimpan sejuta arti.”

dari milis motivasi

Tuesday, July 14, 2009

Cinta itu seperti kupu-kupu

Tambah dikejar,
tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak
mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih,
tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya.
Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik.
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi
bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.
Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah
membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup
seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap
matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya
jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya…
Cinta bukan “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”.
Bukan “Kamu dimana sih?”, tapi “Aku disini”.
Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”.
Bukan “Coba kamu gak kayak gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.
Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian
sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian
bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup
yang berkualitas.
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat
sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi
kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.
Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung- huyung, konsisten tapi jangan
memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk
tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.
Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain
tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama
kamu.
Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang lebih menyakitkan
apabila kamu dilupakan oleh kekasihMu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi
apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu
rasakan.
Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta,
hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan
banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak “worth
it” sekarang, dia tidak akan pernah “worth it” setahun lagi ataupun 10 tahun
lagi. Biarkan dia pergi…

dari milis motivasi

Bahkan Di Jalan Pun Berserakan Kebijaksanaan

Anda tentu masih ingat dongeng tentang asal muasal persetruan antara semut dan gajah. Konon penyebabnya adalah gara-gara sang gajah suka menginjak semut. Gajah adalah metafor bagi penguasa alias orang-orang besar, sedangkan semut mewakili orang-orang kecil. Kalau diinjak-injak terus, orang kecilpun pada akhirnya akan habis kesabaran, dan kemudian melawan. Namun, tahukah Anda bahwa didunia ini ada ’sesuatu’ yang diinjak-injak seberat apapun dia tetap bersabar, dan menjalankan fungsinya dengan baik. Dia tidak tersinggung sekalipun ditempatkan lebih rendah dari alas kaki kita. Dilindas, dan dilibas. Dia tetap saja tersenyum, dan tidak henti-hentinya memberikan panduan. Anda tahu siapakah yang memiliki sifat seperti itu? Anda benar. Dia adalah ’marka jalan’.

Sekarang, mari kita bayangkan seandainya kita berkendara dijalan raya yang tidak memiliki garis putih marka yang membatasi lajur kiri dengan lajur kanan. Sangat beresiko, bukan? Apalagi jika perjalanan itu ditempuh dimalam hari. Kita akan sangat membutuhkan marka jalan. Jika tidak ada marka jalan, kita menjadi gamang. Jika terlalu kekiri, kita bisa terperosok kejurang. Tapi, kalau terlampau kekanan, kita bisa bertabrakan dengan kendaraan dari arah depan. Namun, karena ada marka jalan itu; kita bisa berkendara dengan tertib dan aman. Oleh sebab itu, orang yang ingin selamat dalam perjalanan mesti mematuhi aturan yang diwakili oleh marka jalan itu.

Dikantor pun, ada ’marka’ yang harus kita patuhi. Yaitu, aturan-aturan yang jika kita semua mengikutinya, maka kita akan bisa menjadi karyawan yang hebat. Contoh sederhana dari aturan dikantor yang pantas kita ikuti adalah etika masuk kerja. Tidak ada kantor yang menghendaki kita masuk dan keluar dengan sesuka hati. Sehingga jika kita tidak mematuhinya, maka kita tidak termasuk karyawan hebat itu. Kadang-kadang kita berkilah; ’yang penting pekerjaan saya kan selesai’. Benar, tugas kita adalah menyelesaikan pekerjaan kita. Namun, bekerja sama sekali bukanlah sekedar menyelesaikan pekerjaan. Sebab, ada aspek lain yang menuntut komitmen kita, semisal; kualitas dari pekerjaan yang kita selesaikan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Juga dampak yang ditimbulkannya kepada departemen atau orang lain atas apa yang kita kerjakan.

Meskipun selesai, tetapi jika pekerjaan orang lain tertunda hanya karena kita terlambat menyelesaikan bagian kita; maka kualitas pencapaian secara keseluruhan menjadi rendah. Lagipula, orang-orang yang merasa puas hanya dengan ’menyelesaikan’ pekerjaannya tidak bisa menjadi karyawan hebat. Mengapa? Karena sekedar menyelesaikan pekerjaan standar tidak menjadikan dia unggul. Selain itu, karyawan hebat mesti pantas untuk diteladani. Bagaimana kita menjadi teladan jika tidak berdisiplin?

Jika kita perhatikan, marka jalan diatas aspal itu ada beragam macam. Ada yang berupa garis terputus-putus, dan ada juga garis yang tidak terputus. Kita boleh melewati garis yang terputus, misalnya saat hendak menyelip kendaraan lain. Tapi, garis yang konsisten tidak boleh dilewati. Sama seperti hidup kita; ada hal-hal yang boleh kita lakukan dan ada hal-hal yang sama sekali tidak pantas kita lakukan. Orang-orang yang melintasi garis tak terputus sama saja mempertaruhkan keselamatan perjalanannya. Orang-orang yang melakukan sesuatu yang tidak pantas sama artinya mempertaruhkan kehormatan mereka. Itulah sebabnya mereka yang ingin selamat diperjalanan selalu menahan diri untuk tidak melanggar garis tak terputus itu. Dan orang-orang yang ingin hidupnya selamat menahan diri dari melakukan perbuatan-perbuatan tak senonoh.

Memang, kadang-kadang kita sangat membenci aturan. Kita ingin hidup sesuka hati tanpa aturan. Tetapi, jika setiap orang boleh melakukan apapun yang diinginkannya, mau jadi seperti apa kehidupan ini? Seseorang boleh mengambil milik orang lain, jika dia berani. Dan orang yang merasa terampas haknya boleh membalas, jika dia punya kekuatan. Maka lingkungan kita akan menjadi arena sikut-sikutan. Dan jadilah dunia kita penuh dendam dan pembalasan. Bukankah kita tidak menginginkan kehidupan seperti itu?

Pendek kata, kita memang membutuhkan aturan dalam hidup. Jika kita ingin selamat; sebaiknya memang kita mematuhi aturan yang berlaku. Baik aturan dijalan raya. Aturan dikantor. Terlebih lagi aturan yang digariskan oleh Tuhan. Aturan dijalan raya memperbesar peluang kita untuk mendapatkan keselamatan selama di perjalanan. Aturan dikantor dan tempat kerja memperbesar peluang kita untuk bisa membangun karir dan prestasi tinggi. Sedangkan aturan dari Tuhan memperbesar peluang kita untuk selamat didunia dan diakhirat.

Satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan hidup kita adalah dengan mematuhi marka jalan kehidupan yang telah Tuhan sampaikan melalui para nabi dan rasul-rasulnya.

dari milis motivasi

Tuesday, July 07, 2009

ISYARAT

Suatu malam di sebuah rumah, seorang anak usia tiga tahun sedang
menyimak sebuah suara. "Ting...ting...ting! Ting...ting...ting!"
Pikiran dan matanya menerawang ke isi rumah. Tapi, tak satu pun yang
pas jadi jawaban.
"Itu suara pedagang bakso keliling, Nak!" suara sang ibu menangkap
kebingungan anaknya. "Kenapa ia melakukan itu, Bu?" tanya sang anak
polos. Sambil senyum, ibu itu menghampiri. "Itulah isyarat. Tukang
bakso cuma ingin bilang, 'Aku ada di sekitar sini!" jawab si ibu lembut.
Beberapa jam setelah itu, anak kecil tadi lagi-lagi menyimak suara
asing. Kali ini berbunyi beda. Persis seperti klakson kendaraan.
"Teeet...teeet....teeet!"
Ia melongok lewat jendela. Sebuah gerobak dengan lampu petromak
tampak didorong seseorang melewati jalan depan rumahnya. Lagi-lagi,
anak kecil itu bingung. Apa maksud suara itu, padahal tak sesuatu pun
yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan klakson. Sember lagi!
"Anakku. Itu tukang sate ayam. Suara klakson itu isyarat. Ia pun
cuma ingin mengatakan, 'Aku ada di dekatmu! Hampirilah!" ungkap sang
ibu lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya. "Kok ibu tahu?" kilah si
anak lebih serius. Tangan sang ibu membelai lembut rambut anaknya.
"Nak, bukan cuma ibu yang tahu. Semua orang dewasa pun paham itu.
Simak dan pahamilah. Kelak, kamu akan tahu isyarat-isyarat itu!" ucap
si ibu penuh perhatian. **

Di antara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan
memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya. Mungkin, itulah bahasa
tingkat tinggi yang dianugerahi Allah buat makhluk yang bernama manusia.
Begitu efesien, begitu efektif. Tak perlu berteriak, tak perlu
menerabas batas-batas etika; orang bisa paham maksud si pembicara.
Cukup dengan berdehem 'ehm' misalnya, orang pun paham kalau di ruang
yang tampak kosong itu masih ada yang tinggal.

Di pentas dunia ini, alam kerap menampakkan seribu satu isyarat.
Gelombang laut yang tiba-tiba naik ke daratan, tanah yang bergetar
kuat, cuaca yang tak lagi mau teratur, angin yang tiba-tiba mampu
menerbangkan rumah, dan virus mematikan yang entah darimana
sekonyong-konyong hinggap di kehidupan manusia.
Itulah bahasa tingkat tinggi yang cuma bisa dimengerti oleh mereka
yang dewasa. Itulah isyarat Tuhan: "Aku selalu di dekatmu, kemana pun
kau menjauh!"
Simak dan pahamilah. Agar, kita tidak seperti anak kecil yang cuma
bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang bakso dan klakson
pedagang sate ayam

dari milis motivasi

TAKUT DAN KHAWATIR

manusia mempunyai kecenderungan selalu ingin dianggap
ingin diakui keberadaannya
ingin dihargai pendapatnya
ingin berkecukupan untuk setiap kebutuhannya
untuk semua keinginan-keinginan itu,
manusia kadang terbuai dan mulai melupakan adanya kuasa TUHAN
dua sahabat yang berteman di bangku kuliah,
saling sikut saat melamar pekerjaan
padahal bila saja saling berbagi dan mendukung,
mungkin akan jauh lebih baik keadannya untuk tempo ke depan
manusia menghawatirkab hartanya akan berkurang dan takut kekurangan saat ada orang meminta-minta
padahal, kalau pun kita kehabisan uang untuk kita berikan semua pada pengemis,
ktia akan mendapat lebih nantinya

sebenarnya untuk setiap kebaikan,,,tidak akan membuat pelakunya rugi
kecuali orang-orang yang selalu khawatir dengan keduniawiannya. .
takut kalau semua itu tidak bisa dia dapatkan
padahal..rizki, hidup , mati adalah rahasia milik TUHAN YANG MAHA KUASA
dan..
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang terlalu khawatir dan mengunggulkan dunia

dari milis motivasi

Friday, July 03, 2009

BALON

Seorang anak kecil terkagum-kagum saat melihat penjual balon sedang melepaskan balon gasnya untuk promosi.
Ia melihat bahwa balon yang merah bisa terbang! Lalu ia melihat balon yang kuning juga bisa terbang.

Ia semakin semangat ketika melihat balon yang warnanya hijau juga bisa terbang. Kebetulan, ia sangat senang dengan warna biru, lalu dengan jantung berdegup kencang ia ingin melihat apakah balon warna kesukaannya itu juga bisa terbang. Ketika si penjual balon melepaskan pegangannya, ternyata balon yang warnanya biru itu juga terbang, sehingga anak kecil berteriak senang, “Balon warna biru juga bisa terbang ...”

Mungkin kita akan tersenyum geli melihat kepolosan anak kecil ini. Anak ini berpikir bahwa yang bisa menerbangkan balon adalah warnanya. Tentu saja tidak seperti itu, yang membuat balon itu terbang bukan soal warnanya, tapi karena ada gas helium di dalam balon itu. Tanpa adanya gas helium, maka tidak ada balon yang bisa terbang, sebagus apapun juga warna balon itu.

Kerabat Imelda

Sejujurnya kita seringkali bertindak seperti anak kecil itu saat menilai kehidupan kita. Tanpa sadar kita selalu berpikir bahwa penampilan luar itu jauh lebih penting daripada apa yang ada di dalam.

Sehingga selalu merasa bahwa karena kekuatan, kepandaian, pengalaman, kecakapan, kekayaan, kecantikan, atau karena kehebatan yang kita punya lah yang membuat kita bisa “terbang”. Tak menyadari bahwa kita bisa “terbang” karena ada Tuhan di dalam kehidupan kita.

Patutkah warna merah menyombongkan diri karena bisa terbang? Atau si kuning yang merasa warnanyalah yang membuat dirinya terbang? Bukankah hal yang konyol sekaligus menggelikan jika para warna itu menyombongkan diri karena sanggup menerbangkan balon? Bukankah harusnya mereka menyadari bahwa tanpa gas helium yang ada di dalamnya, mereka tak berarti apa-apa?

Penyakit kronis yang sering menghancurkan kehidupan manusia adalah : KESOMBONGAN !!

dari milis motivasi

Seandainya

Joe stoker adalah seorang mekanik kereta api yang ramah, sayang sikapnya kurang bertanggung jawab dan sering menyepelekan dan menunda-nunda pekerjaan Dia juga seorang peminum, bila diingakkan dia selalu menjawab hanya meminum sedikit saja untuk menghangatkan badan.

Pada suatu malam, salju turun dengan lebatnya. Malam itu Joe kebetulan bertugas di atas kereta api yang sedang berjalan. Tiba-tiba, ada berita, bahwa kereta api lain akan datang terlambat. Sambil menunggu, Joe mulai menggerutu dan mengeluh karena berarti ia dan rekan-rekannya harus menunggu lebih lama, menunggu kereta lain lewat. Untuk mengisi waktu, diam-diam Joe mulai mengeluarkan botol whiskinya dan meminumnya. Beberapa saat kemudian, Joe mulai agak mabuk. Ia mulai tertawa-tawa dengan senang, sementara kondektur maupun masinis, hanya bisa melihat dengan prihatin padanya.

Setelah kereta berjalan beberapa saat, tiba-tiba kereta itu berhenti. Tutup silinder kereta api tiba-tiba terlepas. Sementara dalam waktu tidak lama lagi, kereta api cepat akan melalui rel yang sama dari belakang. Kondektur, dengan secepat kilat berlari ke arah Joe dan memerintahkannya untuk memasanglampu merah dan membawanya berjalan ke sepanjang rel di belakang. Namun, tukang rem yang agak mabuk ini tertawa dan berkata, “Ah, jangan tergesa-gesa. Kan katanya agak terlambat. Jadi masih adawaktu"

Kondektur itu menjawab dengan sungguh-sungguh, “Joe, ini sangat penting, jangan ditangguhkan satu menit pun. Kereta api cepat akan segera tiba dan saat itu mungkin kita sudah terlambat terlambat memberitahu! ”

“Baiklah,” kata Joe dengan ogah-ogahan. Sementara si kondektur sibuk mengurusi lokomotifnya, si Joe tukang rem itu, tidak langsung mengerjakan tugasnya. Dengan tenang, ia mengenakan jasnya terlebih dahulu. Lalu menghabiskan satu sloki whiski lagi untuk menghangatkan badannya. Kemudian, barulah perlahan-lahan ia mengambil lentera merah dan dengan melenggang santai ia berjalan sambil bersiul sepanjang rel.

Belum sampai sepuluh langkah, ia mendengar suara tanda kedatangan kereta api cepat. Ia mulai berlari dan berlari menuju ke arah kerata api cepat itu.

Tetapi semuanya sudah terlambat. Joe mencoba melambaikan lenteranya. Tapi, terlalu dekat jaraknya bagi kereta cepat untuk berhenti. Sesaat kemudian, terdengar besi-besi berat saling bertubrukan. Lokomotif kereta api cepat menabrak gerbong-gerbong yang sedang berhenti. Segera badan gerbong dan lokomotifnya menjadi ringsek, gerbong-gerbongpun hancur dan terhantam keras keluar dari relnya, diiringi teriakan para penumpang yang lebur binasa, bercampur dengan suara desis uap yang keluar lepas. Malam yang bisu itu menjadi saksi kecelakaan tabrakan antar kereta api yang menelan begitu banyak korban jiwa.

Bagaimana dengan Joe Stoker?. Saat orang mencarinya, Joe sudah menghilang. Malam harinya Joe ditemukan di sebuah lumbung dalam keadaan tidak waras, ia melambai-lambaikan lentera seakan-akan di depannya ada kereta api, sambil berteriak-teriak, “Ah, seandainya saya lakukan… seandainya saya lakukan…. seandainya”



Seberapa sering kita menunda pekerjaan kita karena berpikir bahwa masih ada banyak waktu??

Sekarang adalah waktu terbaik, disaat kita masih mempunyai kesempatan, segeralah melakukan tindakan agar tidak menyesal kemudian.. lalu di kemudian hari kita hanya bisa berkata “seandainya. …. seandainya”

dari milismotivasi

Friday, June 26, 2009

RAHASIA KECIL KEBAHAGIAAN

Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.
Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Seperti Dengan memanjat bukit, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.
Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Seperti Air yang tak mengalir/ dia tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.
Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Tahukah anda/ mengapa bebek disebut “bodoh”? Karena bebek terlalu banyak bercuap-cuap.
Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan TUHAN yang satu.
Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.
Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah/ bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.
Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.
Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri “Aku bebas dalam diriku”.
Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Seperti Padang rumput yang penuh bunga/ dia membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; karena pada kenyataannya/ kita sering menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna sama?
Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati kita terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.
Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara yang tidak prinsipiil.
KI/ Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya.

Dai milis motivasi

Tuesday, June 09, 2009

PRIA DAN WANITA

Ketika AKU menciptakan langit dan bumi, AKU berfirman dan jadilah.
Ketika AKU menciptakan pria, AKU membentuknya dan meniupkan nafas kehidupan ke
lubang hidungnya.

Tetapi engkau, wanita, AKU menghiasmu setelah AKU meniupkan nafas kehidupan ke
pria karena lubang hidungmu terlalu lembut.
AKU membiarkan pria tertidur nyenyak sehingga AKU dapat dengan sabar dan
sempurna membentuk engkau. Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak dapat
mencampuri.

Dari satu tulang AKU menghiasmu. AKU memilih tulang yang melindungi kehidupan
pria.
AKU memilih tulang rusuk, yang melindungi jantung dan paru-paru dan
mendukungnya, sebagaimana yang harus kamu lakukan.
Dari satu tulang ini AKU membentukmu dengan sempurna dan cantik.

Sifatmu adalah seperti tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah.
Engkau meyediakan perlindungan untuk organ paling lembut dalam pria, hati dan
jantungnya. Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya, paru-parunya menggenggam
nafas kehidupan.
Tulang rusuk akan mebiarkan dirinya patah sebelum ia mengijinkan kerusakan
terjadi pada jantung.

Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya.
Engkau tidak diambil dari kakinya untuk menjadi alasnya, tidak juga diambil dari
kepalanya untuk menjadi atasannya.
Engkau diambil dari sisinya, untuk berdiri di sebelahnya dan dipeluk dengan
erat.

Engkau adalah malaikatKU yang sempurna.
Engkau adalah gadis kecilKU yang cantik.
Engkau telah tumbuh menjadi wanita yang sempurna, dan mataKU terpuaskan ketika
AKU melihat hatimu.

Matamu-jangan mengubahnya.
Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa.
Hidungmu sangat sempurna dalam bentuk.
Tanganmu sangat lembut untuk disentuh.
AKU telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur.
AKU menggenggam hatimu dekat denganKU.
Dari semua yang hidup dan bernafas, engkau adalah yang paling mirip dengan AKU.

Adam berjalan bersamaKU di hari yang dingin dan dia kesepian.
Dia tidak dapat melihat ataupun menyentuhKU.
Dia hanya dapat merasakanKU.
Jadi semua yang AKU ingin Adam berbagi denganKU, AKU membentuknya di dalam kamu.
KekuatanKU, kemurnianKU, cintaKU, perlindunganKU, dan dukunganKU.
Engkau adalah istimewa karena engkau adalah perpanjangan tanganKU.
Pria melambangkan citraKU, wanita-perasaanKU.
Bersama-sama kalian melambangkan TUHAN yang sejati.

Jadi Pria .perlakukan wanita dengan baik.
Cintailah dia, hormatilah dia, karena ia lembut.
Menyakitinya, berarti engkau menyakitiKU.
Apa yang engkau lakukan kepadanya, engkau melakukannya kepadaKU.
Jika engkau menghancurkannya, engkau hanya menghancurkan hatimu sendiri, hati
BAPA-mu ..yang juga hati BAPA-nya.

Wanita dukunglah pria.
Dalam kesederhanaan, tunjukkan kepadanya kekuatan perasaan yang telah KU berikan
kepadamu.
Dalam kesunyian tunjukkan kekuatanmu.
Dalam cinta tunjukkan kepadanya bahwa engkau adalah tulang rusuknya yang
melindungi tubuhnya.



By : Rosalina Kurniawan
dari milis motivasi

Ayah Bukan Superman

Hasil need assesment dari Lembaga Demografi salah satu
universitas negeri di Jakarta. Jajak pendapat itu menerangkan:

Ayah tipe Pertama; cepat marah, jarang ada waktu ngobrol dengan
anak, ditakuti anak, dan selalu menakar seluruh pekerjaan dengan
uang.

Tipe Kedua, ayah yang ada (fisik) dan rajin tapi tidak tahu harus
berbuat apa. Kita menemukan ayah-ayah ini sering berada di
rumah. Mereka mengerjakan banyak hal, tapi tidak terlalu mengerti
apa yang dikerjakannya. Sebuah gelombang rutinitas menjebak dan
membawanya berputar-putar ke dalam pekerjaan yang memiliki kualitas
rendah.

Anak-anak menjumpai tokoh ini sepanjang waktu di rumah, namun
sayangnya lambat laun sang tokoh menjadi tidak berarti dalam
kehidupan mereka. Tidak ada lagi kejutan-kejutan psikologis yang biasa ditunggu-tunggu anak dari seorang ayah yang normal. Ritme komunikasi berjalan tanpa
greget dan hambar.

Sebagian besar korban Narkoba dan pelecehan seksual di kalangan
remaja memiliki ayah tipe kedua ini.

Ayah bukanlah superman, tapi ia adalah superstar.

Ia bintang di tengah keluarga. Ia pembawa dan penentu
model sekaligus agen sosial. Lewat aksi panggungnya yang memikat, ia
menggemuruhkan keceriaan keluarga. Tapi, sebagai seorang bintang, ia
tidak lahir dengan sendirinya.Ia membutuhkan dukungan.


Peran sebagai ayah lebih membutuhkan bimbingan sosial dari pada
wanita dengan perannya sebagai ibu. Sebelum dukungan datang dari
luar, maka sang ayah harus mencari dukungan dari dirinya sendiri. Mereka
haruslah secara kontinyu merangsang dialog dengan hati nurani secara
intens dan apresiatif.

Dialog-dialog ini harus mampu meyakinkan bahwa ia
tidaklah satu-satunya ayah yang sedang belajar menjadi superstar. Bahwa
anak-anak membutuhkan cinta, dukungan, dorongan dan perlindungannya. Bahwa
melalui anak-anak para orang tua diajarkan makna hidup, cinta, kesucian,
kesabaran dan sebagainya. Bahwa anak-anak melihat dunia luar dengan perantara
jendela sang superstar.

Dukungan dalam diri tidak akan berarti tanpa tekun dan
sabar berlatih. Sampai suatu saat hilangnya kekakuan dalam berhadapan dengan anak-anak. Muncullah ayah yang dengan ikhlas membantu anaknya mengerjakan PR,
memandikan anak, mencuci baju dan belanja. Ayah yang membacakan buku cerita untuk anaknya, mengantar anak les komputer.

Ayah-ayah inilah yang akan membuat dunia ini berputar
dan menjawab pertanyaan : "Where have all the fathers gone ?"
dengan "Here I am. Now and forever!"

dari milis motivasi

Jangan Melihat Dengan Mata

Dua malaikat yang sedang melakukan perjalanan ke luar kota, singgah
pada rumah seorang yang kaya raya. Keluarga tersebut kasar dan tidak
mengijinkan kedua malaikat tersebut tidur di dalam rumah besar mereka. Sebagai
gantinya, mereka menyuruh kedua malaikat tersebut tinggal di gudang
bawah tanah mereka yang dingin, kotor, tanpa pemanas.
Ketika sedang menyiapkan tempat tidur mereka, malaikat yang lebih tua melihat sebuah lubang di dinding, dan lalu memperbaikinya. Ketika malaikat yang lebih muda
bertanya, malaikat yang tua itu menjawab: "Tidak semua hal itu sebagaimana
tampaknya."

Malam berikutnya, kedua malaikat tersebut menginap di sebuah
keluarga petani yang miskin, tetapi sangat ramah. Setelah berbagi makanan
yang serba sedikit, pasangan petani tersebut mempersilahkan kedua
malaikat tersebut tidur di tempat tidur mereka, sedangkan mereka sendiri
tidur di lantai. Ketika matahari muncul di ufuk timur keesokan paginya,
mereka menemukan pasangan petani tersebut sedang menangis sedih. Ternyata,
sapi yang merupakan satu-satunya sumber penghidupan mereka, yang
memberikan susu setiap pagi, tergeletak mati di pinggir ladang
mereka.

Malaikat muda menjadi marah dan mencaci maki malaikat tua,
katanya:
"Mengapa engkau tega melakukan semua ini kepada mereka? Mengapa
engkau membiarkan semua ini terjadi?

Kemarin kita mendapat kesempatan untuk menginap di rumah seorang
kaya raya. Kita dibiarkan tidur di gudang yang kotor dan dingin, tetapi kamu
masih membantu mereka dengan memperbaiki dindingnya yang bolong. Malam ini
kita menginap di rumah seorang petani miskin yang begitu ramah dan mau
berbagi, tetapi apa yang kamu lakukan? Kamu biarkan sapi yang merupakan
satu-satunya sumber hidup, mati. Maumu apa, sih?".

Malaikat tua menjawab singkat: "Tidak semua hal itu sebagaimana tampaknya."

Ketika malaikat muda mendesak untuk menjelaskan, malaikat tua
berkata:
"Waktu kita menginap di tempat orang kaya kemarin, aku melihat
sebuah lubang di dinding. Di dalamnya ada kepingan emas. Tetapi karena
orang kaya tersebut sangat tamak, tidak mau berbagi, dan tidak bisa ramah
kepada orang lain, maka dinding tersebut kututup. Biar mereka tidak tahu dan
tidak dapat mengambil emas tersebut. Lalu malam ini, ketika kita tidur di
ranjang Pak Tani, dan mereka mengalah tidur di lantai, malaikat maut datang
hendak mengambil isteri petani itu. Tetapi aku belokkan dan sebagai
gantinya, malaikat maut itu mengambil sapi Pak Tani.

KI/ Tidak semua hal itu seperti bagaimana tampaknya. Terkadang kejadian
di sekitar kita juga begitu. Jika kamu memiliki iman, kamu harus
percaya bahwa semua hal merupakan keberuntunganmu, meskipun mungkin kita tidak
menyadarinya.
Orang yang datang dan pergi begitu saja dalam kehidupan kita, ada
yang menjadi teman, dan ada pula yang tinggal hanya sekejap, tetapi
meninggalkan kenangan manis dalam kehidupan dan hati kita. Dan kita tidak pernah
menjadi sama, karena kita telah berteman dengan banyak orang. Dan apa saja
yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa
mereka akan mencintai kamu juga.
Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu
tumbuh didalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh didalam
hatimu."

darimilis motivasi

Kisah Dua Laut

Di Palestina ada dua laut. Keduanya sangat berbeda.
Yang satu dinamakan Laut Galilea, yaitu sebuah danau
yang luas dengan air yang jernih dan bisa di minum.
Ikan dan manusia berenang dalam laut tersebut. Danau
itu juga dikelilingi oleh ladang dan kebun hijau.
banyak orang mendirikan rumah di sekitarnya.

Laut yang lain dinamakan Laut Mati, dan sungguh**
sesuai dgn namanya. Segala sesuatu yg ada didalamnya
mati. Airnya sungguh asin sehingga kita bisa sakit
jika meminumnya. Danau itu tidak ada ikannya dan tidak
ada sesuatupun yg sanggup tumbuh di tepiannya. Tak
juga ada orang yg ingin tinggal di sekitarnya, sebab
baunya sangat tak sedap.

Jadi yang menarik tentang kedua laut itu adalah bahwa
sungai yang mengalir ke keduanya adalah satu sungai.
Trus, apa yang membuatnya kemudian jadi beda? Bedanya,
laut yang satu menerima dan memberi, sedang laut
lainnya menerima dan menyimpannya saja.

Sungai Yordan mengalir ke Laut Galilea dan mengalir
keluar dari dasar danau itu. Danau tersebut
memanfaatkan air sungai Yordan dan kemudian
meneruskannya kepada danau lain yg juga
memanfaatkannya. Sungai Yordan kemudian mengalir ke
Laut Mati namun tdk pernah keluar lagi. Laut Mati
menyimpan air Sungai Yordan bagi dirinya sendiri. Hal
itulah yang membuatnya mati : hanya menerima dan tidak
mau memberi.

dari milis motivasi

Sang Alkemi

Pernahkah anda mendengar istilah Alkemi? Alkemi dikenal sebagai sebuah ilmu yang mampu mengubah besi menjadi emas. Dalam banyak kisah, beberapa orang menganggapnya sebagai sebuah sihir belaka, tetapi yang lain percaya bahwa ilmu itu benar-benar ada. Dan, siapa yang tak tergiur untuk bisa menguasai ilmu alkemi? Hanya dengan kemampuan alkemi, ia bisa mengubah besi menjadi emas dan tentu menjadi kaya-raya.

Alkisah, di sebuah negara di Timur ada seorang Raja yang hendak mencari orang yang benar-benar mengerti tentang alkemi. Sudah banyak orang datang pada Raja, tetapi ketika diuji, mereka ternyata tidak mampu mengubah besi menjadi emas.

Suatu ketika seorang menteri berkata pada Raja bahwa di sebuah desa terdapat seseorang yang hidup sederhana dan bersahaja. Orang-orang di sana mengatakan bahwa ia menguasai ilmu alkemi. Segera saja Raja mengirimkan utusan untuk memanggil orang itu. Sesampainya di istana, Raja mengutarakan maksudnya ingin mempelajari ilmu alkemi. Raja akan memberikan apa yang diminta oleh orang itu. Tetapi apa jawab orang desa itu, “Tidak. Saya tidak mengetahui sedikit pun ilmu yang Baginda maksudkan.”

Raja berkata, “Setiap orang memberitahu aku bahwa engkau mengetahui ilmu itu.”

“Tidak, Baginda,” jawabnya bersikeras. “Baginda mendapatkan orang yang keliru.”

Raja mulai murka dan mengancam. “Dengarkan baik-baik!” kata Raja. “Bila kau tak mau mengajariku ilmu itu, aku akan memenjarakanmu seumur hidup.”

“Apa pun yang Baginda hendak lakukan, lakukanlah. Baginda mendapatkan orang yang keliru”

“Baiklah. Aku memberimu waktu enam minggu untuk memikirkannya. Dan, selama itu kau akan dipenjara. Jika pada akhir minggu ke enam kau masih berkeras hati, aku akan memenggal kepalamu.”

Akhirnya orang itu dimasukkan ke dalam penjara. Setiap pagi Raja datang ke penjara dan bertanya, “Apakah kau telah berubah pikiran? Maukah kau mengajariku alkemi? Kematianmu sudah dekat, berhati-hatilah. Ajari aku pengetahuan itu.”

Orang itu selalu menjawab, “Tidak Baginda. Carilah orang lain. Carilah orang lain yang memiliki apa yang Baginda inginkan, saya
bukanlah orang yang Baginda cari.”

Setiap malam ada seorang pelayan yang melayani orang itu dalam penjara.

Pelayan itu berkata bahwa Raja mengirimnya untuk melayani orang itu sebaik-baiknya. Pelayan itu menyapu lantai serta membersihkan ruangan penjara itu. Pelayan itu juga selalu mengantarkan makanan dan minuman untuk orang itu, memberikan simpati kepadanya, melakukan apa saja yang diminta oleh orang itu, dan bekerja apa saja selayaknya seorang pelayan. Pelayan itu selalu menanyakan, “Apakah anda sakit? Apakah ada sesuatu yang dapat saya lakukan untuk anda? Apakah anda lelah? Bolehkah saya membersihkan tempat tidur anda? Maukah anda bila saya mengipasi anda hingga anda tertidur, udara di sini panas sekali.” Dan, segala sesuatu yang bisa pelayan itu lakukan, maka ia lakukan saat itu juga.

Hari terus belalu. Dan, kini tinggal satu hari lagi sebelum kepala orang itu dipenggal. Pagi hari Raja mengunjungi dan
berkata, “Waktumu tinggal sehari.

Ini kesempatan bagimu untuk menyelamatkan nyawamu sendiri.”

Tetapi orang itu tetap saja berkata, “Tidak Baginda. Yang Baginda cari bukanlah hamba.”

Pada malam hari, sebagaimana biasa pelayan itu datang. Orang itu memanggil pelayan itu untuk duduk dekat dirinya kemudian diletakkan tangannya di bahu pelayan itu dan berkata, “Wahai orang yang malang. Wahai pelayan yang malang. Engkau telah berlaku sunguh baik terhadap diriku. Kini aku akan membisikkan di telingamu sebuah kata tentang alkemi. Sebuah kata yang akan membuatmu mampu mengubah besi menjadi emas.”

Pelayan itu berkata, “Aku tak tahu apa yang kau maksudkan dengan alkemi.

Saya hanya ingin melayani anda. Saya sungguh sedih bahwa besok anda akan dihukum mati. Itu sungguh mengoyak hatiku. Saya harap saya bisa memberikan jiwa saya untuk menyelamatkan anda. Seandainya saya bisa, sungguh saya sangat bersyukur.”

Sang alkemi menjawab, “Lebih baik aku mati daripada memberikan ilmu alkemi ini kepada orang yang tidak layak menerimanya. Ilmu yang baru saja aku berikan kepadamu dalam simpati, dalam penghargaan, dan dalam cinta, tak akan kuberikan kepada Raja yang akan mengambil nyawaku besok. Mengapa demikian?

Karena engkau pantas menerimanya, sedangkan Raja itu tidak.”

Esok harinya, Raja memanggil sang alkemi dan memberikan peringatan terakhir.

“Ini adalah kesempatan terakhirmu. Kau harus mengajariku ilmu alkemi, bila tidak lehermu harus dipenggal.”

Sang alkemi menjawab, “Tidak Baginda, anda mendapatkan orang yang keliru.”

Raja pun, “Baiklah. Aku putuskan kau untuk bebas, karena kau telah memberikan alkemi itu padaku.”

Sang alkemi keheranan, “Kepadamu? Saya tidak memberikannya pada Baginda Raja. Saya telah memberikannya pada seorang pelayan.”

“Tahukah kau, bahwa orang yang melayanimu setiap malam adalah aku,” jawab sang Raja.

Banyak orang menginginkan emas dalam hidupnya dengan mempelajari alkemi. Tetapi saat ia mencapai tujuannya, bukan emas yang ia temukan, justru ia sendiri menjadi emas itu.


Diadaptasi dari: Hazrat Inayat Khan
dari milis motivasi

Saturday, June 06, 2009

Cinta Kalau & Cinta Walaupun

Aku cinta orang tua ku, Kalau..
mereka baik2 saja, sehat2 senantiasa, tidak rewel dan menyenangkan.
Aku cinta pasangan ku, Kalau..
dia selalu baik, mengerti aku, perhatian, sayang, dsb nya.
Aku cinta teman-temanku, Kalau..
mereka selalu hadir pada saat2 dibutuhkan, mereka dapat diandalkan.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan sangat sering menemukan “cinta kalau”, tetapi bagi para pencinta, selalu ada “cinta walaupun”. Apakah cinta itu ? Apakah cinta itu bersyarat ? Apakah cinta membutuhkan alasan ? Mungkinkah kita bisa membawa “cinta walaupun” dalam kehidupan kita sehari-hari ?
Jika kita melakukan “cinta kalau”, apakah itu pantas disebut cinta ? atau mungkin lebih tepat disebut sebagai “bisnis”.
Jika di dunia ini, semuanya hanya ada “cinta kalau”, maka dapat dipastikan dunia ini menuju kehancuran. Kita hanya bisa tumbuh & berkembang dalam “cinta walaupun”. Seandainya Orang Tua yang membesarkan kita dengan versi “Cinta Kalau”, sungguh kita tidak akan tumbuh menjadi anak yang sehat & bahagia. Begitu juga dengan rumah tangga, pasangan suami-istri, tak akan mungkin bisa hidup bahagia dengan “cinta kalau”.
Dunia ini hanya akan menjadi tempat yang indah, bila ada yang masih bersedia mencintai.. walaupun

dari milis motivasi

Melampaui Perhitungan Untung & Rugi

Untung & Rugi, Mengejar apa yang dianggap baik & bermanfaat adalah hasil buah pikiran. Pikiran sendiri tidak memiliki kebijaksanaan. Bila pikiran tidak didasari oleh Keheningan Batin, maka adalah mustahil seseorang dapat melakukan apa yang benar-benar baik dan tepat. Hanya dengan kejernihan pikiran, baru kita dapat melihat apa yang baik dan tidak baik.
Bila dalam sehari-hari, kita terus memikirkan untung & rugi dalam tindakan kita. Maka dapatlah dipastikan orang tersebut adalah orang yang menggunakan banyak pikirannya. Dan banyak berpikir adalah suatu beban, suatu ketidaknyamanan mental. Dan mereka cenderung perhitungan terhadap orang lain. Apakah yang dilakukan orang lain membawa keuntungan baginya atau tidak ? Ia hanya menginginkan keuntungan pribadi. Inilah ciri-ciri orang yang perhitungan.
Setelah menyadari kesia-siaan dari sifat yang terlalu perhitungan, mereka akan memasuki alam rasa. Alam dimana mereka mulai menyadari akan cinta yang melampaui dualitas untung & rugi. Seorang Ibu yang sangat mencintai anaknya, tidak pernah merasa dirugikan atau merasa menderita, karena telah melahirkan, merawat & mendidik anaknya. Seorang Ibu demikian telah mengalami cinta. Ia senantiasa berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya.
Dalam Cinta, Dengan Cinta, Seseorang melampaui perhitungan Untung & Rugi.

dari milis motivasi

Friday, June 05, 2009

Ketika Hidup Adalah Puisi

Setiap malam saya dan istri saya mengajar mengaji anak-anak Amalia, kami seolah menemukan sebuah cahaya kesadaran. 'jika tidak ada kesadaraan karena kecintaan kepada anak-anak tidak ada orang yang sanggup mengajar.' begitu kata istri saya.

Hidup begitu indah, melatih sebuah kesadaran yang menjauhkan diri dari hawa nafsu bagai sebuah bait puisi. Puisi yang penuh makna. Makna-makna itulah yang menjadi cahaya dalam perjalanan hidup kita, tidak ada lagi kegelapan hati seperti dengki, iri, sakit hati semua menjadi sirna karena datangnya cahaya.

Hidup adalah puisi maka kebahagiaan adalah puisi. mengajar adalah puisi. Kesendirian adalah puisi. Rame-rame adalah puisi. Kesedihan adalah puisi. Makian juga puisi. Pujian merupakan puisi yang dinanti. Sampah juga puisi. Bila Semuanya puisi yang memiliki makna dalam kehidupan maka akan menjadi sebuah kesadaran yang menerangi hidup kita.

Kala pendulum dalam diri kita hadir, kebahagiaan berganti kesedihan, suka berganti duka, kesehatan berganti sakit, kegembiraan berganti penderitaan, biarkanlah kesadaran tetap menjadi cahaya dalam perjalanan hidup kita. Kesadaran tidak membiarkan kemarahan menentukan arah tujuan hidup kita sebab kemarahan adalah kegelapan. Marah pada kemarahan berarti bersembunyi di tempat gelap yang membuat hidup kita makin tersesat dalam kegelapan. Tersenyumlah pada kemarahan maka akan menjadi puisi yang terindah yang pernah kita jumpai.

Ada puisi yang indah dari Barbara Marciniak dalam 'Bringers of The Dawn' yang berbunyi, 'be kind when you speak of the forces of darkkess. do not speak as if they are bad. simpy understand that they are uniformed.'

'Bersikaplah baik bila bertemu dengan kekuatan-kekuatan kegelapan sebab mereka tidak jahat, mereka hanya belum mengerti cara berbuat baik.' Itulah puisi yang terindah yang saya temukan dalam hidup ini.



By: agussyafii
dari milis motivasi

Thursday, June 04, 2009

Badai Pasti Berlalu

Semua orang pasti akan menyambut datangnya sukses dengan tangan
terbuka. Sebaliknya, banyak orang akan berusaha agar tidak mengalami
kegagalan. Kenyataannya, sukses dan gagal merupakan "satu paket" yang
tidak bisa dipisahkan. Lalu, mengapa kita harus takut pada kegagalan?
Yang perlu kita ketahui adalah apa yang harus kita lakukan ketika
kegagalan datang. Simak yang berikut.

Jika kita sadar bahwa kegagalan itu merupakan bagian dari sukses dan
kegagalan merupakan guru yang terbaik, maka kita tidak akan takut
ketika kegagalan datang.

Hidup kita seolah berada di sebuah Perahu yang berada di tengah
samudra luas. Perlu perjuangan untuk membuat perahu tersebut melaju
menuju pulau impian yang kita tuju. Jika tidak, Perahu hanya akan
terombang-ambing entah kemana. Kita perlu terus menjadikan Perahu
bergerak dan mengarahkannya ke arah pulau impian kita. Namun, kadang
badai datang, membuat Perahu kita
oleng bahkan hampir tenggelam.

Namun perahu kehidupan memiliki sebuah keajaiban. perahu kehidupan
tidak akan pernah tenggelam selama kita memiliki harapan. Oleng
mungkin tetapi tenggelam tidak jika kita masih memiliki harapan bahwa
kita akan sampai ke tujuan yang kita impikan. Jika badai begitu lama
menggoncang perahu kita, jangan pernah menyerah, karena menyerah
adalah satu cara pasti perahu kita
tenggelam. Harapan, membuat perahu kita tidak akan pernah hancur
dihantam gelombang dan tidak akan membuat perahu kita karam.

Lalu, dari mana datangnya harapan? Harapan ada pada diri kita, sebab
tidak ada badai yang melebihi kekuatan diri kita. Sebesar-besarnya
badai masih dibawah kemampuan kita semua. Tuhan telah memberikan
kekuatan yang sangat dahsyat pada diri kita atau mendatangkan badai
yang besarnya masih ada dibawah kemampuan kita. Tuhan tidak pernah
memberikan cobaan yang melebihi
kemampuan kita.

Jagalah harapan bahwa selalu ada jalan keluar. Yakinlah bahwa kita
bisa bertahan. Pasti ada sesuatu hikmah besar dibalik kesulitan yang
kita hadapi. Semakin besar kesulitan, mungkin semakin besar dan
bernilai hikmah yang akan
kita dapatkan nanti. Jagalah harapan, karena badai pasti berlalu.

yakinlah Pada Badai yang datang menghampiri kita adalah sebuah media
pelatihan diri untuk mencapai apa yang kita inginkan. Orang tidak akan
pintar jika tidak di latih, dan Badai yang menghampiri hidup kita
adalah media pendidikan yang tepat, yang dikirim tuhan agar kita siap
untuk menajadi sukses, Tidak ada orang pintar tanpa pendidikan, Tidak
Ada orang yang bisa menyanyi tanpa latihan, Burung Elang yang perkasa
tidak akan bisa terbang tinggi tanpa terjatuh.

Maka Persiapkan Perahu kita untuk dapat menembus Badai Kehidupan yang
akan menerjang kita dari arah yang tidak bisa di prediksi. Karena
biasanya setelah badai akan ada hari yang indah. Walau terkadang
jawaban dari tuhan
tidak seperti yang kita harapkan, tetapi keindahan akan kita dapatkan
jika kita menyadarinya

dari milis motivasi

Wajah Setan

Pada suatu hari di negeri antah berantah, hidup seorang Raja yang sangat bengis. Ia sangat kejam dan sewenang-wenang. Tak segan-segan ia menjatuhkan hukuman mati, baik kepada rakyat maupun pengikutnya dengan alasan kurang jelas.

Raja itu tidak pernah mau dikritik. Selalu merasa benar adalah ciri khasnya. Pokoknya semuanya harus dikerjakan sesuai dengan keinginan dia, jika tidak, nyawa konsekwensinya.

Pada suatu saat, Sang Raja memiliki ambisi untuk menaklukkan dan menguasai negeri tetangga. Raja tahu betul bahwa negeri tetangga itu adalah kerajaan yang cukup kuat, prajuritnya berjumlah puluhan ribu orang, dan mereka memiliki seorang pemimpin yang sangat ahli dalam strategi perang.

Secepat mungkin Raja langsung menerapkan wajib militer bagi rakyatnya, tapi ternyata kekuatan perang yang ia miliki tetap tidak sepadan dengan musuhnya.

“Cobalah baginda menghubungi Nasredin” Salah satu penasehatnya berkata,”Dia adalah seorang bijaksana. Kata orang, dia bisa mengalahkan puluhan setan - cukup dengan berkata-kata saja”.

Dengan setengah tidak percaya, Raja segera datang menemui Nasredin.
“Kamu Nasredin ?” Raja bertanya. “Kata orang, kau adalah orang yang penuh pengetahuan, memiliki mantra dan kekuatan ajaib. Mereka bahkan mengatakan kalau kau adalah penakluk setan. Apakah benar itu ?”

“Begitulah kata orang” jawab Nasredin sekenanya.
“Kalau begitu, coba tunjukkan bagaimana wajah setan itu sendiri !” Seru Sang Raja dengan jengkel.

“Baiklah Paduka.” jawab Nasredin sambil tersenyum. Ia menyodorkan cermin kepada Raja dan berkata, “Silahkan paduka melihatnya sendiri.”

ketika kita tidak mampu mengontrol emosi, saat itulah setan sedang bersemayam dalam diri kita

dari milis motivasi

Gubug Terbakar

Dalam sebuah bencana kapal karam, seorang lelaki terdampar di pulau terpencil. Demi bertahan hidup, ia belajar memanfaatkan segala yang ada di pulau itu untuk dimakan. Bahkan dalam upaya melindungi diri, ia berhasil membangun gubuk untuk berteduh. Berbulan-bulan ia bertahan tanpa bantuan siapa pun.

Suatu hari, ketika kembali dari berburu, ia mendapati gubuknya terbakar. Dengan badan lemas ia mengeluhkan nasibnya. Namun, ternyata justru dari situ datang pertolongan baginya: asap dari gubuk terbakar itu memberi tanda untuk datangnya kapal penolong.

Itulah salah satu cara unik Tuhan dalam memelihara manusia. Pembawa bau kematian dijadikan-Nya pembawa harapan akan kehidupan.

dari milis motivasi

TUJUH KATA

Aku tahu aku berbeda dari anak-anak lain. Dan aku amat membencinya. Ketika aku mulai bersekolah, teman-teman selalu mengejekku, maka aku semakin tahu perbedaan diriku. Aku dilahirkan dengan cacat. Langit-langit mulutku terbelah.Ya, aku adalah seorang gadis kecil dengan bibir sumbing, hidung bengkok, gigi yang tak rata. Bila berbicara suaraku sumbang, sengau dan kacau. Bahkan aku tak bisa meniup balon bila tak kupejet hidungku erat-erat.

Jika aku minum menggunakan sedotan, air akan mengucur begitu saja lewat hidungku. Bila ada teman sekolahku bertanya, “Bibirmu itu kenapa?” Aku katakan bahwa ketika bayi aku terjatuh dan sebilah pecahan beling telah membelah bibirku.

Sepertinya aku lebih suka alasan ini daripada mengatakan bahwa aku cacat semenjak lahir. Saat berusia tujuh tahun aku yakin tidak ada orang selain keluargaku yang mencintai aku. Bahkan tidak ada yang mau menyukaiku.

Saat itu aku naik ke kelas dua dan bertemu dengan bu Leonard. Aku tak tahu apa nama lengkapnya. Aku hanya memanggilnya bu Leonard. Beliau berparas bundar, cantik dan selalu harum. Tangannya gemuk. Rambutnya coklat keperakan. Matanya hitam lembut yang senantiasa tampak tersenyum meski bibirnya tidak. Setiap anak menyukainya. Tetapi tak ada yang menyintainya lebih daripada aku. Dan aku punya alasan tersendiri untuk itu.

Pada suatu ketika sekolah melakukan test kemampuan pendengaran; yaitu mendengar kata yang dibisikkan dengan satu telinga ditutup bergantian. Terus terang sulit bagiku untuk mendengar suara-suara dengan satu telinga. Tidak ada orang yang tahu akan cacatku yang satu ini. Aku tak mau gagal pada test ini lalu menjadi satu-satunya anak dengan segala cacat di sekujur tubuhnya.

Maka aku mencari akal untuk menyusun rencana curang. Aku perhatikan setiap murid yang ditest. Test berlangsung demikian: setiap murid diminta berjalan ke pintu kelas, membalikkan tubuh, menutup satu telinganya dengan jari, kemudian bu guru akan membisikkan sesuatu dari mejanya tulisnya. Lalu murid diminta untuk mengulangi perkataan bu guru. Hal yang sama dilakukan pada telinga yang satunya. Aku menyadari ternyata tak ada seorang pun yang mengawasi apakah telinga itu ditutup dengan rapat atau tidak. Kalau begitu aku akan berpura-pura saja menutup telingaku. Selain itu aku tahu dari cerita murid-murid yang lain bu guru biasanya membisikkan kata-kata seperti, “Langit itu biru” atau “Apakah kau punya sepatu baru?”.

Kini tiba pada giliran terakhir; giliranku. Aku berjalan ke luar kelas, membalikkan tubuh lalu menutup telingaku yang cacat itu dengan kuat tetapi kemudian perlahan-lahan merenggangkannya sehingga aku bisa mendengar kata-kata yang dibisikkan oleh bu guru.

Aku menunggu dengan berdebar-debar kata-kata apa yang akan dibisikkan oleh bu Leonard. Dan bu Leonard, bu guru yang cantik dan harum, bu guru yang aku cintai itu, membisikkan tujuh buah kata yang aku telah mengubah hidupku selamanya. Ia berbisik dengan lembut, “Maukah kau jadi putriku, wahai gadis manis?” Tanpa sadar aku berbalik, berlari, memeluk bu Leonard erat-erat, dan membiarkan seluruh air mataku tumpah di tubuhnya.

Sahabat,

Sangat mudah mencintai orang yang sehat, sempurna, cerdas, baik hati, cerdas dsb...
Tetapi mencintai orang yang tidak sempurna, cacat, miskin sederhana, kumuh, nakal... dengan segala keterbatasannya.. sangat-sangat tidak mudah....
Dibutuhkan orang biasa untuk mencintai orang yang baik dan sempurna, tetapi hanya orang hebat yang berani membagi cinta dengan orang yang tidak sempurna.

Disekitar kita banyak orang yang mengalami situasi sulit seperti itu, bahkan mungkin menjadi tetangga anda..
Keberadaan orang yang "kurang" tersebut, mungkin saja terabaikan atau diabaikan oleh lingkungan bahkan keluarganya..

Pertanyaannya adalah BERANIKAH ANDA TERPANGGIL UNTUK MENCINTAI MEREKA ?

dari milis motivasi